tag:blogger.com,1999:blog-149371932024-03-07T15:12:59.270+07:00This Is My Life StyleManusia adalah tempat salah dan lupa. Semoga catatan harian ini dapat membantu saudara-saudaraku se-iman dan se-tanah air dalam melangkah. Catatan ini adalah hasil dari kebingungan dan kesenanganku dalam menghadapi hari-hari.R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.comBlogger43125tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-60190732916949595672009-01-06T20:14:00.000+07:002009-01-06T20:15:30.703+07:00Tau Ga Kenapa kita Perlu Dukung Palestina .. ?Kalau ada ribut-ribut di negara- negara Arab, misalnya di Mesir,<br />Palestina, atau Suriah, kita sering bertanya apa signifikansi dukungan<br />terhadap Negara tersebut. Misalnya baru-baru ini ketika Palestina<br />diserang. Ngapain sih mendukung Palestina?<br /><br />Pertanyaan tersebut diatas sering kita dengar, terutama karena kita<br />bukan orang Palestina, bukan bangsa Arab, rakyat sendiri sedang susah,<br />dan juga karena entah mendukung atau enggak, sepertinya tidak<br />berpengaruh pada kegiatan kita sehari-hari.<br /><br />Padahal, untuk yang belum mengetahui.. kita sebagai orang Indonesia<br />malah berhutang dukungan untuk Palestina.<br /><br />Sukarno-Hatta boleh saja memproklamasikan kemerdekaan RI de facto pada<br />17 Agustus 1945, tetapi perlu diingat bahwa untuk berdiri (de jure)<br />sebagai negara yang berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari<br />bangsa-bangsa lain. Pada poin ini kita tertolong dengan adanya<br />pengakuan dari tokoh tokoh Timur Tengah, sehingga Negara Indonesia<br />bisa berdaulat.<br /><br />Gong dukungan untuk kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari Palestina<br />dan Mesir, seperti dikutip dari buku "Diplomasi Revolusi Indonesia di<br />Luar Negeri" yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan<br />Kemerdekaan Indonesia , M. Zein Hassan Lc. Buku ini diberi kata<br />sambutan oleh Moh. Hatta (Proklamator & Wakil Presiden pertama RI), M.<br />Natsir (mantan Perdana Menteri RI), Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI<br />ketika buku ini diterbitkan) , dan Jenderal (Besar) A.H. Nasution.<br /><br />M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam<br />bukunya pada hal. 40, menjelaskan tentang peranserta, opini dan<br />dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat<br />negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.<br /><br />Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini<br />-mufti besar Palestina- secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia:<br /><br />".., pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan<br />'ucapan selamat' mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini (beliau<br />melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua) kepada<br />Alam Islami, bertepatan 'pengakuan Jepang' atas kemerdekaan Indonesia.<br />Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut-turut, kami<br />sebar-luaskan, bahkan harian "Al-Ahram" yang terkenal telitinya juga<br />menyiarkan." Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai<br />mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi "Panitia<br />Pusat Kemerdekaan Indonesia" dan memberi dukungan penuh. Peristiwa<br />bersejarah tersebut tidak banyak diketahui generasi sekarang, mungkin<br />juga para pejabat dinegeri ini.<br /><br />Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Sukarno-Hatta<br />benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI. Tersebutlah seorang<br />Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia ,<br />Muhammad Ali Taher. Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang<br />spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda<br />bukti dan berkata: "Terimalah semua kekayaan saya ini untuk<br />memenangkan perjuangan Indonesia .."<br /><br />Setelah seruan itu, maka negara daulat yang berani mengakui kedaulatan<br />RI pertama kali oleh Negara Mesir 1949. Pengakuan resmi Mesir itu<br />(yang disusul oleh negara-negara Tim-Teng lainnya) menjadi modal besar<br />bagi RI untuk secara sah diakui sebagai negara yang merdeka dan<br />berdaulat penuh. Pengakuan itu membuat RI berdiri sejajar dengan<br />Belanda (juga dengan negara-negara merdeka lainnya) dalam segala macam<br />perundingan & pembahasan tentang Indonesia di lembaga internasional.<br /><br />Dukungan Mengalir Setelah Itu<br /><br />Setelah itu, sokongan dunia Arab terhadap kemerdekaan Indonesia<br />menjadi sangat kuat. Para pembesar Mesir, Arab dan Islam membentuk<br />'Panitia Pembela Indonesia '. Para pemimpin negara dan perwakilannya<br />di lembaga internasional PBB dan Liga Arab sangat gigih mendorong<br />diangkatnya isu Indonesia dalam pembahasan di dalam sidang lembaga<br />tersebut.<br /><br /><br />Di jalan-jalan terjadi demonstrasi- demonstrasi dukungan kepada<br />Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah. Ketika terjadi serangan<br />Inggris atas Surabaya 10 November 1945 yang menewaskan ribuan penduduk<br />Surabaya , demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur-Tengah<br />khususnya Mesir. Sholat ghaib dilakukan oleh masyarakat di<br />lapangan-lapangan dan masjid-masjid di Timur Tengah untuk para syuhada<br />yang gugur dlm pertempuran yang sangat dahsyat itu.<br /><br />Yang mencolok dari gerakan massa internasional adalah ketika momentum<br />Pasca Agresi Militer Belanda ke-1, 21 juli 1947, pada 9 Agustus. Saat<br />kapal "Volendam" milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata telah<br />sampai di Port Said.<br /><br />Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir berkumpul di pelabuhan itu.<br />Mereka menggunakan puluhan motor-boat dengan bendera merah-putih<br />–tanda solidaritas- berkeliaran di permukaan air guna mengejar dan<br />menghalau blokade terhadap motor-motor- boat perusahaan asing yang<br />ingin menyuplai air & makanan untuk kapal "Volendam" milik Belanda<br />yang berupaya melewati Terusan Suez, hingga kembali ke pelabuhan.<br />Kemudian motor boat besar pengangkut logistik untuk "Volendam"<br />bergerak dengan dijaga oleh 20 orang polisi bersenjata beserta Mr.<br />Blackfield, Konsul Honorer Belanda asal Inggris, dan Direktur<br />perusahaan pengurus kapal Belanda di pelabuhan. Namun hal itu tidak<br />menyurutkan perlawanan para buruh Mesir.<br /><br />Wartawan 'Al-Balagh' pada 10/8/47 melaporkan:<br /><br />"Motor-motor boat yang penuh buruh Mesir itu mengejar motor-boat besar<br />itu dan sebagian mereka dapat naik ke atas deknya. mereka menyerang<br />kamar stirman, menarik keluar petugas-petugasnya, dan membelokkan<br />motor-boat besar itu kejuruan lain."<br /><br />Melihat fenomena itu, majalah TIME (25/1/46) dengan nada<br />menakut-nakuti Barat dengan kebangkitan Nasionalisme- Islam di Asia<br />dan Dunia Arab. "Kebangkitan Islam di negeri Muslim terbesar di dunia<br />seperti di Indonesia akan menginspirasikan negeri-negeri Islam lainnya<br />untuk membebaskan diri dari Eropa."<br /><br />Melihat peliknya usaha kita untuk merdeka, semoga bangsa Indonesia<br />yang saat ini merasakan nikmatnya hidup berdaulat tidak melupakan<br />peran bangsa bangsa Arab, khususnya Palestina dalam membantu<br />perdjoeangan kita..(Lihat foto bung Hatta, Hj Agus Salim, Mufti<br />Palestina, dan pemimpin Mesir di attachement supaya kita kenal wajah<br />wajah dari tokoh pembela Indonesia ini)<br /><br />Statement Tokoh dalam buku ini:<br />Dr. Moh. Hatta<br />"Kemenangan diplomasi Indonesia yang dimulai dari Kairo. Karena dengan<br />pengakuan Mesir dan negara-negara Arab lainnya terhadap Indonesia<br />sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh, segala jalan tertutup<br />bagi Belanda untuk surut kembali atau memungkiri janji, sebagai selalu<br />dilakukannya di masa-masa yang lampau."<br />A.H. Nasution<br />"Karena itu tertjatatlah, bahwa negara-2 Arab jang paling dahulu<br />mengakui RI dan paling dahulu mengirim misi diplomatiknja ke Jogja dan<br />jang paling dahulu memberi bantuan biaja bagi diplomat-2 Indonesia di<br />luar negeri. Mesir, Siria, Irak, Saudi-Arabia, Jemen, memelopori<br />pengakuan de jure RI bersama Afghanistan dan IranTurki mendukung RI.<br />Fakta-2 ini merupakan hasil perdjuangan diplomat-2 revolusi kita. Dan<br />simpati terhadap RI jang tetap luas di negara-2 Timur Tengah merupakan<br />modal perdjuangan kita seterusnja, jang harus terus dibina untuk<br />perdjuangan jang ditentukan oleh UUD '45 : "ikut melaksanakan<br />ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan<br />keadilan sosial".<br /><br />"Perumpamaan kaum muslimin yang saling kasih mengasihi dan cinta<br />mencintai antara satu sama lain ibarat satu tubuh. Jika salah satu<br />anggota berasa sakit maka seluruh tubuh akan turut berasa sakit dan<br />tidak dapat tidur." (HR Bukhari)R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com27tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-16213937993844928042008-10-11T10:02:00.000+07:002008-10-11T10:04:41.073+07:00Pelajaran Delegasi dari Kawanan Angsa<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidNM7hSGvKT4c58YNDRI7BkCh5SyNj1CGpqgKf-vh8BJuIrtqNyuI73NfMApHTRxPWLsqInfpp3gDL-ZX3RAXlW04RA8TBIpsn7me0DmdmCgXZ5eZTKjcS7j7EKADEacrny0Lk/s1600-h/angsa2.thumbnail.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidNM7hSGvKT4c58YNDRI7BkCh5SyNj1CGpqgKf-vh8BJuIrtqNyuI73NfMApHTRxPWLsqInfpp3gDL-ZX3RAXlW04RA8TBIpsn7me0DmdmCgXZ5eZTKjcS7j7EKADEacrny0Lk/s320/angsa2.thumbnail.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5255726776107877394" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv_SowvR-jyx4yx8EwRZt9qqtLTia7hzyIf5QSf108Yd7HN83a0DP7utowqxdcWcLHqwzML8bpYHvEbxqGO1xtYjXjVf_2kES66YxfkVePsx8i-oTab8DXiYEVmiJIy1v3uL0R/s1600-h/angsa1.thumbnail.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv_SowvR-jyx4yx8EwRZt9qqtLTia7hzyIf5QSf108Yd7HN83a0DP7utowqxdcWcLHqwzML8bpYHvEbxqGO1xtYjXjVf_2kES66YxfkVePsx8i-oTab8DXiYEVmiJIy1v3uL0R/s320/angsa1.thumbnail.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5255726683412656674" border="0" /></a><br /></div><br /><br /><div style="text-align: center;"><br /></div><br /><br /><br /><br /><br />Sebagian besar dari kita pasti pernah membaca ilustrasi tentang angsa yang membentuk formasi V. Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari ilustrasi ini, dan salah satu pointnya adalah tentang <strong>pendelegasian</strong>. <p>Mari kita <em>refresh</em> lagi ilustrasi tentang angsa dan formasi V tersebut.<br />Salah satu yang menarik setiap tahun pada musim semi dan musim gugur adalah melihat angsa Kanada terbang melintas kawasan pepohonan di South Jersey. Pecinta alam suka mengamati burung angsa itu, dan mereka memperoleh temuan yagn mengagumkan. Salah satunya, mereka mengetahui bahwa angsa-angsa Kanada itu menggilir kepemimpinan ketika terbang dalam formasi V. Setiap sekitar duabelas menit, angsa terdepan mundur dan membiarkan angsa baru mengambil posisi memimpin. Secara instingtif angsa itu tahu bahwa posisi kepemimpinan dalam formasi V adalah titik terberat untuk ditempati karena mereka harus melawan angin. Mereka paham tidak harus satu angsa saja yang harus menanggung tugas dan bertanggung-jawab demi kawanan itu.<br /><span id="more-150"></span><br />Apa yang berlaku bagi angsa Kanada tersebut, juga berlaku pada kita. Beban yang ditanggung kawanan burung atau tim harus dibagi dan didistribusikan. Kalau tidak, pemimpinnya akan kelelahan, kacau dan kehabisan daya.</p> <p>Berangkat dari pengalaman mendapatkan dan menjalankan delegasi, mengikuti training pendelegasian (salah satunya <em>AVA Delegation Course</em>, referensi tulisan ini), serta memberikan delegasi kepada rekan kerja, akhirnya saya menyadari bahwa pelajaran tersulit selama berorganisasi adalah ketika melakukan delegasi. Saya awalnya lebih menyukai mengerjakan semua dengan sentuhan tangan saya mulai A sampai Z. Ada kepuasan tersendiri bila saya berhasil menjalankan suatu tugas mulai dari mencetuskan ide sampai dengan memberikan sentuhan akhir pada tugas saya.<br />Tapi, lama-kelamaan saya mengetahui hal ini berakibat buruk. Tidak baik buat saya pribadi karena saya kehabisan waktu untuk mengerjakan sesuatunya sampai detil, dan kurang fokus pada hal-hal yang lebih penting lainnya. Tidak baik juga untuk anggota tim. Tidak ada proses pembelajaran, proses pengayaan (<em>enrichment</em>) dan proses pengembangan kemampuan dan pembentukan karakter anggota tim.</p> <p><strong><span style="color:#000080;">Apa sih delegasi itu?<br /></span></strong>Sederhananya, delegasi adalah pelimpahan tanggung-jawab dan wewenang kepada anak buah atau rekan kerja.<br />Ingat bahwa dalam delegasi ada 2 unsur, yaitu<br /><strong>Tanggung-jawab</strong> : kewajiban yang harus dilaksanakan<br /><strong>Wewenang </strong>: kekuasaan untuk menunaikan kewajibannya<br />Seringkali si delegator hanya fokus kepada tanggung-jawab tugas yang harus diselesaikan, namun lupa memberikan wewenang.</p> <p><span style="color:#000080;"><strong>Bagaimana tahapan delegasi dilakukan?</strong></span><br />Tentunya tidak secara otomatis kita memberikan delegasi penuh kepada rekan kerja kita. Ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan sebelum memberikan delegasi penuh (<em>full delegation</em>).<br /><strong><u>Tahap pertama :<br /></u></strong>> Tulis tanggung-jawab yang harus dilaksanakan anak buah<br />> Jelaskan kepada anak buah<br />> Minta anak buah memaparkan pemahaman yang harus dilaksanakan<br />> Beri dukungan lewat wewenang yang Anda miliki<br />> Anak buah melaporkan hasil pelaksanaan</p> <p><u><strong>Tahap kedua :<br /></strong></u>> Jelaskan tanggung-jawab<br />> Beri wewenang<br />> Tunaikan<br />> Lapor</p> <p><strong><u>Tahap ketiga :</u></strong><br />> Usulkan beberapa pelaksanaan tangung-jawab<br />> Beri wewenang<br />> Tunaikan<br />> Lapor</p> <p><u><strong>Tahap keempat :</strong></u><br />> Usul pelaksanaan<br />> Tunaikan<br />> Lapor</p> <p><u><strong>Tahap kelima :<br /></strong></u>> Tunaikan<br />> Lapor</p> <p><u><strong>Tahap keenam :</strong></u> <em>Full Delegation</em></p> <p><strong><span style="color:#000080;">Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pendelegasian?</span></strong><br />Tentu tidaklah mudah kita memberikan delegasi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan diingat sebelum kita memberikan delegasi. Tidak semua tugas bisa didelegasikan, dalam kondisi yang mendesak sekalipun.<br />Beberapa hal yang perlu diperhatikan :<br />* <strong>Pilih anak buah yang kompeten<br /></strong>Bila kita belum menemukan anak buah yang kompeten di bidangnya, temukanlah mereka yang paling memiliki potensi untuk bisa menjalankan delegasi. Berlakukan tahapan pendelegasian, untuk melihat seberapa kompeten anak buah tersebut menjalankan delegasi.<br /><strong>* Pekerjaan yang sifatnya rahasia, jangan didelegasikan</strong><br />Delegasikan pekerjaan yang sudah jelas teknik pelaksanaannya, jelas wewenangnya, namun bukan pekerjaan yang rahasia, yang sebenarnya hanya pimpinan yang boleh mengerjakan.<br /><strong>* Pertanggungjawaban tetap di tangan pimpinan</strong><br />Meskipun pekerjaan sudah didegasikan, bukan berarti pimpinan lepas tangan dan tidak bertanggung-jawab. Pantaulah setiap pelaksanaan tugas atau perkembangan atas delegasi yang dikerjakan. Dengan demikian pimpinan yakin dalam mempertanggungjawabkan pekerjaannya, termasuk pekerjaan yang didelegasikan.</p> Kembali ke ilustrasi angsa diatas, bila angsa yang memimpin kawanannya tidak mau berpindah posisi dan mengikuti pola <em>one man show</em> dapat dibayangkan bagaimana lelahnya pemimpin angsa tersebut terbang dengan melawan arus angin yang kencang.<br />Bila kita memiliki persoalan dalam mempercayai rekan kerja dalam mendelegasikan pekerjaan (silakan baca artikel <a href="http://www.tranceformasiindonesia.com/?p=28#more-28" title="Building Trust">Building Trust </a> dan <a href="http://www.tranceformasiindonesia.com/?p=145">Memimpin dengan Kerelaan</a> dari rekan Agung Budiyanto yang sangat inspiratif), sebaiknya kita segera menyadari bahwa orang-orang terbaik yang ada di sekeliling kita adalah mereka yang bekerja sepenuh kemampuan mereka untuk kepentingan diri kita sendiri. Andai mereka berhasil menjalankan pekerjaan yang kita delegasikan, jangan merasa terancam. Keberhasilan mereka adalah keberhasilan kita juga. Bukankah pekerjaan kita menjadi ringan dengan adanya pendelegasian?<br />Ketika tugas kita semakin ringan, kita bisa berfokus pada tugas-tugas yang lebih penting dengan pertanggungjawaban yang lebih luas, tugas-tugas untuk pengembangan atau yang sifatnya inovatif.R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-25715724641864909292008-10-11T09:56:00.000+07:002008-10-11T10:00:08.667+07:00Temzing Morgay? Siapa sih<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn7MdE_H7NlwdW-Bj-pa5s5vVwMP1-ntpWZUlPCmkp-ctv16yKlBr8M2BE27yhEz5AB15S6s6dTE5YeZlfpYDvctkqT6ZcoZKSXfQo6hPvjrJzYqK3_UlzOMY7l2OnHyHFHTvb/s1600-h/tenzing-norgay.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn7MdE_H7NlwdW-Bj-pa5s5vVwMP1-ntpWZUlPCmkp-ctv16yKlBr8M2BE27yhEz5AB15S6s6dTE5YeZlfpYDvctkqT6ZcoZKSXfQo6hPvjrJzYqK3_UlzOMY7l2OnHyHFHTvb/s320/tenzing-norgay.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5255725561882636194" border="0" /></a><br /><p><span style="color: rgb(153, 51, 0);"><strong><br /></strong></span></p><p><span style="color: rgb(153, 51, 0);"><strong>Tenzing Norgay</strong></span>?…..apaan sih…..atau…siapa sih…. (fotonya yang sebelah kanan)</p> <p><span style="color: rgb(153, 51, 0);"><strong>Tenzing Norgay</strong></span> adalah nama orang, mungkin buat kebanyakan dari kita akan mengatakan nama yang aneh…..dari negara mana nama tersebut berasal?…..</p> <p>Mungkin Anda pernah membaca atau mendengar namanya…mungkin juga belum…bagaimana kalau saya sebutkan nama Sir Edmund Hillary?…ya kalau yang ini sih saya sering dengar atau pernah baca biografinya atau pernah mendapatkan kisah hidupnya dalam sebuah artikel atau sewaktu mengikuti seminar. Ya, Sir Edmund Hillary adalah orang pertama di dunia yang berhasil mencapai puncak gunung tertinggi dunia Puncak Gunung Everest. Tetapi saat ini bukan Sir Edmund Hillary yang akan kita bahas, tetapi <span style="color: rgb(153, 51, 0);"><strong>Tenzing Norgay</strong></span>.</p> <p><span id="more-153"></span></p> <p><strong><span style="color: rgb(153, 51, 0);">Tenzing Norgay</span></strong> seorang penduduk asli Nepal yang bertugas sebagai pemandu bagi para pendaki gunung yang berniat untuk mendaki gunung Everest. <span style="color: rgb(153, 51, 0);"><strong>Tenzing Norgay</strong></span> menjadi pemandu (orang Nepal menyebutnya Sherpa) bagi Sir Edmund Hillary. Pada tanggal 29 Mei 1953 jam 11.30, Tenzing Norgay bersama dengan Sir Edmund Hillary berhasil menaklukkan Puncak Gunung Tertinggi Everest pada ketinggian 29,028 kaki diatas permukaan laut dan menjadi orang pertama didunia yang kemudian menjadi inspirasi dan penyemangat bagi ratusan pendaki berikutnya untuk mengikuti prestasi mereka. Pada rentang waktu tahun 1920 sampai dengan tahun 1952, tujuh tim ekspedisi yang berusaha menaklukkan Everest mengalami kegagalan.</p> <p>Keberhasilan Sir Edmund Hillary pada saat itu sangat fenomenal mengingat baru berakhirnya Perang Dunia II dan menjadi semacam inspirator untuk mengembalikan kepercayaan diri bagi seluruh bangsa di dunia. Karena keberhasilannya, Sir Edmund Hillary mendapatkan gelar kebangsawanan dari Ratu Inggris yang baru saja dilantik saat itu, Ratu Elizabeth II dan menjadi orang yang paling dikenal di seluruh dunia.</p> <p>Tetapi dibalik keberhasilan itu <span style="color: rgb(153, 51, 0);"><strong>Tenzing Norgay</strong></span> memiliki peran yang sangat besar, mengapa <span style="color: rgb(153, 51, 0);"><strong>Tenzing Norgay</strong></span> tidak menjadi terkenal dan mendapatkan semua yang didapatkan oleh Sir Edmund Hillary padahal ia adalah sang pemandu yang membantu dan mengantarkannya mencapai Puncuk Mount Everest? Seharusnya bisa saja ia lah orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak Mount Everest bukan Sir Edmund Hillary.</p> <p>Sesaat setelah Sir Edmund Hillary bersama <strong><span style="color: rgb(153, 51, 0);">Tenzing Norgay</span></strong> kembali dari puncak Mount Everest, hampir semua reporter dunia berebut mewawancarai Sir Edmund Hillary, dan hanya ada satu reporter yang mewawancarai <span style="color: rgb(153, 51, 0);"><strong>Tenzing Norgay</strong></span>, berikut cuplikannya :</p> <p><strong><span style="color: rgb(153, 51, 0);">Reporter </span></strong>: Bagaimana perasaan Anda dengan keberhasilan menaklukkan puncak gunung tertinggi di dunia?</p> <p><strong><span style="color: rgb(153, 51, 0);">Tenzing Norgay</span></strong> : Sangat senang sekali</p> <p><span style="color: rgb(153, 51, 0);"><strong>Reporter </strong></span>: Andakan seorang Sherpa (pemandu) bagi Edmund Hillary, tentunya posisi Anda berada di depan dia, bukankah seharusnya Anda yang menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di puncak Mount Everest?</p> <p><strong><span style="color: rgb(153, 51, 0);">Tenzing Norgay</span></strong> : Ya, benar sekali, pada saat tinggal satu langkah mencapai puncak, saya persilakan dia (Edmund Hillary) untuk menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama di dunia yang berhasil menaklukkan Puncak Gunung Tertinggi di dunia….</p> <p><span style="color: rgb(153, 51, 0);"><strong>Reporter</strong></span> : Mengapa Anda lakukan itu???</p> <p><strong><span style="color: rgb(153, 51, 0);">Tenzing Norgay</span></strong> : Karena itulah <strong><span style="color: rgb(153, 51, 0);">IMPIAN</span></strong> Edmund Hillary, bukan impian saya…..impian saya hanyalah berhasil membantu dan mengantarkan dia meraih <span style="color: rgb(153, 51, 0);"><strong>IMPIAN nya</strong>.</span></p> <p>Ya, itulah sekelumit kisah tentang seorang pemandu pendaki bernama <strong><span style="color: rgb(153, 51, 0);">Tenzing Norgay</span></strong>. Ia tidak menjadi serakah, ataupun iri dengan keberhasilan, nama besar dan semua penghargaan yang diperoleh Sir Edmund Hillary. Ia cukup bangga dapat membantu <strong><span style="color: rgb(153, 51, 0);">orang lain</span></strong> mencapai & mewujudkan IMPIAN nya.</p> <p>Teman, dalam kehidupan sehari-hari atau dalam dunia kerja kita secara pribadi terbiasa atau terkondisikan untuk fokus kepada <strong><span style="color: rgb(153, 51, 0);">diri kita sendiri</span></strong>, siapa yang mendapat nama, apa yang kita dapatkan, bonus, penghargaan, insentif dan sebagainya. Sebagai renungan “Bisakah kita menjadi seperti Tenzing Norgay?” Sebenarnya bukan Bisa atau Tidak…tapi <strong><span style="color: rgb(153, 51, 0);">MAU</span></strong> atau <span style="color: rgb(153, 51, 0);"><strong>TIDAK!</strong></span></p>R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-72991908676753389502007-09-28T00:29:00.000+07:002007-09-28T00:41:19.201+07:00Firewall for router mikrotik<span style="font-size:85%;color:#333333;"><strong>Firewall for router mikrotik<br /></strong></span> <span style="font-size:78%;color:#666666;"><br /></span> <p> Untuk mengamankan router mikrotik dari traffic virus dan excess ping dapat digunakan skrip firewall berikut<br /></p><p>Pertama buat address-list "virgonet" yang berisi alamat IP Proxy, IP LAN dan IP WAN atau IP lainnya yang digunakan.<br /></p> <p>Dalam contoh berikut alamat IP Proxy adalah = 172.20.20.0/24, IP LAN = 192.168.1.0/24 dan IP WAN = 124.81.184.74/29<br /></p> <p>Untuk membuat address-list dapat menggunakan contoh skrip seperti berikut ini tinggal disesuaikan dengan konfigurasi jaringan Anda. </p> <p>Buat skrtip berikut menggunakan notepad kemudian copy-paste ke console mikrotik </p> <p style="font-weight: bold;"><strong>/ ip firewall address-list<br />add list=</strong>virgonet<strong> address=</strong>124.81.184.74/29 <strong> comment="Virgo Computama Network" \<br /> disabled=no<br />add list=</strong>virgonet<strong> address=172.20.20.252 comment="IP Proxy" disabled=no<br />add list=</strong>virgonet<strong> address=192.168.1.0/24 comment="LAN Network" disabled=no </strong><br /> </p> <p>Selanjutnya copy-paste skrip berikut pada console mikrotik </p> <p><strong>/ ip firewall filter<br />add chain=forward connection-state=established action=accept comment="allow \<br /> established connections" disabled=no<br />add chain=forward connection-state=related action=accept comment="allow \<br /> related connections" disabled=no<br />add chain=virus protocol=udp dst-port=135-139 action=drop comment="Drop \<br /> Messenger Worm" disabled=no<br />add chain=forward connection-state=invalid action=drop comment="drop invalid \<br /> connections" disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=135-139 action=drop comment="Drop \<br /> Blaster Worm" disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=1433-1434 action=drop comment="Worm" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=445 action=drop comment="Drop Blaster \<br /> Worm" disabled=no<br />add chain=virus protocol=udp dst-port=445 action=drop comment="Drop Blaster \<br /> Worm" disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=593 action=drop comment="________" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=1024-1030 action=drop comment="________" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=1080 action=drop comment="Drop MyDoom" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=1214 action=drop comment="________" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=1363 action=drop comment="ndm requester" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=1364 action=drop comment="ndm server" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=1368 action=drop comment="screen cast" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=1373 action=drop comment="hromgrafx" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=1377 action=drop comment="cichlid" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=2745 action=drop comment="Bagle Virus" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=2283 action=drop comment="Drop Dumaru.Y" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=2535 action=drop comment="Drop Beagle" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=2745 action=drop comment="Drop \<br /> Beagle.C-K" disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=3127 action=drop comment="Drop MyDoom" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=3410 action=drop comment="Drop Backdoor \<br /> OptixPro" disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=4444 action=drop comment="Worm" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=udp dst-port=4444 action=drop comment="Worm" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=5554 action=drop comment="Drop Sasser" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=8866 action=drop comment="Drop Beagle.B" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=9898 action=drop comment="Drop \<br /> Dabber.A-B" disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=10000 action=drop comment="Drop \<br /> Dumaru.Y, sebaiknya di didisable karena juga sering digunakan utk vpn atau \<br /> webmin" disabled=yes<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=10080 action=drop comment="Drop \<br /> MyDoom.B" disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=12345 action=drop comment="Drop NetBus" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=17300 action=drop comment="Drop Kuang2" \<br /> disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=27374 action=drop comment="Drop \<br /> SubSeven" disabled=no<br />add chain=virus protocol=tcp dst-port=65506 action=drop comment="Drop PhatBot, \<br /> Agobot, Gaobot" disabled=no<br />add chain=forward action=jump jump-target=virus comment="jump to the virus \<br /> chain" disabled=no<br />add chain=input connection-state=established action=accept comment="Accept \<br /> established connections" disabled=no<br />add chain=input connection-state=related action=accept comment="Accept related \<br /> connections" disabled=no<br />add chain=input connection-state=invalid action=drop comment="Drop invalid \<br /> connections" disabled=no<br />add chain=input protocol=udp action=accept comment="UDP" disabled=no<br />add chain=input protocol=icmp limit=50/5s,2 action=accept comment="Allow \<br /> limited pings" disabled=no<br />add chain=input protocol=icmp action=drop comment="Drop excess pings" \<br /> disabled=no<br />add chain=input protocol=tcp dst-port=21 src-address-list=ournetwork \<br /> action=accept comment="FTP" disabled=no<br />add chain=input protocol=tcp dst-port=22 src-address-list=ournetwork \<br /> action=accept comment="SSH for secure shell" disabled=no<br />add chain=input protocol=tcp dst-port=23 src-address-list=ournetwork \<br /> action=accept comment="Telnet" disabled=no<br />add chain=input protocol=tcp dst-port=80 src-address-list=ournetwork \<br /> action=accept comment="Web" disabled=no<br />add chain=input protocol=tcp dst-port=8291 src-address-list=ournetwork \<br /> action=accept comment="winbox" disabled=no<br />add chain=input protocol=tcp dst-port=1723 action=accept comment="pptp-server" \<br /> disabled=no<br />add chain=input src-address-list=ournetwork action=accept comment="From \<br /> Datautama network" disabled=no<br />add chain=input action=log log-prefix="DROP INPUT" comment="Log everything \<br /> else" disabled=no<br />add chain=input action=drop comment="Drop everything else" disabled=no<br /></strong></p> <p> </p> <p><u>Fungsi dari Skrip tersebut adalah:</u></p> <ol><li>Router mikrotik hanya dapat diakses FTP, SSH, Web dan Winbox dari IP yang didefinisikan dalam address-list "virgonet" sehingga tidak bisa diakses dari sembarang tempat. </li><li>Port-port yang sering dimanfaatkan virus di blok sehingga traffic virus tidak dapat dilewatkan, tetapi perlu diperhatikan jika ada user yang kesulitan mengakses service tertentu harus dicek pada chain="virus" apakah port yang dibutuhkan user tersebut terblok oleh firewall.</li><li>Packet ping dibatasi untuk menghindari excess ping.</li></ol> <p>Selain itu yang perlu diperhatikan adalah: sebaiknya buat user baru dan password dengan group full kemudian disable user admin, hal ini untuk meminimasi resiko mikrotik Anda di hack orang.</p> <p>Selamat mencoba.</p>R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-42166721021430789532007-09-01T11:36:00.000+07:002007-09-01T12:24:00.088+07:00Di Jual PlayStation 2 ,. ,.,.,.,.,<span style="font-size:100%;"><span style="font-family:trebuchet ms;">wah wah wah, memang Game di Indonesia berkembang pesat yoo... Saya perhatiin di pasaran, justru konsol paling laris di sluru dunia n ga yakin di indonesia tenarnya ngalahin PS3, XboX360, Wii dll. malah ga ada. the one and only PLAYSTATION 2. Yah, memang PlayStation 2 laris dan memang diminati masyarakat Indonesia juga, tau ga kenapa?? Tanya Kenapa?? </span><br /><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">Jawabannya simple kok, PlayStation 2 (seterusnya PS2) fitur dan mampu memainkan Game dengan grafis yg cukup bagus dan tentunya harganya juga terjangkau kantong tipis (kayak ane).<br /><br />Nih bagi pembaca Blog ane yang jelek ini, ane nawarin banyak Stok PS 2 dengan berbagai type. Dari type 3000x sampe 7700x.<br /><br />Nah harga yang ditawarkan juga murah kok, mulai dari 700rb sampe 1.6jt, semua barang ane garansi.<br /><br />Catatan nih buat yg mau buka rental PS2, cari console yang menggunakan code 3000x, 3900x, 5000x dari survey sih bagus yg belakangnya "6" karena itu kode yg mewakili distribusi Asia Tenggara termasuk Indonesia.<br /><br />Yang berminat beli PS 2, silahkan Hubungi saya di 024-702 333 48 / 0818 456 480<br />Atau datang ke Rumah Orang Tua saya di Jl. Suhada Timur RT 02 / II , Tlogosari Wetan, Semarang<br /><br /></span></span>R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-27717074918235889932007-04-25T12:36:00.000+07:002007-04-25T14:39:38.755+07:00Kini dia Berubah tidak Seperti yang KuKenal Dulu<div style="text-align: justify; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"> Dia, wanita yang dulu amat aku damba, kini tak seperti dulu lagi. Semua yang aku percayakan kepadanya justru malah membuatku hanya menorehkan sebelah mata, kenapa? Yah, karena ucapannya tak seperti dulu lagi, dulu yang ucapannya bisa dipercaya. Kini dia seperti ini setelah dia dapat lingkungan baru, teman baru dan pendidikan tinggi. Sungguh aku tak percaya ini, ini bagai tamparan keras di wajahku. Tamparan yang sangat keras saat dia bilang kalau semua ini justru salahku dan konsekuensiku telah memotivasinya untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan mengatakan padaku untuk instrospeksi. Terus apa kesalahanku?? Apakah aku salah jika aku menjadi tidak percaya dengan ucapannya, sedangkan ucapan itu tidak pernah dibuktikan?? Atau kah aku harus percaya pada sesuatu yang tidak terbukti, dimana aku bagai kerbau dicucur hidungnya?? Dia memang wanita dan aku pria, apakah aku harus mengalah pada ketidak benaran yang dilakukannya?? Apakah salah jika aku marah padanya??<br /><br /> Apa yang harus aku lakukan, apa aku harus seperti pengalaman dahulu?? Memutuskan hubungan jika itu tidak sesuai dengan hati dan prinsipku??<br /></span></div>R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-63391539074561254822007-04-25T12:26:00.000+07:002007-04-25T12:36:19.473+07:00Menyebalkan Banget Itu Orang !!!Haaaaaahhh<span style="font-family: times new roman;">, menyebalkan banget orang itu!!! Terlihat alim ber kerudung, tapi ternyata mulutnya Tajam bagaikan Silet. Wanita yang tidak tahu menempatkan diri dan tidak bisa menghargai orang lain. Jika aku ini manusia kotor, akan kumaki-maki dia di Rumahnya!! Tapi aku masih memandang Hal Lain, ...<br /><br />Seandainya bukan karena si Dia berJanji dan tidak bisa menepati, aku tidak akan seKasar itu. Aku Paling TIDAK SUKA pada Orang yang TIDAK BISA MENEPATI JANJI. Entah itu Siapapun... Ingin rasanya aku MemBuNuh semua keKESALanku tapi mengapa aku selalu dibuat KesAL ...??<br /><br />MEmang Wanita adalah PenghamBat dalam apapun!! Hanya Wanita yang Soleh dan Bisa DiperCaya yang layak disebut Dewi bagi Pria.<br /></span>R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-85410137536744983652007-01-31T14:14:00.000+07:002007-01-31T14:23:19.426+07:00Luasnya Neraka..Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Nabi saw pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh nabi s.a.w.: "Mengapa aku melihat kau berubah<br />muka?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yg mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, dan siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman dari padanya."Lalu nabi s.a.w. bersabda: "Ya Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam." Jawabnya: "Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya.Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi kerana panas dan basinya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yg disebut dalam Al-Qur'an itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke tujuh.Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi, dan minumannya air panas campur nanah, dan pakaiannya potongan-potongan api. Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan."Nabi s.a.w. bertanya: "Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?" Jawabnya: "Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda." (nota kefahaman: yaitu yg lebih bawah lebih panas)Tanya Rasulullah s.a.w.: "Siapakah penduduk masing-masing pintu?" Jawab Jibril:"Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yg kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a.s. serta keluarga Fir'aun sedang namanya Al-Hawiyah.Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim,Pintu ketiga tempat orang shobi'in bernama Saqar.Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha,Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah.Pintu ke enam tempat orang nasara bernama Sa'eir."Kemudian Jibril diam segan pada Rasulullah s.a.w. sehingga ditanya: "Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?" Jawabnya: "Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai mati belum sempat bertaubat."Maka nabi s.a.w. jatuh pingsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibril meletakkan kepala nabi s.a.w. di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar nabi saw bersabda: "Ya Jibril, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?" Jawabnya: "Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu."Kemudian nabi s.a.w. menangis, Jibril juga menangis, kemudian nabi s.a.w. masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah.(dipetik dari kitab "Peringatan Bagi Yg Lalai")<br />Dari Hadits Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku. Tahukah kamu bahwa neraka jahanamKu itu:<br />1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat<br />2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah<br />3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung<br />4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah<br />5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik<br />6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak<br />7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum<br />8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular<br />9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat.<br />10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai<br />11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat.<br /><br />Mudah-mudahan dapat menimbulkan keinsafan kepada kita semua.<br /><br />Wallahua'lam.R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-47943855197227468012007-01-27T12:53:00.000+07:002007-01-27T12:54:51.142+07:00Di Balik Kerudung (Kisah Nyata)Berikut adalah sebuah kisah nyata yang dikirim dari milist teman.<br />Ini sungguh kisah sejati ... belum tentu kita bisa menjalani cobaan seberat ini.aku berharap temukan wanita seperti pada kisah ini<br /><br />Coba baca dgn seksama<br />step by step...<br />Insya AllAh bakal terkesan...& mudah2an jd hidayah buat<br />qta2 semua. Amien<br />Dan mohon maaf buat yg tidak berkenan, qta ambil<br />sisi positifnya aja ok...daripada mikir TA trs.....<br />Meskipun panjang...bgt ceritanya,<br />tapi harus dibaca secara tuntas agar lebih meresapi.<br />Jujur ak Takjub... Subhanallah. ..<br />============ ========= ========= ========= ========= ======<br /><br />DIBALIK KERUDUNG<br /><br />(Perjuangan mempertahankan keyakinan)<br /><br />Assalamualaikum Wr Wb.<br /><br />Sebelum aku memulai cerita aku ini, izinkanlah aku untuk memohon<br />maaf apabila ada pihak2 yang tidak berkenan dengan cerita aku ini,<br />terutama keluargaku. Untuk itu nama2 orang dan tempat tidak akan aku<br />sebutkan. Aku ucapkan terimakasih untuk Retno (bukan nama<br />sebenarnya) dari Univ. T. di kotaku yg mau menuliskan kisah sejati<br />aku ini. Semoga kisah sejati aku ini menjadi inspirasi buat orang yg<br />membacanya atau mengalami hal yg sama.<br /><br />Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan Hidayah pada kita<br />semua.<br /><br />Aku, panggil saja "Mawar", beurusia 30an thn dilahirkan di sebuah<br />pulau di sebrang pulau jawa, di kota P. Aku lahir sebagai anak<br />terakhir dari 4 besaudara. Kakakku yg pertama dan kedua, laki2,<br />sedangkan yg ketiga perempuan. Kami berasal dari keluarga keturunan<br />dan kami merupakan generasi ke 4 yg sudah menetap di negri ini.<br />Kakek buyut kami merupakan pendatang dari negri jauh dr sebrang di<br />awal abad 20. Keluarga kami memulai bisnis benar2 dari bawah,<br />menurut cerita orang tua kami, dulu kakek buyut kami hanya berjualan<br />dengan pikulan bahan2 kebutuhan pokok seperti gula, garam, beras dll<br />keluar masuk kampong. Usahanya baru berkembang dengan pesat setelah<br />pada tahun2 awal setelah kemerdekaan, pemerintah pada waktu itu<br />mulai menggalakan usaha yg dilakukan oleh bangsa sendiri/pribumi.<br />Waktu itu dikenal istilah AliBaba. Ali untuk pangggilan pribumi,<br />sedangkan Baba untuk warga keturunan seperti kami. Waktu itu<br />pengusaha pribumi asli diberikan kemudahan perizinan usaha, bahkan<br />mengimport dari negara2 lain, tapi umumnya mereka tidak punya banyak<br />modal. Waktu itu banyak warga keturunan yg mempunyai banyak modal<br />kemudian membeli ijin usaha yg diperoleh olah para bribumi tsb,<br />sehingga mereka secara mudah melakukan export import dengan negri2<br />tetangga (singapura, Malaysia, hongkong, dll) yg pada waktu itu<br />memang juga dikuasai olah warga dari etnis kami.<br /><br />Singkat cerita, bisnis keluarga kami benar2 menjadi semakin besar<br />dan merambah ke segala bidang, mulai dari pertambangan, tambang<br />emas, property, perkebunan, dll. Boleh dibilang kekayaan keluarga<br />kami sudah diatas rata2 dari orang kaya di negri ini, above than<br />ordinary rich.<br /><br />Harta kekayan kami yg amat melimpah itu sampai orang tua kami<br />kadangkala risau seandainya tiba2 kami sekeluarga (tiba2) meninggal<br />sehingga tak ada yg mengurus harta yg sedemikian banyaknya itu.<br />Untuk itu kami sekeluarga tak pernah melakukan perjalanan dengan<br />pesawat secara bersama2. Andai kami sekelurga akan melakukan liburan<br />pada saat dan tempat yg sama, maka biasanya kami dibagi menjadi 2<br />atau 3 penerbangan, Papa dan mama satu pesawat, dan kami sisanya<br />juga dibagi 2 penerbangan yg lain. Sehingga apabila terjadi sesuatu<br />musibah, maka akan tetap ada bagian keluarga kami yg masih selamat,<br />dan tetap bisa mengurus bisnis dan kekayaan kami. Aku sengaja cerita<br />panjang lebar latar belakang keluarga kami, sebab ini akan<br />berhubungan sekali secara emosi dengan kisah aku selanjutnya.<br /><br />Papa kami lahir dan dibesarkan di pulau ini, selepas sekolah<br />menengah atas beliau melanjutkan sekolah bisnis di negri H, sehingga<br />begitu kembali ke negri ini, beliau manjadi businessman yg amat<br />handal, dan mempunyai banyak teman2 bisnis di berbagai negara. Papa<br />sebenarnya orang yg rendah hati, pendiam, bicaranya terukur dan<br />seperlunya, jarang marah pada anak2nya. Sedangkan mama, sebenarnya<br />berasal dari pulau lain, dia dulu pernah bekerja pada perusahaan<br />kakek kami (orang tua dari papa), sebelum akhirnya bertemu papa dan<br />menikah. Mama orangnya keras, pintar, lincah, banyak pergaulan,<br />sehingga kadang kami berpikir, papa seperti takluk pada mama. Banyak<br />kebijakan perusahaan yg berasal dari ide mama, dan memang selalu<br />sukses. Papa dan mama, memang pasangan yg serasi, saling mengisi<br />kekurangan. Masa kecil aku lalui dengan penuh kebahagian, dan sejak<br />SD sampai SMA aku disekolahkan disebuah sekolah swasta terkemuka di<br />kota kami, yg siswanya banyak berasal dari anak2 pejabat, bupati,<br />gubernur, dll. Aku berbaur dengan siapapun tanpa memandang golongan,<br />agama dan ras. Kadang aku diundang untuk mampir bermain kerumah<br />mereka (anak bupati, gubernur) sepulang sekolah, sehingga aku<br />mengenal labih dekat dengan keluarga mereka. Ini pula yg kelak<br />bermanfaat buat perusahaan keluarga aku.<br /><br />Di sekolah kami, ada pelajaran agama untuk tiap2 pemeluknya. Pada<br />saat itu tiap ada jadwal pelajaran agama tertentu, maka bagi pemeluk<br />agama yg lain diperbolehkan keluar kelas, tapi boleh juga tetap<br />tinggal dikelas apabila memang menghendaki. Jadi misalnya hari ini<br />giliran pelajaran agama Islam, maka murid2 non muslim diperbolehkan<br />meninggalkan kelas, begitupula sebaliknya apabila ada pelajaran<br />agama lain. Tapi aku sendiri sering tetap tinggal dikelas<br />mendengarkan apa yg diajarkan ibu guru agama Islam di kelas kami.<br /><br />Saudara2 ku semua....<br /><br />Entah kenapa aku yg sejak lahir dididik secara non muslim, bahkan<br />tiap minggu aku beribadah di tempat ibadah kami, merasa tertarik<br />dengan ajaran agama Islam. Aku sendiri tak tahu datangnya dari mana.<br />Semacam ada panggilan dari hati aku yg paling dalam, tapi saat itu<br />aku pikir mungkin itu hanya rasa keingintahuan semata, bukan<br />mendalami secara jauh dan mendalam. Tiap mendengar azan, entah<br />kenapa hati aku selalu bergetar. Dirumah kami yg besar, kadang<br />hanya aku seorang diri, orang tua kami selalu sibuk di Jakarta<br />sehingga hanya beberapa hari dirumah dalam sebulan, kakak2 aku ada<br />yg sudah kuliah di luar negri, sehingga rumah mampunyai 6 kamar yg<br />besar2, yg seharusnya cukup untuk menampung 20 orang, hanya dihuni<br />oleh aku sendiri. Pembantu, sopir, satpam, tinggal di pavilion kusus<br />untuk mereka yg terletak terpisah dengan rumah induk. Dalam<br />kesunyian itu hati aku merasa sejuk tiap mendengar ayat suci Al<br />Quran yg kadang tak sengaja aku dengarkan di TV.<br /><br />Kembali ke pelajaran agama di kelas. Entah mengapa aku makin<br />tertarik untuk mendalami ajaran agama Islam tiap ada pelajaran agama<br />dikelas. Melihat ibu guru yg mengenakan kerudung, dengan wajah yg<br />bersih, bersinar, hati aku terasa sejuk. Dengan melihat wajah ibu<br />guru itu saja aku sudah merasa damai. Tanpa aku sadari kadang aku<br />mencatat apa yg ibu guru iru ajarkan, bahkan aku mulai hapal diluar<br />kepala ayat2 yg pendek2. Itu semua benar2 terjadi begitu saja, tanpa<br />ada aku sadari dan tanpa bisa dicegah oleh diri aku sendiri. Pernah<br />ibu guru tsb menghampiri aku yg tak sengaja, secara reflex mencatat<br />pelajaran tetang haji yg dia tulis di papan tulis. Beliau tahu aku<br />non muslim, dan menghampiri tempat duduk ku, jantung ku derdebar<br />keras membayangkan kemungkinan aku diusir dari kelas.<br /><br />Tetapi.....ternyata beliau dengan senyumnya ramah melihat catatan yg<br />aku tulis, sambil berkata, "Insya Allah kelak suatu saat Mawar<br />bersama dengan ibu melaksanakan ibadah Haji ya.."<br /><br />Sejak saat itu hubunganku dengan Ibu guru (sebut saja ibu guru<br />Aisyah) makin akrab, aku hampir tidak sabar menunggu datangnya hari<br />pelajaran ibu Aisyah. Hubunganku dengan beliau bagai anak dan ibu.<br />Tetapi saat itu aku juga tetap mengikuti pelajaran agama yg saat itu<br />masih aku anut, walau lebih banyak melamun, bahkan tidak mencatat<br />sama sekali apa yg diajarkan.<br /><br />Sebagai gadis remaja, tinggiku sekitar 160cm, tentu sedang mekar2nya<br />dan giat2nya mancari pacar. Teman2ku banyak yg mengatakan kalau<br />tubuhku indah, proporsional, berwajah oriental, bakalan banyak<br />menarik perhatian laki2. Plus dengan latar belakang keluarga ku yg<br />amat berkecukupan, makin banyak laki2 yg tergila2 padaku. Entah<br />kenapa saat itu aku tidak tertarik dengan laki2 yg berasal dari<br />etnis ku. Tiap hari jumat melihat siswa2 pria melakukan ibadah<br />shalat jumat, hatiku langsung bergetar, membayangkan andai salah<br />seorang dari mereka adalah pacarku, dengan wajah bersih bersinar dan<br />masih basah tetesan air wudhu, berjalan ke masjid di seberang<br />sekolah, ah...alangkan indahnya membayangkan wajah2 tersebut. Tapi<br />saat itu aku tahu diri, aku yg berasal dari etnis keturunan, apakah<br />ada laki2 pribumi yg mau menjadikan aku pacarnya. Aku tahu masih<br />banyak dari mereka yg membedakan ras, dan berpacaran dengan ras kami<br />masih dianggap memalukan, bahkan bisa jadi ejekan dan gunjingan<br />dilingkungan keluarganya. Aku pernah berpacaran dengan anak bupati<br />dikota ku, tapi kemudian dia memutuskan hubungan kami, dikarenakan<br />ayahnya akan mencalokan diri menjadi Gubernur,dan dia tidak mau ada<br />anggota keluarganya yg bisa menghambat pencalonan tsb. Misalnya<br />anaknya dengan berpacaran dengan ras lain (??). Walau alasan itu<br />amat sangat mengada2 tapi aku terima dengan lapang dada. Memang aku<br />sudah menyadari akan ada penolakan, karena aku berasal dari etnis<br />non pribumi. Aku tahu orang tuanya tentu tak merestui anaknya<br />berhubungan terlalu jauh dgn orang yg bukan dari ras mereka, dan<br />berlainan agama.<br /><br />Walau begitu hatiku sudah bulat untuk kelak memiliki pasangan hidup<br />seorang pribumi, dan aku bahkan bersedia memeluk Islam sebagai agama<br />ku. Kelak keputusan hidupku ini akan menjadi perjalanan panjang dan<br />penuh cobaan dalam hidupku.<br /><br />Selepas SMA aku melanjutkan study ke Ausie lalu ke negri paman sam,<br />mengikuti kakak2 ku yg sudah berada disana. Tak banyak yg perlu aku<br />ceritakan dgn masa2 studiku disana. Hampir 5 tahun kemudian aku<br />kembali ke tanah air, dengan gelar master di tangan dan aku mengabdi<br />ke perusahaan keluargaku untuk membesarkan bisnis mereka. Dalan<br />waktu singkat perusahaan kami memperoleh profit yg amat meningkat,<br />dan terus membesar, serta mulai merambah ke banyak sektor bisnis.<br />Aku banyak memiliki akses ke para petinggi di daerahku karena semasa<br />sekolahku dulu aku sudah mengenal beberapa keluarga mereka. Semua<br />urusan perijinan yg menyangkut perusahaanku, bisa aku selesaikan<br />dengan mudah. Aku masih tetap melajang di pertengahan usia 20an<br />tahun. Banyak pria2 yg berusaha menarik perhatian ku, dari<br />pengusaha2 muda yg sukses bahkan sampai pemilik perusahaan2 besar.<br />Tapi hatiku tak bergetar sama sekali. Aku belum menemukan seseorang<br />yg benar2 menjadi soulmate ku. Sekedar mencari suami amatlah mudah<br />bagiku, ibarat hanya menjentikan jari maka puluhan pria akan<br />mendatangi ku. Tapi aku benar2 mancari seorang soulmate, belahan<br />jiwa sejati untuk mendampingi ku.<br /><br />Sampai suatu ketika perusahaan kami memperoleh karyawan baru dari<br />kantor cabang kami di pulau Jawa. Orangnya 3 tahun lebih tua dari<br />ku, wajahnya bersih, dia berasal dari etnis pribumi Jawa.<br />Tuturkatanya lemah lembut, sopan, tubuhnya tinggi, proporsional, dan<br />ah...ini dia..dia seorang muslim yg shaleh. Sejak kedatangan dia<br />dikantor kami, para wanita gak habis2nya membicarakan tentang dia,<br />dan berlomba bisa mendapatkan dia. Menurut laporan kantor kami, dia<br />amat rajin, jujur dan berprestasi di kantor yg lama, sehingga dia<br />dipromosikan pekerjaan yg lebih tinggi dan menantang di kantor kami<br />ini. Kebetulan kerjaan yg akan dia kerjaan akan menjadi satu divisi<br />dengan ku. Sehingga aku akan banyak berhubungan dengan dia.<br /><br />Mula2 di bulan2 pertama aku masih bersikap 'Jaim' jaga image, karena<br />aku ini anak dari pemilik perusahaan ini. Tapi lama2, hatiku gak<br />bisa berbohong,.. hatiku sedikit tapi pasti, luluh juga...aku mulai<br />jatuh cinta. Pernah suatu ketika sehabis mengunjungi kantor gubernur<br />aku satu mobil dengan dia. Ditengah jalan dia minta ijin padaku<br />untuk berhenti sebentar di masjid raya di kota ku untuk shalat<br />ashar. Dari dalam mobil, aku perhatikan gimana dia berwudhu, lalu<br />melangkah masuk ke masjid dan melakukan ibadah....ahhh. .andai aku<br />kelak bisa mengikuti di belakang.... ...<br /><br />Awal2nya aku memanggil dia dengan sebutan formal dikantor 'Pak' dan<br />dia juga memanggilku 'Ibu'..tapi lama2 kelamaan secara tak sengaja<br />aku mulai memanggil dia 'mas', karena aku sering lihat keluarga jawa<br />memanggil orang yg lebih tua, suami, kakak, dengan sebutan mas.<br />Mulanya dia agak rikuh tiap aku panggil demikian, tapi lama kelamaan<br />mulai terbiasa,. Tapi itu hanya aku lakukan apabila hanya sedang<br />berdua dengan dia, tidak didepan orang2 kantor. Akupun mulai meminta<br />dia memanggilku 'Dik', aku merasa risih tiap kali dia panggil<br />aku 'Ibu Mawar'.<br /><br />Seiring dengan waktu, sesuai pepatah jawa, "witing tresno jalaran<br />soko kulino", cinta akan tumbuh karena terbiasa selalu bersama2.<br /><br />Saudara2ku.. .<br /><br />Bisa dibayangkan gimana awal kisah cinta kami...didalam mobil yg<br />disupiri sopirku, kami sama2 duduk dibelakang. Awalnya kami hanya<br />membicarakan dan membahas berkas2 pekerjaan, kadang secara tak<br />sengaja tangan kami saling sentuhan. Dan dia secara sopan segera<br />menarik, dan minta maaf..Ah..sebel rasanya..padahal akulah yg<br />menginginkannya. Tapi itu tak berlangsung lama, pada akhirnya dia<br />takluk juga, kadang aku biarkan tangan dia memegang berkas, lalu aku<br />pura2 membahasnya sambil tanganku menyentuh jari dan tangannya.<br /><br />Kadang aku genggam jarinya,..dan lama kelamaan dia memberikan<br />response..dia juga menggenggam tanganku...ahh. .<br /><br />Kadang kalau mobil kami sudah mau sampai tujuan, aku pura2 minta<br />supirku untuk kembali ketempat lain, aku pura2 ada yg<br />tertinggal.. padahal aku hanya ingin berlama2 dengan dia (sebut saja<br />mas Fariz) di mobil.<br /><br />Pernah suatu ketika aku pura2 ada yg tertinggal dan suruh sopirku<br />membawa kami berdua ke rumah ku. Begitu mobil kami memasuki halaman<br />rumahku yg besar, wajahnya tampak pucat pasi. Dia tampak ketakutan<br />dan gugup. Dia bilang nanti kalau papaku (alias big boss dia) akan<br />marah kalau melihat dia jam kerja begini malah mampir kerumah dia.<br />Aku bilang tak perlu takut, bukankah aku, anaknya big boss, yg<br />membawa dia kesini.<br /><br />Hampir setahun sudah dia bekerja bersama denganku, dan hubungan kami<br />sudah makin erat, tapi dia belum menyatakan cintanya padaku. Mungkin<br />dia takut aku akan menolaknya, apalagi keyakinan kami pada saat itu<br />masih berlainan. Hingga suatu ketika dia menelponku, dan mengajak<br />bertemu disuatu restoran di luar kota, dia memintaku datang tanpa<br />sopir. Dia tidak mau ada orang kantor yg melihat kami berdua. Di<br />restoran itu dia menyatakan cintanya padaku...langsung saat itu juga<br />aku terima. Dan aku katakan pada dia, kalau aku merasa mas Fariz<br />adalah soulmate ku. Aku akan bersedia memeluk Islam mengikuti agama<br />yg dia anut. Aku juga katakan kalau memang aku sudah sejak lama<br />tertarik dengan agama Islam, jadi mas Fariz semoga bisa menjadi<br />pembimbingku. Aku bisa melihat air mata dia meleleh dari kedua<br />matanya. Seumur hidupku baru kali ini aku melihat seorang laki2<br />berlinangan air mata karena aku, tak terasa akupun tak kuasa menahan<br />airmataku meleleh dipipiku. Aku yakin aku sudah<br />mendapatkan 'Soulmate' ku dan akan aku pertahankan sampai kapanpun<br />dan dengan cara apapun.<br /><br />Di kantor kami tetap bekerja seperti biasa, seperti tak ada hubungan<br />suatu apapun. Tetapi diluar kantor kami benar2 sepasang kekasih yg<br />lagi jatuh cinta, dia mulai mengajariku shalat, dan sedikit2 bacaan<br />doa. Dia memang benar2 lelaki yg taat, dia menjaga kesopananku, tak<br />pernah melebihi batas, walau kadang aku yg menggoda, tapi dia selalu<br />bilang, sabar..tunggu tanggal mainnya. Tapi serapat apapun kami<br />tutupi hubungan kami, akhirnya sedikit demi sedikit bocor juga oleh<br />orang2 kantor kami. Sampai akhirnya terdengar di telinga papaku.<br /><br />Sutu hari tiba2 papaku datang ke ruangku, padahal papaku amat sangat<br />jarang datang ke ruang kerja ku, kalau ada keperluan biasanya aku yg<br />dipanggil menghadap. Aku lalu diajak bicara berdua dengan beliau.<br />Mula2 papa tidak menanyakan hubungan ku dengan Fariz, tapi sedikit<br />demi sedikit dia mulai mengarahkan pembicaraan ke arah sana. Sampai<br />akhirnya dia menanyakan kebenaran hubungan ku dengan Mas Fariz. Aku<br />tak sanggup menjawab, wajahku tertunduk. Papaku terus menatapku,<br />menunggu jawabanku. Aku tak sanggup berbohong, kalau aku bilang<br />tidak, itu bertolak belakang dengan hati ku, sebaliknya kalau aku<br />bilang Iya, aku khawatir kerjaan Mas Fariz akan manjadi taruhannya.<br />Akhirnya aku hanya bisa menangis....<br /><br />Keesokan harinya, Mas Fariz tidak hadir lagi dikantor,menurut orang2<br />kantor, dia dipindahkan kembali ke pulau Jawa mulai hari ini, dan<br />aku mulai kehilangan kontak dengan dia.<br /><br />Seminggu kemudian dia menelpon ku, dia cerita panjang lebar, bahwa<br />pada hari itu, setelah papa menemui ku, ternyata papa langsung<br />menemui dia, dan keesokan paginya dia sudah harus kembali ke kantor<br />yg lama. Dia juga cerita kalau keadaan makin parah, karena nyaris<br />tiap karyawan dikantornya sudah mendengar kabar hubungan dia dengan<br />aku. Dan banyak yang menggunjingkan kalau mas Fariz, mengincar harta<br />dan kedudukan, karena berpacaran dengan anak pemilik perusahaan. Dia<br />sampai berulang kali menyebut nama Allah, dan bersumpah kalau dia<br />mencintaiku bukan karena itu semua.<br /><br />Dua minggu kemudian, dia memutuskan mengundurkan diri dari perusaan<br />kami, tapi kami tetap saling berhubungan melalui telp. Dia berjanji<br />mencoba mancari pekerjaan di perusahaan lain yg punya cabang di<br />kotaku, sehingga bisa bekerja dikotaku dan kembali menemui ku. Tuhan<br />memang sudah berencana, akhirnya 3 bulan kemudian mas Fariz sudah<br />mendapat pekerjaan dan di tempatkan kembali di kotaku walau dengan<br />gaji yang jauh lebih kecil. Dia bilang sekarang sudah bebas<br />berhubungan dengan ku, dia tidak ada ikatan apa2 dengan perusahaan<br />ku. Tak ada yg bisa melarang. Aku amat terharu, dia korbankan karir<br />pekerjaannya karena aku. Aku berjanji apapun yg terjadi aku tak akan<br />tinggalkan dia.<br /><br />Sekarang kami bebas behubungan tak perduli lagi dengan omongan<br />orang2 kantor, karena dia toh tak lagi bekerja di perusahaan kami<br />ini. Tapi ternyata papa kembali mengetahui ini, dan kali ini malahan<br />mama ikut turun tangan. Aku diceramahi habis2an..<br /><br />Mereka sebenarnya tidak membeda2kan ras, mereka tidak keberatan aku<br />berhubungan dgn siapapun, tapi mereka mulai curiga kalau aku mulai<br />akan pindah keyakinan. Dan itu mereka kurang bisa menerima. Aku<br />sudah jelaskan baik2 bahwa aku sudah cukup dewasa dan bisa mengambil<br />keputusan buat hidupku sendiri tanpa tergantung papa dan mama.<br />Ternyata jawabanku yg demikian itu membuat mereka tambah murka dan<br />tersinggung. Mereka katakan bahwa tanpa mereka jalan hidupku tidak<br />akan seperti ini. Banyak orang yg akan rela mati demi merasakan<br />hidup seperti ku. Rumah mewah, sopir tersedia tiap saat, mobil mewah<br />ada di garasi, uang melimpah, dihormati kemana aja pergi, dll.<br />Mereka juga katakan, tanpa mereka aku tak akan pernah sanggup<br />memperoleh kehidupan spt ini. Aku hanya menangis mendengar apa yg<br />mama papa ku katakan. Tapi hatiku sudah bulat apapun yg terjadi aku<br />tak akan tinggalkan Mas Fariz. Cinta pertamaku dan terakhir.<br /><br />Walau orang tua ku terus menentang, cintaku ke mas Fariz tak pernah<br />surut. Akupun makin giat memperdalam agama Islam. Seringkali aku<br />saat istirahat kantor, aku pergi ke toko buku besar di Mal. Aku<br />baca2 buku tentang Islam. Pernah aku ajak orang kantor untuk ikut<br />aku ke toko buku tsb. Dan dia tegur aku, karena dia pikir aku salah<br />memilih bagian rak buku. Dia ingatkan aku kalau aku di bagian rak<br />buku2 Islam. Aku bilang memang benar, aku mau membaca buku2 tentang<br />Islam.<br /><br />Makin hari hubunganku dengan papa mama makin renggang. Padahal aku<br />sudah bicara sebaik mungkin dengan mereka. Kakak2ku semuanya juga<br />sudah terprovokasi. Mereka mulai menjauhiku. Kedua kakak laki2 ku<br />sudah menikah dan menetap di Jakarta menjalankan perusaahan kami<br />disana, sehingga papa dan mama sekarang lebih banyak menetap dikota<br />kami.<br /><br />Dirumah, perlakuan mereka makin hari makin berubah terhadap ku. Aku<br />makin dianggap bukan lagi bagian keluarga mereka. Tiap makan malam,<br />mereka tak lagi mengajakku makan bersama2 di meja makan. Pembantu<br />dirumah baru disuruh memanggilku untuk makan apabila papa mama dan<br />kakak perempuanku sudah selasai makan, dan makanan yg ada dimeja<br />makan, sisa mereka, yg aku makan. Pembantu tidak diperbolehkan<br />menambah makanan. Bayangkan, aku memakan seadanya sisa dari mereka.<br />Andai mereka makan ayam, maka aku hanya tinggal kebagian ceker dan<br />kepalanya saja. Bisa dibanyangkan bagaimana sakit hatiku rasanya.<br />Tapi aku tetap bersabar, dan mas Fariz selalu mengingatkan aku untuk<br />tetap berbakti pada orang tua. Padahal kalau aku mau, bisa saja aku<br />pergi ke restoran yg paling mahal di kota ku ini.<br /><br />Puncak dari semua itu terjadi pada suatu malam.<br /><br />Kakak perempuanku memang sebenarnya kasihan kepadaku, sehingga<br />kadang dia menyimpan sebagaian makanan yg baru dimasak didapur.<br />Sehingga pada saat mama papa selesai makan, dia diam2 menghidangkan<br />untukku. Suatu ketika secara tak terduga, papa mama ku kembali ke<br />meja makan, dan mereka memergoki kakak ku yg membawa makanan yg dia<br />simpan di dapur untukku. Langsung mamaku merebut piring yg dibawa<br />kakakku, dan melemparkannya ke lantai..Sambil menyindir, bahwa<br />kakakku tak perlu kasihan pada ku, karena aku sanggup hidup tanpa<br />diberi makan dari mama papa dan bisa hidup mandiri tanpa mereka.<br />Ohh....Mereka rupanya sudah amat membenciku.. .Hancur berkeping2<br />hatiku pada saat itu. Aku hanya bisa menangis, tapi aku tak<br />menyesal, dan aku akan terus bertahan dengan pilihan hidupku.<br /><br />Mas Fariz, menyarankan aku untuk bicara baik2 dengan mama dan papa,<br />mudah2an mereka akan luluh dan mengerti. Suatu malam, aku<br />berkesempatan mendatangi dan berbicara dengan mereka, dan aku secara<br />baik2 dan sopan, tak lupa meminta maaf apabila aku salah pada<br />mereka. Aku jelaskan baik2 pada mereka apa yg hatiku rasakan, aku<br />tumpahkan semuanya. Tetapi justru itu membuat mereka tambah murka,<br />mereka juga malah menuduhku telah diguna2, dan menyarankanku supaya<br />sadar. Oh Ya Allah...Aku sehat wal afiat, Insya Allah saat itu tak<br />ada satupun guna2 pada diriku. Semua keinginanku adalah murni dari<br />hatiku, panggilan jiwaku, yg tak bisa lagi aku cegah. Aku jelaskan<br />pada mama dan papa, bahwa aku sudah cukup umur, dan bukan lagi gadis<br />remaja lagi, sehingga apapun keputusanku, aku bisa<br />pertanggungjawabkan . Aku bisa mandiri andai keputusan hidupku itu<br />memang menghendaki demikian. Papa dan mamaku tetap pada pendirian<br />mereka, bahkan mereka menantangku, kalau sanggup hidup mandiri,<br />sekarang juga serahkan seluruh harta ku yg aku punya selama ini, yg<br />aku dapat selama hidup dengan mereka.<br /><br />Karena tekatku sudah bulat. Malam itu pula seluruh kartu credit,<br />ATM, buku2 bank, aku serahkan pada mereka. Uang yg aku punya benar2<br />hanya tinggal yang ada di dompetku. Aku sepertinya tinggal menunggu<br />waktu saja untuk meninggalkan rumah ini. Keesokan paginya, karena<br />ada suatu keperluan aku ingin membuka lemari besi tempat penyimpanan<br />surat2 berharga di rumah kami. Tetapi berulang kali aku mencoba, aku<br />tak bisa membukanya. Ternyata nomor kombinasinya sudah diubah olah<br />mama papaku. Padahal didalamnya ada barang2 penting pribadiku,<br />seperti Ijasah, perhiasan, dll. Aku mencoba menelpon papaku,<br />menanyakan hal ini, dan lagi2 aku mandapatkan jawaban yg menyedihkan<br />hatiku. Papaku menyindirku, kalau sanggup hidup mandiri, kenapa<br />masih mau membuka lemari besi milik keluarga, pasti ada barang2 yg<br />mau dijual didalamnya. Aku benar2 sudah dikucilkan, dan mereka<br />benar2 mencoba menyiksaku dengan cara demikian, sehingga mereka<br />pikir aku akan menyerah, dan akhirnya mengikuti apa yg mereka mau.<br />Aku adukan semua itu ke mas Fariz, dan aku katakan kalau aku akan<br />meninggalkan rumah orang tua ku. Dia tak bisa berkata apa2. Hanya<br />ingatkan aku jangan sampai memutus silaturahmi dengan orang tua.<br /><br />Saudara2 ku..<br /><br />Beberapa hari setelah kejadian itu, aku benar2 meninggalkan rumah.<br />Aku akan tinggal kost didekat kantorku. Aku berpamitan baik2 pada<br />mama dan papa ku. Tapi mereka menolehpun tidak. Aku masih punya<br />cukup uang di dompet. Aku bersumpah tak akan meminta uang lagi<br />sepeserpun dari mereka. Aku bertekad membuktikan kata2 ku untuk<br />hidup mandiri tanpa harta siapapun demi mempertahankan keyakinan ku.<br />Selama aku bekerja diperusahaan papaku, memang secara formal aku di<br />gaji sesuai dengan posisi kerjaku di perusahaan.Tapi disamping itu<br />tiap bulan, tentu diluar formal perusahaan, aku mendapat uang saku<br />dari papa ku yg lumayan banyak, hampir 20x lipat dari gaji resmiku.<br />Sehingga penghasilan total sebulan bisa cukup untuk hidup mewah<br />setahun. Bahkan seluruh uang simpananku di bank, sudah mencapai<br />10digit. Tentu bukan jumlah sedikit. Bahkan mungkin cukup untuk<br />biaya hidup seumur hidupku tanpa bekerja.<br /><br />Aku berharap perusahaan papaku masih memberikan gajiku, dan itu aku<br />anggap memang uang hasil kerjaku, bukan pemberian. Tapi diakhir<br />bulan aku tak memperoleh sepeserpun. Aku sudah meminta agar bisa<br />diberikan cash. Ketika aku tanyakan ke bagian pembayaran gaji,<br />ternyata mereka sudah diperintahkan papaku untuk menahan gajiku. Ya<br />Allah, mereka benar2 melakukan cara apapun agar aku benar2 menderita<br />dan pada akhirnya menyerah.<br /><br />Saat itu juga aku langsung mengundurkan diri dari perusahaan papaku<br />itu. Aku tinggalkan perusahaan itu selama2nya.<br /><br />Ketika aku adukan hal ini pada mas Fariz dia amat sangat sedih dan<br />meminta maaf padaku, karena gara2 dia hidupku jadi menderita. Dia<br />rela andai aku tidak kuat dan merubah keputusan. Aku peluk dia, dan<br />aku pastikan keputusanku tak akan berubah, dan aku makin ingin bisa<br />hidup bersama dia. Saat itu hanya dialah sandaran hidupku. Dengan<br />berlinangan air mata, dia sekali lagi menanyakan padaku, apakah aku<br />menyesal dengan keputusanku, dan apakan aku rela bila menjadi<br />muslimah dan menjadi istrinya. Saat itu juga aku cium tangannya, dan<br />aku katakan, aku korbankan seluruh kehidupanku hanya untuk bisa<br />hidup bersamanya, dan aku tak akan mudur ataupun menyesalinya,<br />apapun yg terjadi aku akan hadapi iklas lahir dan batin.<br /><br />Singkat cerita, dengan diantar mas Fariz aku mengucapkan 2 kalimah<br />sahadat di sebuah masjid dikota kami, disaksikan imam dan beberapa<br />jemaah masjid tsb. Akhirnya penantian panjangku tercapai sudah,<br />walau harus mengorbankan kehidupanku. Tapi aku tak pernah menyesali.<br /><br />Mas Fariz lalu mengajakku segera menikah di kota kelahirannya,<br />karena kebetulan perusahaan tempat dia bekerja akan memindahkan dia<br />ke pulau Jawa.<br /><br />Sebelum menikah, kami berdua mendatangi rumah papa dan mama, kami<br />akan mohon restu baik2 pada mereka. Tetapi bapak satpam yg berjaga<br />dipintu gerbang mengatakan kalau dia diperintahkan untuk tidak<br />membuka pintu apabila kami berdua datang. Sebenarnya bapak satpam<br />tersebut bersedia membuka pintu karena dia masih mengenalku. Tapi<br />aku melarangnya, karena khawatir akan mencelakakan pekerjaan dia.<br />Biarlah cukup aku saja yg menderita, aku tak ingin orang lain ikut<br />terkena akibatnya. Aku tinggalkan secarik surat, yg isinya memohon<br />doa restu dari mama papa, bahwa aku akan menikah dengan mas Fariz,<br />juga aku katakan kalau aku sudah jadi muslimah. Aku bisa lihat mata<br />bapak satpam itu berkaca2 sewaktu aku katakan aku sudah jadi mualaf.<br /><br />Awalnya keluarga mas Fariz menanyakan ketidakhadiran keluargaku<br />dipernikahan kami. Tapi setelelah mas Fariz ceritakan panjang lebar,<br />akhirnya keluarga mau memahami. Kami menikah secara sederhana di<br />kota tempat keluarga mas Fariz bermukim. Keluarganya amat sangat<br />menerimaku dengan hangat, mereka sama sekali tidak mempermasalahkan<br />ras keturunanku. Malah ibu mertuaku amat sayang padaku.<br /><br />Setelah menikah, aku dan mas Fariz menetap di pulau Jawa. Aku amat<br />sangat bahagia, bisa menjadi pendamping hidup dia. Aku merasakan dia<br />bukan sekedar suami, tapi memang benar2 soulmate hidupku, yg aku<br />cari2 sepanjang hidupku.<br /><br />Aku hidup dirumah yg sederhana dan hari2ku aku lalui dengan penuh<br />kebahagiaan, dan aku tak mengeluh sedikitpun dengan yg mas Fariz<br />berikan untukku. Aku tak lagi bekerja, karena aku benar2 ingin<br />mengabdi pada suamiku, dan disamping itu semua ijasahku masih<br />tersimpan di lemari besi di rumah mama papa, aku tak bisa melamar<br />pekerjaan dimanapun. Aku juga tak mau meminta surat keterangan<br />bekerja di perusahaan papaku. Aku ingin buktikan bisa hidup mandiri<br />dengan suamiku. Mas Fariz amat sangat menyayangiku, tiap pagi<br />sebelum berangkat ke kantor dia memeluku. Tiap hari aku bawakan<br />dia 'lunch box' untuk makan siang karena aku tak mau makanan yg<br />masuk ke perutnya berasal dari masakan orang lain. Aku benar2<br />posesif, ingin memiliki dan melayani dia secara total. Setiap hari<br />aku bangun sebelum dia bangun, dan aku baru tidur setelah dia benar2<br />tidur, untuk memastikan dia sudah benar2 tak perlu aku layani lagi.<br />Aku siapkan celana, baju, kaus kaki dia tiap pagi sebelum berangkat<br />kerja. Sehingga dia tak perlu lagi memikirkan pakaian apa yg harus<br />dia pakai tiap pagi. Bahkan aku potongkan kukunya bila sudah panjang<br />Pokoknya dia benar2 aku jadikan pangeran bagi diriku.<br /><br />Tiap malam sebelum tidur, kami selalu mengobrol dan saling<br />mengajarkan bahasa. Dia mengajariku bahasa jawa, sadangkan aku<br />mengajari dia bahasa mandarin. Dia amat cepat belajar mandarin,<br />dalam waktu singkat dia sudah menguasai beberapa kata2 yg umum<br />diucapkan, kadang dia mengajak ku bicara mandarin dirumah. Memang<br />perusahaan tempat dia bekerja milik keluarga dari etnis keturuan<br />seperti aku, dan banyak behubungan dengan warga keturunan, sehingga<br />bila mampu berbahasa mereka akan merupakan keuntungan tambahan.<br /><br />Suatu ketika dia pulang membawa sepeda motor, dia katakan kalau<br />kantornya memberinya pinjaman cicilan motor. Memang hanya sepeda<br />motor, tapi aku sangat bahagia sekali dengan yg dia dapatkan.<br />Berulangkali dia minta maaf tidak bisa belikan aku mobil mewah<br />seperti yg aku pernah aku miliki dulu. Aku katakan pd dia motor yg<br />sekarang kita miliki bagiku jauh lebih mewah dari mobil yg dulu aku<br />miliki. Karena motor ini bukan sekedar dibeli dengan uang, tapi juga<br />cinta, yg tak akan ternilai berapapun banyaknya uang.<br /><br />Kehidupan perkawian kami amat indah, kalau dirumah nyaris kami tak<br />bisa berjauan. Karena tiap hari bagi kami adalah bulan madu, maka<br />hanya setahun kamudian lahirlah anak pertama (dan satu2nya) kami.<br />Bayi laki2 itu kami namai ,sebut saja 'Faisal'. Mas Fariz yg<br />membacakan Azan dan qomat, ketika bayi kami lahir. Aku merasa<br />lengkap sudah kebahagiaanku. Tiap hari aku tambah bahagia bisa<br />merasakan ada 2 orang "Fariz" didalam rumahku. Saat mas Fariz ke<br />kantor, aku di temai Fariz kecil, bayiku. Oh alangkah bahagianya.<br />Aku mencintai 2 orang yg sama darah dagingnya.<br /><br />Tiga tahun sudah anak kami hadir bersama kami. Mas Fariz terus<br />bercita2 ingin mendatangi orangtua ku, oma opa si Faisal. Dia benar2<br />ingin memperkenalkan cucu mereka dan menyatukan aku dengan papa mama<br />ku lagi. Dia berharap dengan kehadiran Faisal, akan meluluhkan hati<br />orang tuaku. Tapi tiap kali aku menelpon papa mama ku masih bersikap<br />seperti dulu, bahkan waktu aku katakan bahwa mereka sudah mempunyai<br />cucu dari ku, mereka hanya menjawab, kalau mereka tidak merasa<br />mampunyai keturunan dari ku..Ohh malangnya anakku. Aku amat sedih,<br />teganya papa dan mama ku berkata spt itu. Aku masih memaklumi<br />apabila mereka membenciku, tapi jangan pada anakku, cucu mereka,<br />darah daging mereka sendiri.<br /><br />Mas Fariz hanya menyuruhku bersabar, dia percaya kelak papa dan mama<br />akan menerima mereka. Tapi sebelum harapan mas Fariz terpenuhi,<br />musibah mulai datang....<br /><br />Suatu ketika, mas Fariz pulang kerumah lebih awal, dia Cuma merasa<br />gak enak badan seperti orang masuk angin.Aku menyuruhnya segera<br />istirahat dan tidur, dan memberi obat penghilang sakit. Malam<br />harinya, tubuhnya mulai panas dan menggigil. Keesokan paginya aku<br />mengantar dia ke dokter, waktu itu dokter hanya katakan kalau mas<br />Fariz hanya demam biasa sehingga hanya diberi obat penurun panas,<br />dan disuruh istirahat. Tapi malamnya tubuh nya tetap panas, dan<br />menggigil, bahkan sampai mengigau. Aku sudah ajak mas Fariz untuk ke<br />rumah sakit keesokan harinya. Tapi dia menolak, karena dia bilang<br />hanya demam biasa, dan tak apapa, beberapa hari pasti sembuh. Sampai<br />hari ke empat kondisinya makin parah, akhirnya disampai tak sadarkan<br />diri, bahkan dari hidungnya kaluar darah. Dengan pertolongan para<br />tetangga, suamiku segera dibawa ke RS. Hasil pemeriksaan daranhnya<br />menunjukan trombositnya hanya tinggal 26ribu. Padahal orang normal<br />harus diatas 150rb. Suamiku terkena demam berdarah, Dokter<br />menyalahkan aku kenapa tidak segera dibawa ke RS lebih awal, karena<br />serangan terberat demam berdarah adalah pada hari 5. Kalau kondisi<br />tubuh tidak kuat, bisa amat berbahaya. Besoknya, hari ke 5, memang<br />benar2 makin parah kondisi suamiku, napasnya makin berat,<br />trombositnya belum beranjak naik, tubuhnya udah benar2 digerogoti<br />penyakit itu., malam itu setengah mengigau, dia memanggil namaku,<br />lalu aku genggam tangannya dan aku dekati telingaku ke mulutnya, aku<br />bisa dengarkan dia mencoba mengucapkan sesuatu, dan air matanya<br />meleleh. Dia coba ucapkan kata2 "Maafkan aku" lalu aku tenangkan<br />dia, kalau tak ada yg perlu dimaafkan. Aku iklas lahir bathin<br />mendampingi dia. Setelah mendengar kata2ku, dia tampak tenang, lalu<br />dengan satu tarikan napas dia coba mengucapkan "Lailahailallah" lalu<br />dia pergi selama2nya meninggalkan aku. Dia pergi di pelukan ku. Aku<br />ingat suatu ketika dia pernah berucap, andai Tuhan mengijinkan, dia<br />ingin meninggal terlebih dahulu dari aku, dan dalam pelukanku, sebab<br />ia ingin aku menjadi orang terakhir dalam hidupnya yg dia lihat. Aku<br />sempat memarahi dia, jangan bilang seperti itu. Tapi dia bilang<br />serius, kalau dia gak akan sanggup kalau aku yg menginggalkan dia<br />terlebih dahulu. Ternyata Tuhan benar2 mengabulkan permohonan dia.<br />Orang yg aku jadikan sandaran satu2nya dalam hidup ini telah pergi<br />selama2nya. Tak terkirakan amat sedih dan hancurnya hatiku. Andai<br />aku tak ingat dengan si kecil Faisal, mungkin aku sudah ingin segera<br />mengusul mas Fariz dialam sana.<br /><br />Mas Fariz benar2 orang yg jujur dan baik, waktu penguburan seluruh<br />rekan2 kerja, bahkan big boss tempat bekerja hadir. Waktu aku<br />tanyakan apakah ada hutang piutang mas Fariz yg harus aku<br />selesaikan. Mereka katakan tidak ada sama sekali, bahkan kantornya<br />memberikan santunan 4x gaji, ditambah uang duka dari rekan2nya. Aku<br />juga ditawarkan bekerja di perusahaan tsb. Tapi untuk saat itu aku<br />benar2 gak sanggup melakukan apapun. Aku merasa setengah dari<br />nyawaku sudah hilang. Selama 3 bulan aku berduka, aku tak sanggup<br />pergi dan melakukan apapun. Bahkan tiap tidur, aku masih<br />membayangkan mas Fariz disampingku. Akhirnya untuk semantara waktu<br />aku tinggal dengan ibu mertuaku, supaya Faisal ada yg mengasuh.<br />Rumah dan motor aku jual, karena aku tak sanggup membayangkan<br />kenangan bersama mas Fariz tiap aku melihatnya. Hampir setengah<br />tahun tinggal dengan mertuaku, sampai akhirnya aku putuskan kembali<br />ke kota asalku. Sebenarnya ibu mertuaku amat baik dan sayang padaku.<br />Tapi aku tahu diri gak mungkin selamanya bergantung pada siapapun.<br />Aku harus bisa mandiri, membesarkan anakku, satu2nya hartaku yg<br />tersisa.<br /><br />Aku pulang ke kota asalku dengan sisa uang yg aku punya.Lalu aku<br />mengontrak rumah, dan membuka toko kecil2an di depannya. Tetapi<br />mungkin karena aku masih terus berduka dan terbayang suamiku,<br />sehingga aku kadang kurang memikirkan usahaku ini, sampai akhirnya<br />usahaku ini bangkrut. Tokokupun aku tutup, uangku habis untuk<br />membayar tagihan2 para suplier barang, semantara penjualanku tak<br />seberapa menguntungkan.<br /><br />Aku sebenarnya tidak pernah putus asa, apapun aku jalani asal halal.<br />Pernah aku coba jadi pelayan restoran, tapi hanya beberapa bulan ,<br />karena anakku tak ada yg jaga. Sampai akhirnya aku benar2 kehabisan<br />uang, tak sanggup lagi membayar kontrakan. Dengan mambawa koper isi<br />pakaian, aku menggendong anakku, berjalan tanpa tujuan. Aku benar2<br />bingung akan kemana. Pernah terlintas di benakku untuk kembali ke<br />keluargaku. Tapi justru dengan kondisi seperti ini mereka pasti akan<br />merasa menang. Mereka akan tertawa terbahak2 dan terus bisa<br />mengejeku seumur hidupku, bahwa aku gagal dalam memilih jalan hidup.<br />Akhirnya ditengah rasa putus asa, aku teringat masjid tempat dulu<br />aku pertama kali mengucapkan kalimat sahadat. Masjid itu memang<br />bukan masjid raya dikota kami, tapi karena masjid yg tua dan<br />bersejarah, maka banyak jemaah yg datang. Aku berpikir, dulu aku<br />memulai jalan hidupku dari masjid itu, sehingga kalaupun jalan<br />hidupku berakhir aku ingin di masjid itu pula. Aku datangi masid<br />tsb. Dan aku shalat mohon petunjuk. Anakku karena kelelahan tertidur<br />di sampingku. Aku tak punya uang untuk membeli makanan. Akhirnya aku<br />hanya bisa menangis. Rupanya tangisku didengar oleh seorang bapak,<br />dan beliau rupanya imam masjid tersebut, dan dia yg dulu<br />membimbingku membaca sahadat. Aku tak lupa dengan wajahnya, tetapi<br />dia pasti sudah tak ingat dengan wajahku, karena wajahku tak sesegar<br />dulu lagi. Sewaktu aku perkenalkan diriku dan aku katakan bahwa aku<br />dulu mualaf yg beliau bimbing, dia langsung ingat tapi juga kaget<br />dengan kondisiku yg seperti ini.<br /><br />Akhirnya aku ceritakan semuanya pada beliau, sebab aku merasa tak<br />ada lagi orang di dunia ini yg aku jadikan sandaran hidupku.<br /><br />Setelah selesai mendengar ceritaku, dia menyuruh aku agar jangan<br />pergi kemana2, dan tetap tinggal di masjid, beliau juga menyuruh<br />salah seorang jemaah untuk membelikan makanan untuk aku dan anakku.<br />Sebentar kemudian dia pergi meninggalkan ku, sambil berpesan akan<br />segera kembali menemuiku (rupanya dia pergi mencari tempat untuk aku<br />bisa tinggali). Tak lama beliau kembali menemui ku, sambil tersenyum<br />dia katakan, mulai malam ini aku sudah memperoleh tempat tinggal.<br />Aku diajak ke belakang masjid, disitu ada sebuah bagunan tambahan yg<br />terdiri dari beberapa ruangan. Biasanya ruangan itu untuk gudang<br />menyimpan peralatan masjid, seperti tikar, kursi2, dll. Salah satu<br />ruangnya tampak sudah kosong, dan dia menunjuk bahwa itu lah rumah<br />ku. Aku boleh menempatinya selama mungkin aku mau. Ruang<br />disebelahnya ditempati olah pak tua penjaga masjid, sehingga aku ada<br />yg menemani. Ruangan tsb hanya berukuran kurang lebih 2x2m. Pak Imam<br />masjid itu juga menambahkan, kalau nanti aku diberikan honor<br />sekedarnya, kalau mau membantu2 membersikan masjid, sehingga cukup<br />untuk makan. Bahkan beliau menambahkan kalau aku bisa datang<br />kerumahnya sekedar2 membantu2 istrinya memasak, kerena memang rumah<br />beliau hanya beberapa ratus meter dari masjid.<br /><br />Alhamdulilah, aku amat bersykur ternyata Allah mendengar doaku. Aku<br />ingat, bahwa Allah tak akan menguji hambanya dengan melebihi beban<br />yg sanggup dia pikul. Aku sudah bersykur bisa memperoleh tempat<br />berteduh, walau hanya kamarnya kecil (jauh lebih kecil dibanding<br />kamar mandiku, saat dirumah orang tuaku). Ada lagi yg membuatku<br />merasa tenang, karena ku tinggal berdekatan dengan rumah Allah, tiap<br />aku merasa sedih, aku tinggal masuk kedalam masjid, dan mengadukan<br />langsung pada Allah. Karena tinggal dekat dgn masjid, otomatis<br />sahalatku tak terlewatkan sekalipun. Alhamdulilah hidupku sedikit2<br />demi sedikit mulai tenang. Aku sering membantu istri pak Iman<br />memasak dirumahnya, dan sebagai imbalannya, beliau selalu membekali<br />makanan untuk aku bawa pulang. Sehingga aku tak perlu risau<br />memikirkan makanan sehari2. Kalau pak Imam sekeluarga ada keperluan<br />keluar kota, akulah yang dititipi untuk menjaga rumahnya, dan aku<br />bisa tinggal dirumahnya. Sebenarnya mereka sudah menawarkan aku<br />untuk tinggal bersama mereka. Tapi aku tahu diri tak mau terus<br />menerus merepotkan orang lain.<br /><br />Pekerjaanku rutinku tiap hari adalah, membersihkan halaman masjid,<br />membersihkan kaca2 jendela, Sedangkan pak tua mengepel lantai<br />masjid. Tiap minggu aku mendapakan honor sekedarnya dari hasil kotak<br />amal di masjid, tapi kadang aku tak mendapatkan sepeserpun, karena<br />kadang sudah habis untuk keperluan masjid, tapi aku lakukan itu<br />dengan senang hati dan iklas. Sementara ini aku benar2 ingin<br />mengabdi pada Masjid ini, sebagai tanda terimakasih ku. Aku tak mau<br />bersusah payah kesana kemari mencari pekerjaan, Aku percaya kelak<br />masjid ini pula yang akan memberiku jalan memperoleh pekerjaan.<br /><br />Kadang malam hari aku duduk2 diteras masjid, mengobrol dengan pak<br />tua. Dia bercerita kalau anak2nya masih ada di kampung, tapi dia<br />juga tak mau merepotkan anak2nya. Selama masih kuat, dia tak mau<br />merepotkan orang lain. Lalu saat giliran aku cerita, kadang aku<br />bingung harus cerita apa..??? Apa aku ceritakan kalau dulu aku<br />pernah naik kapal pesiar keliling eropa, atau aku pernah menginap di<br />hotel mewah di las vegas, atau aku punya apartment mewah di<br />Australia..Ahh pasti dia akan tertawa dan menganggap aku berhayal,<br />sebab jangankan tinggal dihotel, sekarang ini uang yg aku punya tak<br />lebih banyak dari 20ribu..<br /><br />Dulu tiap minggu aku bisa membeli peralatan make up, eye shadow,<br />lipstick, dll jutaan rupiah. Sekarang ini make up ku hanyalah air<br />wudhu ku tiap aku shalat. Tetapi justru banyak yang mengatakan kalau<br />wajahku tetap bersih, cantik, alami. Kadang orang berpikir aku masih<br />memakai make up. Yah..mungkin Allah yang memakaikan make up untuk<br />ku. Kecantikan datang dari dalam. Inner Beauty. Banyak yg bilang,<br />dengan mata sipit ku dibalik kerudung, aku terlihat cantik.<br /><br />Tak terasa aku sudah hampir 2 tahun menetap di masjid itu, anakku<br />sudah sekolah di SD dekat masjid milik suatu yayasan dan tanpa<br />membayar sepeserpun. Aku hanya membelikan seragam dan alat2 sekolah.<br />Bahagianya hatiku melihat anakku sudah masuk sekolah..oh, seandainya<br />mas Fariz masih ada dan melihat anak kita dihari pertama pergi ke<br />sekolah.. Anaku rupanya tumbuh besar dalam keprihatinan, sehingga<br />dia sangat tahu diri, dia tak pernah sekalipun merengek2 minta<br />dibelikan ini itu seperti layaknya anak2 lain. Pernah hatiku amat<br />terenyuh. Ketika dia pulang sekolah dengan kaki telanjang, sambil<br />menenteng2 sepatunya. Sambil tertawa, tanpa mengeluh, dia malah<br />menunjukan sepatunya kepadaku "Ma, sepatu Faisal udah minta makan".<br />Maksudnya sepatunya udah robek depannya, seperti mulut minta makan.<br />Melihat dia tertawa, akupun ikutan tertawa, walau hatiku rasanya<br />ingin menangis. Andai dia tahu, dulu mamanya selalu memakai sepatu<br />berharga jutaan rupiah, sekarang ini membelikan sepatu anaku yg<br />murahpun aku belum sanggup. Alhasil selama 2 hari anakku kesekolah<br />memakai sepatu yg robek itu, sampai akhirnya aku belikan sepatu<br />bekas.yg lebih layak dipakai. Aku bersykur mempunyai anak yg amat<br />tahu diri. Tak mau membebani ibunya. Memang anak yg shaleh akan<br />menjadi bekal yg amat bernilai buat orang tua. Pak Imam mesjid<br />kadang menengok kami, dan menanyakan keadaan kami. Dia sering<br />cerita, gimana istri nabi Muhammad dulu hidupnya jauh lebih<br />menderita, tetapi tetap tabah menghadapi cobaan dan tak goyah<br />keimanannya. Beliau kadang bilang, kalau aku pasti akan jadi ahli<br />surga. Berulangkali dia bilang, kalau orang lain gak akan mungkin<br />sanggup menghadapi cobaan ini, tapi aku tetap bertahan memegang<br />keyakinan, meninggalkan kenikmatan dunia yg justru pernah aku<br />peroleh.<br /><br />Suatu siang, aku melihat ada mobil datang ke halaman masjid, dari<br />dalam mobil itu keluar 2 orang yg aku masih kenal. Yang satu<br />perempuan bernama tante Grace, yg satunya lagi laki2 oom Albert.<br />Mereka berdua merupakan lawyer untuk perusahaan dan keluarga kami.<br />Entah gimana mereka bisa mengetahui aku ada disini. Mereka mambawa<br />sebundel amplop, dan mengajak aku berbicara. Aku bisa lihat mata<br />tante Grace yg memerah menahan air mata sewaktu dia melihat tempat<br />aku tinggal. Bahkan oom Albert suaranya bergetar seperti lehernya<br />tersekat menahan sedih. Mereka katakan diutus oleh orang tua kami.<br />Karena orang tua kami sudah tahu gimana keadaan ku sekarang. Mereka<br />katakan didalam amplop yg mereka pegang isinya surat2 bank, ATM,<br />Ijasahku, yg bisa aku miliki lagi. Bahkan aku dijemput untuk pulang<br />ke rumah mama papa ku. Sejenak aku berbahagia, aku pikir orang tuaku<br />sudah terbuka hatinya, aku bisa pergunakan uang yg cukup banyak itu<br />untuk hidup yg lebih baik dgn anakku. Tetapi dengan suara terpatah2<br />om Albert melanjutkan, bahwa mama dan papa memberi syarat. Ketika<br />aku tanyakan apa syaratnya. Mereka berdua nyaris tak sanggup<br />melanjutkan pembicaraan. Tante Grace makin menunduk menahan tangis.<br />Akhirnya om Albert mengatakan kalau syaratnya aku dan anakku harus<br />kembali ke keyakinan yg dulu aku anut. Saat itu juga aku langsung<br />menjawab, kalau aku tak akan mau menerima amplop itu, dan aku<br />katakan agar kembalikan ke orang tuaku. Mereka amat sangat minta<br />maaf padaku, karena mereka tahu aku tersinggung. Tapi aku juga sadar<br />mereka hanya menjalankan tugas. Bahkan tante Grace menambahkan,<br />andai mengikuti hati nurani pasti mereka udah serahkan itu amplop<br />pada ku tanpa syarat apapun, tapi mereka terikat profesi mereka.<br />Akhirnya mereka pamit meninggalkan ku. Tapi beberapa saat kemudia<br />mereka balik kembali menemui ku, aku pikir mereka akan membujukku.<br />Tapi rupanya mereka berinisiatif memfoto copy ijasah2 ku dan<br />menyerahkan copynya ke aku. Mereka lakukan atas inisiatif mereka<br />sendiri, walau dengar resiko kehilangan pekerjaan. Mereka katakan<br />hanya itu yg bisa mereka bantu untukku. Oh terima kasih<br />tuhan...Sedikit2 Tuhan memberikan jalan untuk ku.<br /><br />Akhirnya aku punya bukti kalau dulu aku pernah sekolah tinggi sampai<br />di luar negri.<br /><br />Rupanya Tuhan sudah cukup mengujiku, dan sepertinya aku mulai<br />diberikan rewards atas ketabahanku selama ini. Tuhan mulai<br />memberikan jalan yg terang untuk ku.<br /><br />Suatu pagi di halaman masjid tampak 2 orang perempuan yg sedang<br />mengamati bangunan masjid. Satunya seorang bule entah dari negri<br />mana, sedangkan satunya lagi perempuan lokal.<br /><br />Kebetulan pak tua sedang di halaman, sehingga mereka menghampirinya,<br />masjid tsb memang unik, karena merupakan bangunan tua, dengan<br />arsitektur melayu kuno, sehingga kadang sering dikunjungi orang, dan<br />biasanya pa tua lah yg menjadi juru bicara, karena memang dia yg<br />tahu sejarah masjid tsb. Akupun banyak mendapat carita dari pak tua<br />tetang masjid tsb sehingga aku tahu banyak pula tentang sejarah<br />masjid tsb.<br /><br />Aku hanya perhatikan dari jauh, dua orang pengunjung itu ngobrol<br />dengan pak tua, sampai akhirnya aku lihat si bule agak kebingungan.<br />Didorong rasa ingin tahu, aku hampiri mereka. Dengan sopan aku<br />perkenalkan diri, dan menawarkan diri untuk membantu. Ternyata si<br />bule itu adalah mahasiswi arsitektur dari Australia yg sedang<br />mealkukan study, sedangkan pendampingnya adalah mahasiswi arsitektur<br />dari univ. T di kotaku yg bertugas sebagai penterjemah, panggil<br />saja 'Retno'. Rupanya si mahasiswi lokal tsb kurang lancar bahasa<br />Inggrisnya sehingga membuat si bule kadang kebingungan mendengar<br />terjemahan cerita dari pak tua. Dengan sopan pula aku ajukan diri<br />untuk membantu sibule itu. Dengan bahasa inggrisku yg sangat lancar<br />aku ceritakan dari awal sampai akhir semua tentang masjid tsb. Aku<br />ajak pula berkeliling ke tiap sudut masjid. Si bule tambah takjub<br />ketika aku katakan pernah study di negrinya. Retno terus<br />memandangiku setengah tidak percaya tentang diriku. Setelah puas<br />mendapatkan informasi, sebelum pulang Retno berjanji akan menemui ku<br />kembali segera, ada yg ingin dia tanyakan lebih banyak ttg diriku<br />katanya. Aku dengan senang hati akan menerima kedatangannya kapan<br />saja.<br /><br />Beberapa hari kemudian Retno memang benar2 kembali datang menemuiku,<br />kali ini dia sama sekali tidak membicarakan perihal arsitektur<br />masjid. Tapi tentang diriku. Dia amat ingin tahu tentang diriku,<br />akhirnya aku ceritakan dari awal sampai saat ini perjalanan hidupku<br />ini. Dia amat bersimpati dan berkeinginan menolong ku. Walau aku<br />tidak mengaharapkan pertolong orang lain, tapi aku hargai niatnya<br />membantuku.Dia bilang dengan pendidikan ku dan kemahiranku berbahasa<br />asing, pasti aku akan dapatkan pekerjaan, apalagi aku sekarang sudah<br />mempunyai bukti fotocopy ijasah ku. Kira2 seminggu kemudian dia<br />kembali datang kepadaku, dan menyuruhku membuat surat lamaran,<br />bahkan dia sendiri yg membawa kertasnya dan amplopnya. Dia katakan<br />di rektorat univ memerlukan beberapa tenaga honorer. Aku terharu ada<br />orang lain yg peduli mau membatuku tanpa pamrih, aku ucapkan banyak<br />terimakasih padanya. Bagiku dia seperti diutus Tuhan untuk<br />menolongku. Tak lama kemudian aku mendapat kabar gambira, aku<br />dipanggil menghadap ke rektorat universitasnya untuk test dan<br />wawancara. Sebelum berangkat aku shalat memohon kapada Allah agar<br />diberikan kelancaran. Anakku aku titipkan pak tua, yg memang sudah<br />aku anggap sebagai orang tuaku sendiri.<br /><br />Alhamdulilah semua test aku lalui dengan lancar, bahkan sewaktu<br />wawancara bahasa Inggris, justru akulah yg lebih menguasai ketimbang<br />yg mewawancaraiku. Dia sampai menyerah, dan mengatakan bhs inggrisku<br />udah perfect melebihi kemampuan dia.<br /><br />Tak sampai seminggu kemudian, Retno mendatangiku lagi, kali ini dia<br />tampak gembira sekali, dia katakan dalam beberapa hari aku akan<br />mendapat surat dari rektorat, yg isinya penerimaan aku sebagai<br />karyawan. Dia bisa lebih dulu tahu karena ada temannya yg bekerja<br />disana. Langsung aku menuju masjid dan bersujud sukur lama sekali.<br />Aku merasa telah lulus segala test yg diujikan Allah tehadapku.<br />Memang kadangkala aku sering bertanya pada Allah, apakah karena aku<br />mualaf sehingga Allah kurang percaya dengan keimananku, sehingga<br />perlu mengujinya dengan ujian yg amat berat.<br /><br />Walau sebagai karyawan honorer tapi aku sudah bersukur, yg penting<br />aku sudah memperoleh penghasilan yg layak. Kerjaanku membantu bagian<br />keuangan di rektorat, memang sesuai dengan ilmuku, tetapi mulai<br />banyak orang yg tahu kalau aku lulusan dari luar negri. Setiap ada<br />seminar dan memerlukan makalah dalam bahasa Inggris pasti aku yg<br />diberikan tugas tambahan untuk menyusunnya. Akupun banyak membantu<br />menterjemahkan litelatur2 asing untuk dipergunakan para<br />mahasiswa.Nyaris sejak 3 tahun terakhir, aku tidak pernah membeli<br />baju baru. Dengan gajiku sekarang aku sudah bisa membeli lagi. Aku<br />amat sangat senang bukan main, bisa membelikan pakaian yang bagus2<br />untuk anakku. Bahagia rasanya melihat anakku bisa aku berikan pakain<br />yg layak. Pakaian sekolahnya yg sudah menguning, sekarang sudah aku<br />belikan yg baru putih bersih, dan juga sepatu baru. Sepatunya yg<br />dulu robek, masih aku simpan sebagai kenangan.<br /><br />Beberapa bulan kemudian aku sudah mampu mengontrak rumah sendiri,<br />sebelum aku meninggalkan masjid tsb tak lupa aku berpamitan kerumah<br />pak Imam, aku ucapkan banyak terimakasih atas pertolongannya, beliau<br />katakan yg menolong bukan dia tetapi Allah SWT yg menolongku. Aku<br />peluk dia lama sekali, dan aku katakan dahulu aku mengucapkan<br />sahadat didepan dia, dan aku tak akan pernah mengingkarinya seumur<br />hidupku, apapun yg terjadi. Sebelum pergi, aku sempat memandangi<br />kamarku untuk terakhir kali, sempat beberapa menit aku tertegun,<br />membayangkan, mungkin kelak ruangan ini akan dipakai oleh orang2 yg<br />senasip seperti aku.....Aku berharap Semoga Allah memberi<br />kekuatan....<br /><br />Setelah aku melewati segala cobaan, Tuhan tampaknya terus menerus<br />memberikan semacam rewards kepadaku, belum genap setahun aku<br />bekerja, pihak rektorat meberikan kabar, kalau statusku akan di<br />tingkatkan menjadi karyawan tetap, bahkan beberapa dosen senior<br />sudah menawariku untuk membantu mengajar. Memang rekan2 kerjaku<br />mengatakan, kalau karirku bakal amat bagus, karena orang dengan<br />kemampuan sepertiku amat dibutuhkan. Mereka bilang, kesuksesanku<br />hanya menunggu waktu saja. Aku hanya bisa mengucap puji syukur<br />Alhamdulilah. Andai dulu aku sering berdoa dengan linangan air mata<br />kesedihan, sekarangpun aku masih sering menangis ketika berdoa, tapi<br />kali ini aku menangis bahagia.<br /><br />Sampai saat ini aku masih sendirian, aku bertekad membesarkan anaku<br />sebaik2nya, bagiku aku masih merasa istri dari mas Fariz. Masih<br />sulit rasanya menggantikan dia dihatiku. Seperti yg aku pernah<br />katakan, dia bukan hanya suami, tetapi soulmate ku, dan tak<br />tergantikan. Tetapi entah kalau Allah mempunyai rencana lain untukku.<br />Tiap memandang anakku, aku seperti melihat mas Fariz. Seperti dia<br />masih mendampingiku.<br /><br />Alhamdulilah dengan penghasilanku sekarang ini aku kini bahkan sudah<br />mampu membeli sepeda motor untuk keperluan transportasiku. Kadang<br />diakhir pekan aku berboncengan dengan anakku jalan2 rekreasi.<br />Kadangkala aku sengaja lewat depan rumah orang tuaku, sambil aku<br />katakan bahwa itulah rumah opa dan oma. Sering anakku bertanya, "Ma<br />kapan kita pergi main kerumah oma-opa? " Aku tak bisa menjawab,<br />karena menahan air mata...<br /><br />Walaupun begitu aku terus berdoa, semoga suatu saat kelak, kedua<br />orangtuaku dibukakan pintu hatinya, kalaupun tidak mau menerima aku<br />lagi, mohon terima anakku, cucunya, darah daging mereka sendiri.<br /><br />Wassalam,<br /><br />Mawar.<br /><br />Di ceritakan kembali oleh Retno (2508) Di Kota PR. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-6809939473236590792007-01-15T13:39:00.000+07:002007-01-15T13:40:09.557+07:00Ku-Ingin Dia menjadi Jasmine dalam KehidupanKu.Memang sulit untuk mengartikan kehidupan, memang tak mudah untuk mencapai suatu tujuan. Dia, yang dari dulu ku-inginkan, kini telah berubah. Mungkin dulu dia tak seperti yang kuharapkan dan mungkin dia kubenci karena kepribadiannya. Namun kenapa dengan Hati ini, dia telah merubah semua kebencianku menjadi rasa Sayang. Dan Dia lagi, menjadi sosok yang benar-benar aku inginkan. Mungkin aku kasar, mungkin aku salah dan pasti aku Bodoh. Saat pertama ku dapat Hati nya, ku bersyukur dan saat ku tahu Dia akan berubah menjadi lebih baik, aku menangis, bersyukur sujud dan tak terbayangkan kalau Dia akan berubah seperti yang aku harapkan. Aku Rela korbankan semuanya Demi mendapatkan Dia yang berubah. Aku Rela pertaruhkan hidupku agar Dia berubah. Mungkin Jika Dia berubah menjadi lebih baik, menjadi seperti yang aku harapkan, Dia lebih berharga dari Harta termewah di Dunia ini.<br />Aku tidak butuh Kekayaan Materi, Aku hanya butuh keKayaan Hati. Ku Ingin Dia menjadi Jasmine dalam kehidupanku. Jasmine yang kecil, Putih, Indah dan MeWangi yang membawa KeTenangan dan KeTentraman Hati.R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-21820555539201807042007-01-15T13:21:00.000+07:002007-01-15T13:25:55.828+07:0023 Desember 2006 - Jawaban yang Begitu Cepat,diLuar Perkiraan.Setelah tanggal 22 yang lalu, dengan maksud untuk menyampaikan sesuatu hal yang justru tidak tersampaikan. Kini malah mendapat jawaban dari maksud yang belum tersampaikan itu lebih cepat dari Perkiraan. Wuiiihhh, gila deh, aku dengar percapan Bapakku dan Orang Tua dari Gadisku. Ternyata mereka akhirnya tahu maksud dari kedatangan Orang Tuaku pada 22 Desember 2006 jumat lalu. Dan Jawabannya, mereka setuju dan telah mengatur waktu dimana aku akan mendapatkan Gadisku. Buuusssyet, ini diluar dugaanku loh. Ternyata aku bener-bener dapet lampu ijo, jalur cepat. Tanpa tunggu lama udah dapat jawabannya, weleh-weleh. Sekarang tinggal pusing berpikir untuk menabung untuk menyelesaikan tanggal yang telah ditetapkan. 1.5 tahun lagi Boooookk, weleh-weleh.R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-1168232452782228362007-01-08T11:36:00.000+07:002007-01-08T12:02:36.653+07:0022 Desember 2006 - Maksud dan Tujuan yang tak Tersampaikan....22 Desember 2006. Tanggal dimana aku berani untuk memajukan orang tuaku untuk menanyakan seorang gadis kepada OrangTuanya(Bapaknya). Mungkin orang akan mengira ini adalah melamar, bukan-bukan melamar yang saya maksud, karena ada kepercayaan dari Ortuku antara aku dan Gadisku tidak boleh terjadi lamaran dan Besanan yang ada hanyalah paseduluran. Biasalah orang Jawa tulen, karena ada suatu hal antara aku dan dia, sehingga untuk meminang tidak boleh ada lamaran dan besanan, hingga sampe nikah. <br /> Orang tuaku datang menemui orang tuanya bermaksud untuk menjelaskan antara kami (aku dan gadisku) dan bagaimana nantinya. Uuuhh, pertama memang alot (sulit komunikasi) antara Bapakku dengan Eyang nya (Mbahe Gadisku) soalnya yang ngomong bukan Bapaknya. Biasalah orang tua, sulit dikalahkan kalo omong. Belum kelar maksud dari kedatangan, sudah dapat omongan yang aneh gitu. Padahal maksud dan tujuan belum tersampaikan, huuuuh kesal aku mendengar percakapan alot mereka (Bapakku dan Eyang nya). Yang aneh lagi, keluar kata-kata dari Eyangya, Kalau aku dan gadisku akan segera dinikahkan, Wuuihhh Sumpeh Deh aku langsung kaget, sambil tersedak waktu makan hidangan di meja. Ya istilahnya tuh, aku dapat rambu hijau dari orang tuanya. Tapi maksud kedatangan orang tuaku untuk menjelaskan perihal kepercayaan dan pantangan atas suatu hal dari aku dan gadisku tidak tersampaikan. Gimana mo tersampaikan, baru mo nyinggung masalah itu, langsung diputus ma kata-kata dari Eyangnya. Capek ngomong n aku kesel dengernya. Singkat kata, kami (aku ma Ortu) pulang. Di rumah kami berpikir ulang atas ucapan yang keluar dari Eyangnya. Eh eh, sebelumnya ibu gadisku telepon aku, ternyata siEyang tadi itu tidak mudeng apa yang dibicarakan (maklum udah tua). Terus, hari sabtu nya (23Des06) mo datang kerumahku (ortu maksudku) mereka (Eyang dan Bapak dari Gadisku) akan mengklarifikasi atas apa yang menjadi maksud kami (Aku dan Ortu). Oh iya,,.,., segini aja dulu,.,.,<br /><br />Bersambung...R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-1159756113721772222006-10-02T09:19:00.000+07:002006-10-02T09:28:34.356+07:00Aku GeMbiRa..... (^_^)Hahaha awal bulan, tanggal 1 Oktober,,.,.,.,., hhahahahaha..<br />Ini adalah tanggal yang cukup penting buat aku. Setahun yang lalu aku kejatuhan Jasmine pada tanggal ini....Huuuuu Huuuuu....<br /><br />Seneng banget rasanya aku bisa lewati 1 tahun. Aku berharap ini bukan hanya 1 tahun tapi selaaaamaaanyaaa. Oh iya, awal bulan juga aku baru bisa browsing internet, maklumlah kantor aku agak pelit sih (emang pelit) bisa browsing cuma di awal bulan, padahal yang atur server internetnya aku loh.. <br /><br />Alhamdulillah, Jum'at lalu tanggal 29 September o6 aku mendapat berita gembira dari orang tuaku. Hal yang aku nantikan akhirnya terucap juga walaupun terdengar berat..<br />Tapi aku bersyukur akhirnya aku mendapat restu dari Ibu untuk memilikinya...Yyeeeee..<br /><br />Novita Astri Istiqomah, dialah Jasmine-ku... Sekarang aku tinggal berusaha untuk memilikinya dengan sepenuhnya dan seutuhnya... Teman-teman Do'akan aku ya agar niat baikku dengannya dapat terwujud tanpa hambatan lagi...<br /><br />Ya Allah ringankan Cobaanku dan Lancarkanlah Rizkiku...AmienR. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-1155112945208341492006-08-09T15:40:00.000+07:002006-08-10T09:19:40.696+07:00Cara Menyucikan HatiHati itu bagaikan kaca mata. Kalau kita menggunakan kaca mata yang bening, <br /> apa yang kita lihat akan tampak apa adanya. Yang putih akan jelas putihnya, yang coklat muda akan jelas warna aslinya. Namun kalau kita menggunakan kaca mata hitam, apa yang kita lihat tidak akan sesuai aslinya. Yang putih akan kelihatan abu muda dan warna coklat muda akan menjadi coklat tua. Demikian juga hati, kalau hati jernih, kita akan melihat realita itu apa adanya, sementara kalau hati kita kotor atau hitam, kita akan melihat realita itu tidak seperti sebenarnya.<br /><br /><br />Oleh karena itu, mulia tidaknya seseorang tidak dilihat dari tampilan lahiriahnya tapi dari performa batiniah atau hatinya.<br />ِانَّ اللهَ لاَيَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ (اخرجه مسلم)<br />“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta-hata kamu tapi melihat hati dan perbuatanmu.” (H.R. Muslim).<br /><br />Al Qurtubi berkata, “Ini sebuah hadits agung yang mengandung pengertian tidak diperbolehkankannya bersikap terburu-buru dalam menilai baik atau buruknya seseorang hanya karena melihat gambaran lahiriah dari perbuatan taat atau perbuatan menyimpangnya.<br />Ada kemungkinan di balik pekerjaan saleh yang lahiriah itu, ternyata di hatinya tersimpan sifat atau niat buruk yang menyebabkan perbuatannya tidak sah dan dimurkai Allah swt. Sebaliknya, ada kemungkinan pula seseorang yang terlihat teledor dalam perbuatannya atau bahkan berbuat maksiat, ternyata di hatinya terdapat sifat terpuji yang karenanya Allah swt. memaafkannya.<br /><br /><br />Sesungguhnya perbuatan-perbuatan lahir itu hanya merupakan tanda-tanda dhanniyyah (yang diperkirakan) bukan qath’iyyah (bukti-bukti yang pasti). Oleh karena itu tidak diperkenankan berlebih-lebihan dalam menyanjung seseorang yang kita saksikan tekun melaksanakan amal saleh, sebagaimana tidak diperbolehkan pula menistakan seorang muslim yang kita pergoki melakukan perbuatan buruk atau maksiat. Demikian Imam Qurtubi menjelaskan dalam tafsirnya.<br />Rasulullah saw. bersabda dalam riwayat lain,<br />عَنْ عَلِيِّى بْنِ أَبِى طَالِبٍ رَضِيَى اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا مِنَ الْقُلُوْبِ قَلَّبَ إِلاَّ وَلَهُ سَحَابَةٌ كَسَحَابَةِ الْقَمَرِ، بَيْنَمَا الْقَمَرُ مضئى إِذْ عَلَتْهُ سَحَابَةٌ فَأَظْلَمَ، إِذْ تَجَلَّتْ عَنْهُ فَأَضَاءَ (البخارى ومسلم)<br />“Ali bin Abi Thalib r.a. menceritakan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Tiada satu hati pun kecuali memiliki awan seperti awan menutupi bulan. Walaupun bulan bercahaya, tetapi karena hatinya ditutup oleh awan, ia menjadi gelap. Ketika awannya menyingkir, ia pun kembali bersinar.” (H.R.Bukhari dan Muslim)<br /><br />Hadits ini memberikan ilustrasi yang sangat indah. Hati manusia itu sesungguhnya bersih atau bersinar, namun suka tertutupi oleh awan kemaksitan hingga sinarnya menjadi tidak tampak. Oleh sebab itu, kita harus berusaha menghilangkan awan yang menutupi cahaya hati kita. Bagaimana caranya?<br /><span style="font-weight:bold;">1. Introspeksi diri</span><br />Introspeksi diri dalam bahasa arab disebut Muhasabatun Nafsi, artinya mengidentifikasi apa saja penyakit hati kita. Semua orang akan tahu apa sebenarnya penyakit qalbu (hati) yang dideritanya itu.<br />يـَاأَيُّـهَـا الَّذِيْـنَ ءَامَـنُـوْا اتَّـقُـوْا اللهَ وَلْتَـنْـظُـرْ نَـفْـسٌ مَّاقَـدَّمَتْ لِغَـدٍ وَاتَّــقُـوْا اللهَ. إِنَّ اللهَ خَـبِـيْرٌ بِـمَا تَـعْـمَلُـوْنَ {الحشر 18:59}<br />"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S.Al-Hasyr 59 : 18)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">2. Perbaikan Diri</span><br />Perbaikan diri dalam bahasa populer disebut taubat. Ini merupakan tindak lanjut dari introspeksi diri. Ketika melakukan introspeksi diri, kita akan menemukan kekurangan atau kelemahan diri kita. Nah, kekurangan-kekurangan tersebut harus kita perbaiki secara bertahap. Alangkah rugi kalau kita hanya pandai mengidentifikasi kelemahan diri tapi tidak memperbaikinya.<br />يَـآأَيُّـهَـا الَّذِيْـنَ ءَامَـنُـوْا تُـوْبُـوْا إِلَى اللهِ تَـوْبَـةً نَّـصُـوْحًـا عَسَى رَبُّـكُمْ أَنْ يُّـكَـفِّـرْ عَـنْـكُمْ سَـيِّـئَـاتِـكُـمْ وَيُـدْخِـلَـكُمْ جَـنّـتٍ تَـجْـرِى مِنْ تَـحْـتِهَـا اْلأَنْـهَارِ ....{التحريم 8:66}<br />"Hai orang-orang yang beriman, Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkah kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,..” (Q.S.At-Tahrim 66:8)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">3. Tadabbur Al Qur’an</span><br />Tadabbur Al Qur’an artinya menelaah isi Al-Qur’an, lalu menghayati dan mengamalkannya. Hati itu bagaikan tanaman yang harus dirawat dan dipupuk. Nah, di antara pupuk hati adalah tadabbur Qur’an. Allah menyebutkan orang-orang yang tidak mau mentadabburi Qur’an sebagai orang yang tertutup hatinya. Artinya, kalau hati kita ingin terbuka dan bersinar, maka tadabburi Qur’an.<br />أَفَلاَ يَـتَـدَبَّـرُْنَ الْـقُـْرآنَ اَمْ عَلَى قُلـُوبٍ أَقْـفَـالُهَـا {محمد 24:47}<br />“Mengapa mereka tidak tadabbur (memperhatikan) Al-Qur’an, ataukah hati mereka terkunci atau tertutup.” (Q.S.Muhammad 47 : 24)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">4. Menjaga Kelangsungan Amal Saleh</span><br />Amal saleh adalah setiap ucapan atau perbuatan yang dicintai dan diridoi Allah swt. Apabila kita ingin memiliki hati yang bening, jagalah keberlangsungan amal saleh sekecil apapun amal tersebut. Misalnya, kalau kita suka rawatib, lakukan terus sesibuk apapun, kalau kita biasa pergi ke majelis ta’lim, kerjakan terus walau pekerjaan kita menumpuk. Rasulullah saw bersabda,<br />… اِعْـمَــلُوْا عَلَى مَاتُــطِـْيقُـوْنَ فَإِنَّ اللهَ لاَيـَـمَلُّ حَتَّى تَـمَـلَّ وَاَنَّ اَحَـبَّ اْلاَعْـمَـالِ اِلىَ اللهِ اَدْوَمُـهَا وَاِنْ قَـلَّ {رواه البخارى}<br />"…Beramallah semaksimal yang kamu mampu, karena Allah tidak akan bosan sebelum kamu bosan, dan sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang kontinyu (terus-menerus) walaupun sedikit." (H.R. Bukhari)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">5. Mengisi Waktu dengan Zikir</span><br />Zikir artinya ingat atau mengingat. Dzikrullah artinya selalu mengingat Allah. Ditinjau dari segi bentuknya, ada dua macam zikir. Pertama, zikir Lisan, artinya ingat kepada Allah dengan melafadzkan ucapan-ucapan zikir seperti Subhannallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, Laa Ilaaha illallah, dll. Kedua, Zikir Amali, artinya zikir (ingat) kepada Allah dalam bentuk penerapan ajaran-ajaran Allah swt. dalam kehidupan. Misalnya, jujur dalam bisnis, tekun saat bekerja, dll. Hati akan bening kalau hidup selalu diisi dengan zikir lisan dan amali.<br />يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اذْكُرُوْا اللهَ ذِكْرًا كَثِيْرًا .وَسَبِّحُوْاهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً {الاحزاب 33: 41-42}<br />“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (Q.S.Al-Ahzab 33 : 41-42)<br />فَاذْكُرُوْنِى أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْالِى وَلاَتَكْفُرُوْنَ {البقرة 152:2}<br />“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (Al-Baqarah 2 :152)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">6. Bergaul dengan Orang-Orang Saleh</span><br />Lingkungan akan mempengaruhi perilaku seseorang. Karena itu, kebeningan hati erat juga kaitannya dengan siapakah yang menjadi sahabat-sahabat kita. Kalau kita bersahabat dengan orang yang jujur, amanah, taat pada perintah Allah, tekun bekerja, semangat dalam belajar, dll., diharapkan kita akan terkondisikan dalam atmosfir (suasana) kebaikan. Sebaliknya, kalau kita bergaul dengan orang pendendam, pembohong, pengkhianat, lalai akan ajaran-ajaran Allah, dll., dikhawatirkan kita pun akan terseret arus kemaksiatan tersebut. Kerena itu, Allah swt.. mengingatkan agar kita bergaul dengan orang-orang saleh seperti dikemukakan dalam ayat berikut.<br />وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَوَاةِ وَالْعَشِيِّى يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهُ. وَلاَتَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيَوةِ الدُّنْيَا وَلاَتُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا {الكهف 18 : 28}<br />“Dan bersabarlah dirimu bersama orang-orang yang menyeru Tuhan mereka di waktu pagi dan petang, mereka mengharapkan keridoan-Nya, dan janganlah kamu palingkan kedua matamu dari mereka karena menghendaki perhiasan hidup dunia. Dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya; dan adalah keadaan itu melewati batas.” (Q.S. Al-Kahfi 18 : 28)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">7. Berbagi Kasih dengan Fakir, Miskin, dan Yatim</span><br />Berbagi cinta dan ceria dengan saudara-saudara kita yang fakir, miskin, dan yatim merupakan cara yang sangat efektif untuk meraih kebeningan hati, sebab dengan bergaul bersama mereka kita akan merasakan penderitaan orang lain. Rasulullah saw. bersabda,<br />عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَى اللهُ عَنْهُ : أَنَّ رَجُلاُ شَكَا إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَسْوَةَ قَلْبِهِ فَقَالَ لَهُ: إِنْ أَرَدْتَ تَلْيِيْنَ قَلْبِكَ فَأَطْعِمِ الْمِسْكِيْنَ وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيْمِ (رواه احمد)<br />“Abu Hurairah r.a. bercerita, bahwa seseorang melaporkan kepada Rasulullah saw. tentang kegersangan hati yang dialaminya. Beliau saw. menegaskan, “Bila engkau mau melunakkan (menghidupkan) hatimu, beri makanlah orang-orang miskin dan sayangi anak-anak yatim.” (H.R. Ahmad).<br /><br /><span style="font-weight:bold;">8. Mengingat Mati</span><br />Modal utama manusia adalah umur. Umur merupakan bahan bakar untuk mengarungi kehidupan. Kebeningan hati berkaitan erat dengan kesadaran bahwa suatu saat bahan bakar kehidupan kita akan manipis dan akhirnya habis. Kesadaran ini akan menjadi pemacu untuk selalu membersihkan hati dari awan kemaksiatan yang menghalangi cahaya hati. Rasulullah saw. menganjurkan agar sering berziarah supaya hati kita lembut dan bening.<br />عَنْ اَنَسٍ رَضِيَى اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ فَزُوْرُوْهَا، فَإِنَّهَا تَرِقُّ الْقَلْبَ وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ وَتُذَكِّرُ اْلأخِرَةَ (رواه الحاكم)<br />“Anas r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Dulu, aku pernah melarang kalian berziarah ke kuburan. Namun sekarang, berziarahlah, karena ia dapat melembutkan hati, mencucurkan air mata, dan mengingatkan akan hari akhirat.” (H.R.Hakim)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">9. Menghadiri Majelis Ilmu</span><br />Hati itu bagaikan tanaman, ia harus dirawat dan dipupuk. Di antara pupuk hati adalah ilmu. Karena itu, menghadiri majelis ilmu akan menjadi media pensucian hati. Rasulullah saw. menyebutkan bahwa Allah swt. akan menurunkan rahmat, ketenangan dan barakah pada orang-orang yang mau menghadiri majelis ilmu dengan ikhlas.<br />لاَيَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ اِلاَّ حَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةِ وَغَشِيَتْهُمً الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ {رواه مسلم }<br />“Tidak ada kaum yang duduk untuk mengingat Allah, kecuali malakikat akan menghampirinya, meliputinya dengan rahmat dan diturunkan ketenangan kepada mereka, dan Allah akan menyebutnya pada kumpulan (malaikat) yang ada di sisi-Nya.” (H.R. Muslim)<br /><span style="font-weight:bold;"><br />10. Berdo’a kepada Allah swt.</span><br />Allah swt. Maha Berkuasa untuk membolak balikan hati seseorang. Karena itu sangat logis kalau kita diperintahkan untuk meminta kepada-Nya dijauhkan dari hati yang busuk dan diberi hati yang hidup dan bening. Menurut Ummu salamah r.a,. do’a yang sering dibaca Rasulullah saat meminta kebeningan hati adalah: Ya Muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika (Wahai yang membolak-balikkan qalbu, tetapkanlah hatiku berpegang pada agama-Mu). Perhatikan riwayat berikut,.<br />عَنْ شَهْرِ بْنِ حَوْشَبٍ قَالَ : قُلْتُ لأُمِّ سَلَمَةَ، يَاأُمَّ الْمُؤْمِنيْنَ مَاكَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ عِنْدَكِ؟ قَالَتْ: كَانَ أَكْثَرُ دُعَائِهِ يَامُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِيْنِكَ قَالَتْ: قُلْتُ: يَارَسُوْلَ اللهِ، مَاأَكْثَرُ دُعَائِكَ يَامُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِيْنِكَ؟ قَالَ: يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِيٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللهِ. فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ (اخرجه احمد)<br /><br />“Syahr bin Hausyab r.a. mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Ummu Salamah, “Wahai ibu orang-orang yang beriman, do’a apa yang selalu diucapkan Rasulullah saw. saat berada di sampingmu?” Ia menjawab: “Do’a yang banyak diucapkannya ialah, ‘Ya Muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika (Wahai yang membolak-balikkan qalbu, tetapkanlah qalbuku pada agama-Mu).” ” Ummu Salamah melanjutkan, “Aku pernah bertanya juga, “Wahai Rasulullah, alangkah seringnya engkau membaca do’a: “Ya Muqallibal quluub, tsabbit qalbii ‘alaa diinika.” Beliau menjawab: “Wahai Ummu Salamah, tidak ada seorang manusia pun kecuali qalbunya berada antara dua jari Tuhan Yang Maha Rahman. Maka siapa saja yang Dia kehendaki, Dia luruskan, dan siapa yang Dia kehendaki, Dia biarkan dalam kesesatan.” (H.R.Ahmad dan Tirmidzi. Menurutnya hadits ini hasan)<br /><br /><br />Selain do’a di atas, Ibnu Abbas r.a. menceritakan bahwa ketika menginap di rumah Rasulullah saw., ia pernah mendengar beliau mengucapkan do’a berikut,<br />اَللّهُمَّ اجْعَلْ فِى قَلْبِى نُوْرًا وَفِى لِسَانِى نُوْرًا وَاجْعَلْ فِى سَمْعِى نُوْرَا وَاجْعَلْ فِى بَصَرِى نُوْرًا وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِى نُوْرًا وَمِنْ تَحْتِى نُوْرًا اَللّهُمَّ أَعْطِنِى نُوْرًا (رواه مسلم)<br />“Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya, di lidahku cahaya, di pendengaranku cahaya, di penglihatanku cahaya. Jadikan di belakangku cahaya, di hadapanku cahaya, dari atasku cahaya, dan dari bawahku cahaya. Ya Allah berikan kepadaku cahaya.” (H.R.Muslim)<br /><br /><br />Kesimpulannya, hati merupakan panglima untuk seluruh anggota jasad kita. Kalau hati bening, kelakuan kita pun akan beres. Tapi kalau hati kita busuk, seluruh amaliah pun busuk. Ada sepuluh cara agar kita memiliki hati yang suci, yaitu; Introspeksi diri, perbaikan diri, tadabbur Qur’an, menjaga kelangsungan amal saleh, mengisi waktu dengan zikir, bergaul dengan orang-orang saleh, berbagi kasih dengan fakir miskin dan anak yatim, mengingat mati, menghadiri majelis ta’lim, dan berdo’a kepada Allah swt. Mudah-mudahan Allah swt. selalu memberi kepada kita hati yang bening. Amiin . Wallahu A’lamR. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-1155112729274230732006-08-09T15:37:00.000+07:002006-08-09T15:38:49.376+07:00Power of Love......Andai di dunia ini tidak ada cinta, maka hidup akan serasa gersang, hampa dan tidak ada dinamika. Cinta bisa membuat sesuatu yang berat menjadi ringan, yang sulit menjadi sederhana, permusuhan menjadi perdamaian dan yang jauh menjadi dekat. Itulah gambaran kekuatan cinta.<br /><br /><br />Cinta, ditilik dari sudut manapun selalu menarik untuk dibahas. Sejarah mencatat, sejumlah seniman, teolog sampai filosop membicarakan cinta dari berbagai perspektifnya baik dalam bentuk roman, puisi, syair bahkan sampai dalam bentuk tulisan ilmiah yang bernuansa teologis, fenomenologis, psikologis ataupun sosiologis.<br />Filosop sekaliber Plato bahkan pernah mengatakan “Siapa yang tidak terharu oleh cinta, berarti berjalan dalam gelap gulita”. Pernyataan ini menggambarkan betapa besar perhatian Plato pada masalah cinta, sampai-sampai dia menyebut orang yang tidak tertarik untuk membicarakannya sebagai orang yang berjalan dalam kegelapan.<br />Peranan cinta dalam kehidupan tidak diragukan lagi pentingnya. Cinta diyakini sebagai dasar dari perdamaian, keharmonisan, ketentraman, kebahagiaan bahkan kebangkitan peradaban. Namun apa sesungguhnya cinta itu ?<br />Diakui, problem yang dihadapi saat membicarakan cinta biasanya adalah persoalan definisi. Belum pernah ditemui suatu rumusan tentang cinta yang singkat, padat dan mewakili pemahaman akan hakikat cinta secara tepat.<br /><br /><br />Jalauddin Rumi pernah mengatakan bahwa cinta itu misteri, tidak ada kata-kata yang bisa mewakili kedalamannya.<br />Cinta tak dapat termuat dalam pembicaraan atau pendengaran kita,<br />Cinta adalah sebuah samudera yang kedalamannya tak terukur …<br />Cinta tak dapat ditemukan dalam belajar dan ilmu pengetahuan,<br />buku-buku dan lembaran-lembaran halaman.<br />Apapun yang orang bicarakan itu, bukanlah jalan para pecinta.<br />Apapun yang engkau katakan atau dengar adalah kulitnya;<br />Intisari cinta adalah misteri yang tak dapat kau buka !<br />Cukuplah ! Berapa banyak lagi kau akan lengketkan kata-kata di lidahmu ?<br />Cinta memiliki banyak penyataan melampaui pembicaraan. . .<br /><br /><br />Oleh sebab itu, disini kita tidak akan mendefinisikan cinta karena khawatir mereduksi kedalamannya. Biarlah cinta berbicara dalam perbuatan kita. Disini, kita akan mencoba mencermati unsur-unsur yang selalu ada dalam cinta.<br /><br /><br />Erich fromm, murid kesayangannya Sigmund Freud menyebutkan empat unsur yang harus ada dalam cinta, yaitu :<br /><br /><span style="font-weight:bold;">1. Care (perhatian)</span>. Cinta harus melahirkan perhatian pada objek yang dicintai. Kalau kita mencintai diri sendiri, maka kita akan memperhatikan kesehatan dan kebersihan diri. Kalau kita mencintai orang lain, maka kita akan memperhatikan kesulitan yang dihadapi orang tersebut dan akan berusaha meringankan bebannya. Kalau kita mencintai Allah Swt., maka kita akan memperhatikan apa saja yang Allah ridhai dan yang dimurkai-Nya.<br /><span style="font-weight:bold;">2. Responsibility (tanggung jawab)</span>. Cinta harus melahirkan sikap bertanggungjawab terhadap objek yang dicintai. Orang tua yang mencintai anaknya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan material, spiritual dan masa depan anaknya. Suami yang mencintai isterinya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangganya. Karyawan yang mencintai perusahaannya, akan bertanggung jawab akan kemajuan perusahaannya. Orang yang mencintai Tuhannya, akan bertanggung jawab untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Itulah Responsibility.<br /><span style="font-weight:bold;">3. Respect (hormat)</span>. Cinta harus melahirkan sikap menerima apa adanya objek yang dicintai, kelebihannya kita syukuri, kekurangannya kita terima dan perbaiki. Tidak bersikap sewenang-wenang dan selalu berikhtiar agar tidak mengecewakannya. Inilah yang disebut respect.<br /><span style="font-weight:bold;">4. Knowledge (pengetahuan)</span>. Cinta harus melahirkan minat untuk memahami seluk beluk objek yang dicintai. Kalau kita mencintai seorang wanita atau pria untuk dijadikan isteri atau suami, maka kita harus berusaha memahami kepribadian, latar belakang keluarga, minat, dan ketaatan beragamanya. Kalau kita mencintai Tuhan, maka harus berusaha memahami ajaran-ajaran-Nya.<br /><br />Kalau empat unsur ini ada dalam kehidupan kita, Insya Allah hidup ini akan bermakna. Apapun yang kita lakukan, kalau berbasiskan cinta pasti akan terasa ringan. Karena itu nabi Saw pernah bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang kalau dia belum mencintai orang lain sebagaimana dia mencintai dirinya sensiri”. “ Cintai oleh mu mahluk yang ada di muka bumi, pasti Allah akan mencintaimu”. (HR. Muslim)<br />Supremasi kebahagiaan tertinggi, kalau kita mampu mencintai orang lain dengan tulus tanpa pamrih, mencintai diri sendiri secara proporsional, mencintai Allah Swt dengan penuh loyalitas dan selalu merasa dincintai-Nya. Inginkah hidup kita bermakna ? Let Love be Your Energy ! Selamat bercinta !R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-1155112516213916602006-08-09T15:33:00.000+07:002006-08-09T15:35:16.690+07:00Kewajiban Istri kepada SuamiUstadz, pada MaPI edisi 04 April 2001 ada pertanyaan tentang kewajiban suami kepada istri. Nah, saya ingin menanyakan sebaliknya, apa kewajiban isrri kepada suami. Mohon penjelasan.<br /><br />chuprex@walla.com<br /><br /><br />Jawab : Apabila kita ingin membangun rumah tangga yang penuh mawaddah dan rahmah alias penuh ketentraman dan kedamaian, maka suami dan istri harus pandai melaksanakan kewajibannya masing-masing, jangan hanya pintar menuntut hak sementara kewajiban diabaikan. Pada MaPI edisi 04 April 2001 sudah dibahas kewajiban suami terhadap isrri. Sekarang, apa kewajiban isrri kepada suami?<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Kewajibannya adalah:</span><br /><br /><br /> <span style="font-weight:bold;">1. Menjaga amanah</span><br /><br /> Amanah yang ada di tangan istri berupa harta, anak, dan kehormatan. Isrri wajib mengatur harta yang diterima dari suaminya agar bisa digunakan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan keluarga. Sikap boros merupakan cerminan dari isrri yang tidak bisa menjaga amanah (harta suami).<br /><br /> Istri wajib mencurahkan tenaga, pikiran, dan perasaan dalam mendidik anak agar menjadi shaleh, karena dia merupakan amanah Allah. Istri yang kurang memperhatikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya merupakan gambaran istri yang tidak mampu menjaga amanah (anak).<br /><br /> <span style="font-weight:bold;">2. Istri wajib menjaga kehormatan dirinya, ia tidak dibenarkan menjalin “keakraban” dengan lelaki lain.</span><br /><br /><br /> “...sebab itu maka wanita yang shaleh, ialah yang taat kepada Allah, lagi memelihara diri di balik suaminya (saat suami tidak ada) oleh karena Allah telah memelihara (mereka)”. (Q.S. An-Nisa : 34)<br /><br /> Ayat ini menegaskan bahwa istri yang shaleh itu taat kepada perintah-perintah Allah dan menjaga amanah suaminya berupa anak, harta, dan kehormatan.<br /><br /> <span style="font-weight:bold;">3. Menjaga penampilan agar tetap menarik</span><br /><br /> Rasulullah saw. bersabda:<br /> “Sebaik-baik isrri ialah bila engkau pandang menyenangkan, bila engkau perintah ia taat kepadamu, dan bila engkau tidak ada di sisinya, ia bisa menjaga kehormatan dan harta.”<br /><br /> <span style="font-weight:bold;">4. Mensyukuri segala sesuatu yang diberikan suami</span><br /><br /> Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebagai manusia, dalam diri suami tentu terdapat kekurangan dan kelebihan. Istri wajib menghargai kelebihan suami dan menerima segala kekurangannya. Oleh sebab itu, kalau suatu saat suami melakukan kekeliruan atau kealfaan, istri tidak boleh melupakan segala kebaikan suami.<br /><br /> Nabi saw. menyebutkan dalam hadits riwayat Bukhari, bahwa di akhirat banyak wanita yang masuk neraka karena suka melupakan kebaikan suami pada saat suami melakukan kekeliruan, seolah-olah suami belum pernah berbuat kebaikan sedikit pun. Silakan perhatikan keterangan berikut.<br /><br /> “Neraka pernah diperlihatkan kepadaku, ternyata kebanyakan penghuninya adalah kaum perempuan, yaitu mereka yang tidak tahu berterima kasih kepada suami. Andaikata engkau (suami) berbuat baik kepada seseorang di antara mereka setahun, kemudian ia melihat sedikit cela padamu, maka ia akan mengatakan: Saya tak pernah melihat sedikit pun kebaikan darimu.” (H.R. Bukhari).<br /><br /><br />Bertolak dari keterangan-keterangan di atas, bisa kita simpulkan bahwa pertama, istri wajib mentaati segala perintah suami selama perintahnya benar. Kedua, isrri wajib memelihara amanat suami berupa harta, anak, dan kehormatan. Ketiga, Istri sebaiknya tetap menjaga penampilan agar enak dilihat suami. Keempat, istri wajib mensyukuri segala kebaikan suami. Wallahu A’lam.R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-1155092265831054612006-08-09T09:56:00.000+07:002006-08-09T09:57:46.480+07:00Cewek Jaman Sekarang Bilang Tentang Cowok...cewek bilang tentang cowo<br /><br />Kalo cowok ganteng pendiam<br />cewek-cewek bilang: woow, cool banget...<br />kalo cowok jelek pendiam<br />cewek-cewek bilang: ih kuper...<br /><br />kalo cowok ganteng jomblo<br />cewek-cewek bilang: pasti dia perfeksionis<br />kalo cowok jelek jomblo<br />cewek-cewek bilang: sudah jelas...kagak laku...<br /><br />kalo cowok ganteng berbuat jahat<br />cewek-cewek bilang: nobody's perfect<br />kalo cowok jelek berbuat jahat<br />cewek-cewek bilang: pantes...tampangnya kriminal<br /><br />kalo cowok ganteng nolongin cewe yang diganggu preman<br />cewek-cewek bilang: wuih jantan...kayak di filem-filem<br />kalo cowok jelek nolongin cewe yang diganggu preman<br />cewek-cewek bilang: pasti premannya temennya dia...<br /><br />kalo cowok ganteng dapet cewek cantik<br />cewek-cewek bilang: klop...serasi banget...<br />kalo cowok jelek dapet cewek cantik<br />cewek-cewek bilang: pasti main dukun...<br /><br />kalo cowok ganteng diputusin cewek<br />cewek-cewek bilang: jangan sedih, khan masih ada aku...<br />kalo cowok jelek diputusin cewek<br />cewek-cewek bilang:...(terdiam, tapi telunjuknya meliuk-liuk dari atas ke bawah, kasian deh loe )...<br /><br />kalo cowok ganteng penyayang binatang<br />cewek-cewek bilang: perasaannya halus...penuh cinta kasih<br />kalo cowok jelek penyayang binatang<br />cewek-cewek bilang: sesama keluarga emang harus menyayangi...<br /><br />kalo cowok ganteng bawa BMW<br />cewek-cewek bilang: matching...keren luar dalem<br />kalo cowok jelek bawa BMW<br />cewek-cewek bilang: mas majikannya mana?...<br /><br />kalo cowok ganteng males difoto<br />cewek-cewek bilang: pasti takut fotonya kesebar-sebar<br />kalo cowok jelek males difoto<br />cewek-cewek bilang: nggak tega ngeliat hasil cetakannya ya?...<br /><br />kalo cowok ganteng naek motor gede<br />cewek-cewek bilang: wah kayak lorenzo lamas...bikin lemas...<br />kalo cowok jelek naek motor gede<br />cewek-cewek bilang: awas!! mandragade lewat...<br /><br />kalo cowok ganteng nuangin air ke gelas cewek<br />cewek-cewek bilang: ini baru cowok gentlemen<br />kalo cowok jelek nuangin air ke gelas cewek<br />cewek-cewek bilang: naluri pembantu, emang gitu...<br /><br />kalo cowok ganteng bersedih hati<br />cewek-cewek bilang: let me be your shoulder to cry on<br />kalo cowok jelek bersedih hati<br />cewek-cewek bilang: cengeng amat!!...laki-laki bukan sih?<br /><br />Kalo cowok ganteng baca postingan ini<br />langsung ngaca sambil senyum-senyum kecil, lalu<br />berkata "life is beautifull"<br /><br />kalo cowok jelek baca e-mail ini,<br />Frustasi, ngambil tali jemuran, trus triak<br />sekeras-kerasnya<br />"HIDUP INI KEJAAAAMMM....!!!"R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-1153990972136731702006-07-27T16:00:00.000+07:002006-07-27T16:02:55.516+07:00Tanya Jawab dengan Ustadz Aam: Nikah<strong>Tanya Jawab dengan Ustadz Aam: Nikah Saat Kuliah </strong><br /><br />Ustadz, ada sejumlah kawan saya di kampus yang menikah lebih dini (nikah saat kuliah) dengan alasan untuk menghindarkan diri dari dosa. Bagaimana tanggapan ustadz terhadap persoalan ini? <br /><br /><strong>Viany</strong><br /><br /><strong>Jawab</strong> : Pernikahan merupakan institusi agung untuk mengikat dua insan lawan jenis dalam satu ikatan keluarga. Al Qur’an mengistilahkan ikatan pernikahan dengan mistaqan ghalizhan, artinya perjanjian kokoh/agung yang diikat dengan sumpah.<br /><br />Al Qur’an menggunakan istilah mitsaqan ghalizhan minimal dalam tiga konteks. Pertama, konteks ikatan pernikahan seperti disebutkan dalam Q.S. An-Nisa 4:21. Kedua, konteks perjanjian Allah swt. dengan Bani Israil (Q.S. An-Nisa 4:154). Ketiga, konteks perjanjian Allah swt. dengan para Nabi-Nya bahwa mereka akan menyampaikan ajaran agama kepada umatnya masing-masing (Q.S. Al Ahzab 33:7).<br /><br />Menganalisis konteks mistaqan ghalizhan yang digunakan Al Qur’an, bisa ditarik benang merah bahwa ikatan pernikahan itu nilai keagungannya sekaliber perjanjian antara Allah swt dengan Bani Israil dan selevel dengan perjanjian antara Allah swt. dengan para Nabi-Nya.<br /><br />Jadi, cukup logis kalau pernikahan itu dinilai bukan sekedar tali pengikat untuk menyalurkan kebutuhan biologis (ticket hubungan sexual yang sah), tetapi juga harus menjadi media aktualisasi ketaqwaan. Karena itu, untuk memasuki jenjang pernikahan dibutuhkan persiapan-persiapan yang matang; kematangan fisik, psikis, maupun spritual.<br /><br />Persipan matang itu diperlukan karena begitu terjadi ikatan pernikahan, maka akan lahir hak dan kewajiban suami-isrri. Hak dan kewajiban ini orientasi dominannya tidak hanya sekedar pemenuhan kebutuhan biologis, tapi justru yang paling dominan adalah orientasi pada aktualisasi ketakwaan.<br /><br />Akhir-akhir ini mengemuka fenomena mahasiswa yang menjalankan pernikahan lebih dini dengan niat untuk menghindarkan diri dari perbuatan dosa. Ccara ini diyakini sebagai jalan keluar terbaik untuk menghindarkan diri dari gaya hidup sex bebas (free sex).<br /><br />Sesungguhnya, bila ditinjau dari segi niat (menjauhi zina), hal itu sudah sesuai dengan ajaran Islam, sebagaimana firman-Nya, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu merupakan perbuatan yang keji …” (Q.S. Al-Isra 17:32). Masalahnya, apakah pernikahan yang begitu agung cukup hanya berbekal niat menjauhi zina? Kalau demikian, kedudukan institusi nikah menjadi sangat sempit; sekedar ticket hubungan sexual!<br /><br />Fakta empirik menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa secara material masih mempunyai ketergantungan yang kuat pada orang tuanya. Jadi cukup logis kalau ada hipotesis yang menyatakan bahwa memasuki jenjang pernikahan semasa kuliah hanya akan menambah beban orang tua, juga hak dan kewajiban suami-isrri yang merupakan konsekuensi logis dari akad nikah tidak akan terlaksana secara sempurna.<br /><br />Saat dikedepankan, hipotesis ini sering dibantah dengan pernyataan bahwa yang memberi dan mengatur rizki itu Allah swt., bukan manusia, kalau kita menikah dengan niat karena Allah pasti Allah akan memberikan rizki-Nya! Seraya mengutip ayat yang berbunyi, “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu … Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas pemberiannya dan Maha Mengetahui.” (Q.S. An-Nuur 24:32)<br /><br />Keyakinan bahwa Allah sebagai pengatur dan pemberi rizki memang benar, bahkan ada ayat yang lebih tegas lagi, “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya…” (Q.S. Huud 11:6). Masalahnya, apakah rizki itu akan datang begitu saja tanpa usaha? Bukankah seekor semut pun saat akan mengisi perutnya harus berusaha keluar dari sarangnya?<br /><br />Jadi, firman Allah dalam Q.S. An-Nuur 24:32 harus difahami secara holistik, tidak parsial dan sporadis. Ayat ini jangan dijadikan landasan untuk berbuat nekad, tapi justru harus disikapi dengan penuh perhitungan, artinya kalau secara material belum mampu, jangan dipaksakan hanya dengan berbekal keyakinan bahwa Allah swt. pemberi rizki.<br /><br />Bersikap realistislah, kalau memang kita masih punya ketergantungan material kepada orang tua yang cukup kuat, alangkah bijaksana kalau pernikahan itu ditangguhkan dulu dengan tetap menjaga kesucian diri (menghindari dosa). Hal ini bisa dibaca pada ayat berikutnya “Dan orang-orang yang tidak mampu menikah, hendaklah menjaga kesucian dirinya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. (Q.S. Annur 24:34)<br /><br />Dalam riwayat Imam Muslim, Rasulullah saw. pernah menasihati orang-orang yang belum menikah. Sabdanya, “Wahai pemuda! Siapa di antara kamu yang sudah mencapai ba’ah (mampu menikah), maka menikahlah karena itu akan lebih menjaga mata dan kehormatanmu. Dan siapa yang belum mampu, maka shaumlah karena shaum merupakan benteng (dari perbuatan zina).” <br /><br />Hadits ini mengisyaratkan bahwa Rasulullah saw. menyarankan kepada orang yang sudah mampu agar segera menikah, sementara kepada yang belum mampu Rasul memberi jalan keluar untuk menangguhkan pernikahan yaitu dengan melaksanakan Shaum, karena shhaum merupakan benteng. Ungkapan ini merupakan isyarat bahwa kita diperbolehkan menangguhkan pernikahan untuk lebih mematangkan persiapan.<br /><br />Oleh karena itu, para ahli fiqih mendudukkan hukum pernikahan pada empat hukum, <br /><br />Wajib menikah bagi orang yang sudah punya calon isrri atau suami dan mampu secara fisik, psikis, dan material, serta memiliki dorongan seksual yang tinggi sehingga dikhawatirkan kalau pernikahan itu ditangguhkan akan menjerumuskannya pada zina. <br />Sunnah (thatawwu’) menikah bagi orang yang sudah punya calon isrri atau suami dan sudah mampu secara fisik, psikis, dan material, namun masih bisa menahan diri dari perbuatan zina. <br />Makruh (tidak dianjurkan) menikah bagi orang yang sudah punya calon isrri atau suami, namun belum mampu secara fisik, psikis, atau material. Karenanya, harus dicari jalan keluar untuk menghindarkan diri dari zina, misalnya dengan shaum dan lebih meningkatkan taqarrub diri kepada Allah dengan ibadah-ibadah lainnya. <br />Haram menikah bagi mereka yang seandainya menikah akan merugikan pasangannya serta tidak menjadi kemashlahatan (kebaikan). <br />Kedudukan hukum yang beragam ini mengisyaratkan bahwa hukum pernikahan itu sangat kondisional. Oleh karena itu, sebelum memasuki pernikahan, kita harus mempertimbangkan kondisi yang akan dihadapi alias berpikir secara matang, jangan menyederhanakan masalah.<br /><br />Kalau kita masih berstatus mahasiswa, untuk kehidupan keseharian masih mengandalkan wesel dari orang tua sebesar Rp. 150.000 per bulan, kuliah baru semester empat, IPK di bawah 2,5, dst. Maka alangkah bijaksana kalau menangguhkan dulu pernikahan sambil mendewasakan diri, dan carilah jalan keluar yang positif. Belajar yang sungguh-sungguh agar cepat selesai kuliah, cepat bekerja, cepat dewasa, dan bisa mandiri (dalam terminolgi hadits disebut al-ba’ah).<br /><br />Dengan cara seperti ini, Insya Allah bahtera rumah tangga bisa dijalani dengan persiapan yang matang. Suatu aksioma menyatakan, sesuatu yang dihadapi dengan persiapan matang hasilnya akan lebih baik dibandingkan dengan tanpa persiapan.<br /><br />Wallahu A’lam Bishawab<br /><br />Sumber: http://www.percikan-iman.com/modules.php?name=Datanya&op=detail_atanya&id=84R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-1153984564471611132006-07-27T14:15:00.000+07:002006-07-27T14:16:04.610+07:00Cincin Pernikahan<span style="font-weight:bold;">Hasil tanya jawab di Syariahonline.com</span><br /><br /><br />Pertanyaan:<br /><br />Assalamu'alaikum Wr.Wb<br /><br />Ustadz....<br /><br />Apakah di dalam sayariat Islam ttg pernikahan di kenal cincin pernikahan?<br />apakah keutamaan cincin pernikahan tersebut pada acara pernikahan, apakah sekedar simbol, adat atau syariat?<br /><br />Wassamu'alaikum Wr.Wb.<br /><br /><br />Ikhwan<br /><br />Jawaban:<br /><br />Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh<br />Alhamdulillah, Washshalatu wassalamu `ala Rasulillah, wa ba’d.<br /><br /><br />Cincin Dalam Islam <br /><br />Dahulu Rasulullah SAW pernah memiliki cincin yang disebut khatam. Dalam bahasa arab, kata khatam itu juga bermakna stempel yang digunakan untuk menyetempel surat resmi. Dan memang fungsi cincin Rasulullah SAW adalah juga untuk menyetempel surat-surat yang ditujukan kepada para raja dunia. Surat itu adalah surat yang mengajak para raja dan umat manusia sedunia untuk memeluk agama Islam. <br /><br />Meski dunia arab saat itu tidak mengenal stempel, namun sesuai dengan tata pergaulan administrasi international yang berlaku di masa itu, bahwa semua surat resmi kenegaraan harus ada stempelnya, maka Rasulullah SAW membuat cincin atau stempel khusus yang bertuliskan Muhammad Rasulullah. <br /><br />Cincin Kawin <br /><br />Sedangkan urusan cincin kawin bukanlah bagian dari syarat pernikahan. Kita tidak menemukan adanya budaya tukar cincin dalam literatur Islam khususnya dalam masalah pernikahan. Satu pun kitab fiqih tidak menyebutkan keharusan untuk menggunakan cincin kawin dalam pernikahan. <br /><br />Bahkan sebagian ulama memakruhkan cincin kawin dan tukar cincin saat menikah, karena itu merupakan produk dan budaya dari luar Islam. <br /><br />Dalam nikah secara Islam, yang dibutuhkan adalah mas kawin. Mas kawin sendiri sekedar istilah dan tidak harus emas bentuknya. Karena dalam istilah bahasa arabnya disebut mahar, nihlah, shodaq, ajr, aridhah, �aqr dan seterusnya. <br /><br />Meski demikian, bila mahar itu mau diberikan dalam bentuk cincin, pada hakikatnya tidak ada larangan. Bahkan meski terbuat dari emas sekalpiun. Asalkan cincin emas itu tidak dipakai oleh pengantin laki-laki. <br /><br />Sebab laki-laki dalam Islam diharamkan memakai perhiasan yang terbuat dari emas. Rasulullah SAW telah melarang emas dan juga sutera bagi laki-laki baik saat menikah atau sehari-sehari.<br /><br />Cincin kawin tidak dikenal dalam syariat Islam sebagai bagian dari ritual pernikahan. Sehingga lebih merupakan kebiasaan adat tradisi masyarakat setempat. Sebagian ulama mengharamkannya karena dianggap termasuk perilaku meniru orang kafir. Sebagian lagi memandang tidak ada masalah karena meski tidak lahir dari syariat Islam, tidak ada salahnya menjalankan suatu hal yang sudah ada di tengah masyarakat selama tidak ada larangan secara langsung dan eksplisit akan hal itu dari nash-nash yang qath`i.R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-1153983421210839342006-07-27T13:42:00.000+07:002006-07-27T13:57:01.496+07:00Lagu dan Musik dalam IslamLagu dan Musik Suatu masalah yang menimpa mayoritas umat manusia termasuk umat Islam adalah masalah nyanyian dan musik. Terlepas dari hukum nyanyian dan musik tersebut, mayoritas umat manusia dan juga umat Islam menyukai sesuatu yang indah dan merdu didengar. Secara fitrah manusia menyenangi suara gemercik air yang turun ke bawah, kicau burung dan suara binatang-binatang di alam bebas, senandung suara yang merdu dan suara alam lainnya. Nyanyian dan musik merupakan bagian dari seni yang menimbulkan keindahan, terutama bagi pendengaran. Allah SWT. menghalalkan bagi manusia untuk menikmati keindahan alam, mendengar suara-suara yang merdu dan indah, karena memang itu semua itu diciptakan untuk manusia.<br /><br />Disisi lain Allah SWT. telah mengharamkan sesuatu dan semuanya telah disebutkan dalam Al-Qur�an maupun hadits Rasulullah saw. Allah SWT. menghalalkan yang baik dan mengharamkan yang buruk. Halal dan haram telah jelas. Rasulullah saw. bersabda:<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">"َّﻥﺇ َّﻥﺇَﻭ ٌﻦِّﻴَﺑ َﻝﻼَﺤﻟﺍ ﺎﻤُﻬَﻨْﻴَﺑَﻭ ،ٌﻦِّﻴَﺑ َﻡﺍَﺮَﺤﻟﺍ َّﻦُﻬُﻤَﻠْﻌَﻳ ﻻ ٌﺕﺎﻬِﺒَﺘْﺸُﻣ ِﻦَﻤَﻓ ،ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ َﻦِﻣ ٌﺮﻴِﺜَﻛ ﺃﺮﺒَﺘْﺳﺍ ِﺕﺎﻬُﺒُّﺸﻟﺍ ﻰَﻘَّﺗﺍ ْﻦَﻣَﻭ ،ِﻪِﺿْﺮِﻋَﻭ ِﻪِﻨﻳِﺪِﻟ ﻲﻓ َﻊَﻗَﻭ ِﺕﺎﻬُﺒُّﺸﻟﺍ ﻲﻓ َﻊَﻗَﻭ ،ِﻡﺍَﺮَﺤﻟﺍ</span><br /><br />Artinya: "Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Diantara keduanya ada yang syubhat, manusia tidak banyak mengetahui. Siapa yang menjaga dari syubhat, maka selamatlah agama dan kehormatannya. Dan siapa yang jatuh pada syubhat, maka jatuh pada yang haram" (HR Bukhari dan Muslim).<br /><br />Sehingga jelaslah semua urusan bagi umat Islam. Allah SWT. tidak membiarkan umat manusia hidup dalam kebingungan, semuanya telah diatur dalam Syariah Islam yang sangat jelas sebagaimana jelasnya matahari di siang hari. Oleh karena itu semua manusia harus komitmen pada Syari'ah Islam yang merupakan pedoman hidup mereka.<br /><br />Bagaimana Islam berbicara tentang nyanyian dan musik ? Istilah yang biasa dipakai dalam madzhab Hanafi pada masalah nyanyian dan musik sudah masuk dalam ruang lingkup maa ta'ummu bihi balwa (sesuatu yang menimpa orang banyak). Sehingga pembahasan tentang dua masalah ini harus tuntas. Dan dalam memutuskan hukum pada dua masalah tersebut, apakah halal atau haram, harus benar-benar berlandaskan dalil yang shahih (benar) dan sharih (jelas). Dan tajarud, yakni hanya tunduk dan mengikuti sumber landasan Islam saja yaitu Al- Qur'an, Sunnah yang shahih dan Ijma. Tidak terpengaruh oleh watak atau kecenderungan perorangan dan adat-istiadat atau budaya suatu masyarakat.<br /><br /><br />Sebelum membahas pendapat para ulama tentang dua masalah tersebut dan pembahasan dalilnya. Kita perlu mendudukkan dua masalah tersebut. Nyanyian dan musik dalam Fiqh Islam termasuk pada kategori muamalah atau urusan dunia dan bukan ibadah. Sehingga terikat dengan kaidah:<br /><br /><span style="font-weight:bold;">ﻞﺻﻷﺍ ﺔﺣﺎﺑﻹﺍ ﻲﻓ ءﺎﻴﺷﻷﺍ</span><br /><br />Hukum dasar pada sesuatu (muamalah) adalah halal (mubah). Hal ini sesuai firman Allah SWT. :<br /><br />َ<span style="font-weight:bold;">ﻮُﻫ ﻲِﻓ ﺎَﻣ ْﻢُﻜَﻟ َﻖَﻠَﺧ ﻱِﺬَّﻟﺍ ﺎًﻌﻴِﻤَﺟ ِﺽْﺭَﺄْﻟﺍ</span><br /><br />Artinya:"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu" (QS Al-Baqarah29 ).<br /><br />Sehingga untuk memutuskan hukum haram pada masalah muamalah termasuk nyanyian dan musik harus didukung oleh landasan dalil yang shahih dan sharih. Rasulullah saw. bersabda:<br /><br /><span style="font-weight:bold;"><br />"َّﻥﺇ َﺽَﺮَﻓ َّﻞَﺟَﻭ َّﺰَﻋ َﻪَّﻠﻟﺍ ،ﺎﻫﻮُﻌِّﻴَﻀُﺗ ﻼَﻓ َﺾِﺋﺍَﺮَﻓ ﻼَﻓ ًﺍﺩﻭُﺪُﺣ َّﺪَﺣَﻭ َءﺎﻴْﺷﺃ َﻡَّﺮَﺣَﻭ ،ﺎﻫﻭُﺪَﺘْﻌَﺗ َﺖَﻜَﺳَﻭ ،ﺎﻫﻮُﻜِﻬَﺘْﻨَﺗ ﻼَﻓ ْﻢُﻜَﻟ ًﺔَﻤْﺣَﺭ َءﺎﻴْﺷﺃ ْﻦَﻋ ﺍﻮُﺜَﺤْﺒَﺗ ﻼَﻓ ٍﻥﺎﻴْﺴِﻧ َﺮْﻴَﻏ ﺎﻬْﻨَﻋ "<br /></span><br />Artinya:"Sesungguhnya Allah Aza wa Jalla telah menetapkan kewajiban, janganlah engkau lalaikan, menetapkan hudud, jangan engkau langgar, mengharamkan sesuatu jangan engkau lakukan. Dan diam atas sesuatu, sebagai rahmat untukmu dan tidak karena lupa, maka jangan engkau cari-cari (hukumnya)" (HR Ad-Daruqutni).<br /><span style="font-weight:bold;"><br /><br />ُﻝَﻼَﺤْﻟﺍ ِﻪِﺑﺎَﺘِﻛ ﻲﻓ ﻪﻠﻟﺍ ّﻞَﺣﺃ ﺎﻣ . ﻲﻓ ﻪﻠﻟﺍ َﻡّﺮَﺣ ﺎﻣ ُﻡﺍَﺮَﺤْﻟﺍﻭ ُﻪْﻨَﻋ َﺖَﻜَﺳ ﺎَﻣَﻭ ،ِﻪِﺑﺎَﺘِﻛ ُﻪﻨﻋ ﻰﻔﻋ ﺎّﻤِﻣ َﻮُﻬَﻓ<br /></span><br />Artinya: "Halal adalah sesuatu yang Allah halalkan dalam kitab-Nya. Dan haram adalah sesuatu yang Allah haramkan dalam kitab-Nya. Sedangkan yang Allah diamkan maka itu adalah sesuatu yang dima'afkan" (HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-Hakim )<br /><br />Pada hukum nyanyian dan musik ada yang disepakati dan ada yang diperselisihkan. Ulama sepakat mengharamkan nyanyian yang berisi syair-syair kotor, jorok dan cabul. Sebagaimana perkataan lain, secara umum yang kotor dan jorok diharamkan dalam Islam. Ulama juga sepakat membolehkan nyanyian yang baik, menggugah semangat kerja dan tidak kotor, jorok dan mengundang syahwat, tidak dinyanyikan oleh wanita asing dan tanpa alat musik. Adapaun selain itu para ulama berbeda pendapat, sbb:<br /><br />Jumhur ulama menghalalkan mendengar nyanyian, tetapi berubah menjadi haram dalam kondisi berikut:<br /><br /><span style="font-weight:bold;">1. Jika disertai kemungkaran, seperti sambil minum khomr, berjudi dll.<br /><br />2. Jika dikhawatirkan menimbulkan fitnah seperti menyebabkan timbul cinta birahi pada wanita atau sebaliknya.<br /><br />3. Jika menyebabkan lalai dan meninggalkan kewajiban, seperti meninggalkan shalat atau menunda-nundanya dll.</span><br /><br /><br /><br />Madzhab Maliki, asy-Syafi'i dan sebagian Hambali berpendapat bahwa mendengar nyanyian adalah makruh. Jika mendengarnya dari wanita asing maka semakin makruh. Menurut Maliki bahwa mendengar nyanyian merusak muru�ah. Adapun menurut asy-Syafi'i karena mengandung lahwu. Dan Ahmad mengomentari dengan ungkapannya:" Saya tidak menyukai nyanyian karena melahirkan kemunafikan dalam hati".<br /><br />Adapun ulama yang menghalalkan nyanyian, diantaranya: Abdullah bin Ja'far, Abdullah bin Zubair, Al-Mughirah bin Syu'bah, Usamah bin Zaid, Umran bin Hushain, Muawiyah bin Abi Sufyan, Atha bin Abi Ribah, Abu Bakar Al-Khallal, Abu Bakar Abdul Aziz, Al-Gazali dll. Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa para ulama menghalalkan bagi umat Islam mendengarkan nyanyian yang baik-baik jika terbebas dari segala macam yang diharamkan sebagaimana disebutkan diatas.<br /><br />Sedangkan hukum yang terkait dengan menggunakan alat musik dan mendengarkannya, para ulama juga berbeda pendapat. Jumhur ulama mengharamkan alat musik. Sesuai dengan beberapa hadits diantaranya, sbb:<br /><br /><span style="font-weight:bold;">1- ﺮﺤﻟﺍ ﻥﻮﻠﺤﺘﺴﻳ ﻡﺍﻮﻗﺃ ﻲﺘﻣﺃ ﻦﻣ ﻦﻧﻮﻜﻴﻟ ﻑﺯﺎﻌﻤﻟﺍﻭﺮﻤﺨﻟﺍﻭ ﺮﻳﺮﺤﻟﺍﻭ</span><br /><br />Artinya:"Sungguh akan ada di antara umatku, kaum yang menghalalkan zina, sutera, khamr dan alat-alat yang melalaikan". (HR Bukhari)<br /><br /><br />2 - ﻊﻓﺎﻧ ﻦﻋ "ﺕﻮﺻ ﻊﻤﺳ ﺮﻤﻋ ﻦﺑﺍ ﻥﺃ ﻪﻴﻧﺫﺃ ﻲﻓ ﻪﻴﻌﺒﺻﺍ ﻊﺿﻮﻓ ﻉﺍﺭ ﺓﺭﺎﻣﺯ ﺎﻳ ﻝﻮﻘﻳ ﻮﻫﻭ ﻖﻳﺮﻄﻟﺍ ﻦﻋ ﻪﺘﻠﺣﺍﺭ ﻝﺪﻋﻭ ﻰﺘﺣ ﻲﻀﻤﻴﻓ ﻢﻌﻧ ﻪﻟﻮﻗﺄﻓ ﻊﻤﺴﺗﺃ ﻊﻓﺎﻧ ﻰﻟﺇ ﻪﺘﻠﺣﺍﺭ ﻝﺪﻋﻭ ﻩﺪﻳ ﻊﻓﺮﻓ ﻻ ﺖﻠﻗ ﻰﻠﺻ ﻪّﻠﻟﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﺖﻳﺃﺭ ﻝﺎﻗﻭ ﻖﻳﺮﻄﻟﺍ ﻉﺍﺭ ﺓﺭﺎﻣﺯ ﻊﻤﺳ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻟﺁﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪّﻠﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻞﺜﻣ ﻊﻨﺼﻓ ".</span> <br /><br />Artinya:" Dari Nafi bahwa Ibnu Umar mendengar suara seruling gembala, maka ia menutupi telingannya dengan dua jarinya dan mengalihkan kendaraannya dari jalan tersebut. Ia berkata:"Wahai Nafi' apakah engkau dengar?�. Saya menjawab:"Ya". Kemudian melanjutkan berjalanannya sampai saya berkata :"Tidak". Kemudian Ibnu Umar mengangkat tangannya, dan mengalihkan kendaraannya ke jalan lain dan berkata: Saya melihat Rasulullah saw. mendengar seruling gembala kemudian melakukan seperti ini" (HR Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah).<br /><br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">3 - ﻦﻴﺼﺣ ﻦﺑ ﻥﺃ ﺮﻤﻋ ﻦﻋ "ﻝﻮﺳﺭ ﻥﺃ ﻝﺎﻗ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻟﺁﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪّﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪّﻠﻟﺍ ﻝﺎﻘﻓ ﻑﺬﻗﻭ ﺦﺴﻣﻭ ﻒﺴﺧ ﺔﻣﻷﺍ ﻩﺬﻫ ﻲﻓ ﻰﺘﻣﻭ ﻪّﻠﻟﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﺎﻳ ﻦﻴﻤﻠﺴﻤﻟﺍ ﻦﻣ ﻞﺟﺭ ﻑﺯﺎﻌﻤﻟﺍﻭ ﻥﺎﻴﻘﻟﺍ ﺕﺮﻬﻇ ﺍﺫﺇ ﻝﺎﻗ ﻚﻟﺫ ﺭﻮﻤﺨﻟﺍ ﺖﺑﺮﺷﻭ ".<br /></span><br />Artinya: Dari Umar bin Hushain, bahwa Rasulullah saw. berkata tentang umat ini:" Gerhana, gempa dan fitnah. Berkata seseorang dari kaum muslimin:"Wahai Rasulullah kapan itu terjadi?� Rasul menjawab:" Jika biduanita, musik dan minuman keras dominan" (HR At-Tirmidzi).<br /><br />Para ulama membicarakan dan memperselisihkan hadits-hadits tentang haramnya nyanyian dan musik. Hadits pertama diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya, dari Abi Malik Al Asy'ari ra. Hadits ini walaupun terdapat dalam hadits shahih Bukhori, tetapi para ulama memperselisihkannya. Banyak diantara mereka yang mengatakan bahwa hadits ini adalah mualaq (sanadnya terputus), diantaranya dikatakan oleh Ibnu Hazm. Disamping itu diantara para ulama menyatakan bahwa matan dan sanad hadits ini tidak selamat dari kegoncangan (idtirab). Katakanlah, bahwa hadits ini shohih, karena terdapat dalam hadits shohih Bukhori, tetapi nash dalam hadits ini masih bersifat umum, tidak menunjuk alat-alat tertentu dengan namanya. Batasan yang ada adalah bila ia melalaikan.<br /><br />Hadits kedua dikatakan oleh Abu Dawud sebagai hadits mungkar. Kalaupun hadits ini shohih, maka Rasulullah saw. tidak jelas mengharamkannya. Bahkan Rasulullah saw mendengarkannya sebagaimana juga yang dilakukan oleh Ibnu Umar. Sedangkan hadits ketiga adalah hadits ghorib. Dan hadits-hadits lain yang terkait dengan hukum musik, jika diteliti ternyata tidak ada yang shohih.<br /><br />Adapun ulama yang menghalalkan musik sebagaimana diantaranya diungkapkan oleh Imam Asy-Syaukani dalam kitabnya, Nailul Authar adalah sbb: Ulama Madinah dan lainnya, seperti ulama Dzahiri dan jama'ah ahlu Sufi memberikan kemudahan pada nyanyian walaupun dengan gitar dan biola. Juga diriwayatkan oleh Abu Manshur Al-Bagdadi As-Syafi'i dalam kitabnya bahwa Abdullah bin Ja'far menganggap bahwa nyanyi tidak apa-apa, bahkan membolehkan budak-budak wanita untuk menyanyi dan beliau sendiri mendengarkan alunan suaranya. Dan hal itu terjadi di masa khilafah Amirul Mukminin Ali ra. Begitu juga Abu Manshur meriwayatkan hal serupa pada Qodhi Syuraikh, Said bin Al Musayyib, Atho bin abi Ribah, Az-Zuhri dan Asy-Sya'bi.<br /><br />Imam Al-Haramain dalam kitabnya, An-Nihayah dan Ibnu Abi Ad-Dunya yang menukil dari Al-Itsbaat Al-Muarikhiin; bahwa Abdullah bin Zubair memiliki budak-budak wanita dan gitar. Dan Ibnu Umar pernah kerumahnya ternyata disampingnya ada gitar , Ibnu Umar berkata:" Apa ini wahai sahabat Rasulullah saw. kemudian Ibnu Zubair mengambilkan untuknya, Ibnu Umar merenungi kemudian berkata:" Ini mizan Syami( alat musik) dari Syam". Berkata Ibnu Zubair:" Dengan ini akal seseorang bisa seimbang". Dan diriwayatkan dari Ar-Rowayani dari Al-Qofaal bahwa madzhab Malik bin Anas membolehkan nyanyian dengan alat musik.<br /><br />Demikianlah pendapat ulama tentang mendengarkan alat musik. Dan jika diteliti dengan cermat, maka ulama muta�akhirin yang mengharamkan alat musik karena mereka mengambil sikap waro�(hati-hati). Mereka melihat kerusakan yang timbul dimasanya. Sedangkan ulama salaf dari kalangan sahabat dan tabi�in menghalalkan alat musik karena mereka melihat memang tidak ada dalil baik dari Al-Qur�an maupun hadits yang jelas mengharamkannya. Sehingga dikembalikan pada hukum asalnya yaitu mubah.<br /><br />Oleh karena itu bagi umat Islam yang mendengarkan nyanyian dan musik harus memperhatikan faktor-faktor berikut:<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Pertama: Lirik Lagu yang Dilantunkan.<br /></span><br />Hukum yang berkaitan dengan lirik ini adalah seperti hukum yang diberikan pada setiap ucapan dan ungkapan lainnya. Artinya, bila muatannya baik menurut syara', maka hukumnya dibolehkan. Dan bila muatanya buruk menurut syara', maka dilarang.<br /><br /><span style="font-weight:bold;"><br />Kedua: Alat Musik yang Digunakan.</span><br /><br />Sebagaimana telah diungkapkan di muka bahwa, hukum dasar yang berlaku dalam Islam adalah bahwa segala sesuatu pada dasarnya dibolehkan kecuali ada larangan yang jelas. Dengan ketentuan ini, maka alat-alat musik yang digunakan untuk mengiringi lirik nyanyian yang baik pada dasarnya dibolehkan. Sedangkan alat musik yang disepakati bolehnya oleh jumhur ulama adalah ad-dhuf (alat musik yang dipukul). Adapun alat musik yang diharamkan untuk mendengarkannya, para ulama berbeda pendapat satu sama lain. Satu hal yang disepakati ialah semua alat itu diharamkan jika melalaikan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Ketiga: Cara Penampilan.</span><br /><br />Harus dijaga cara penampilannya tetap terjaga dari hal-hal yang dilarang syara' seperti pengeksposan cinta birahi, seks, pornografi dan ikhtilath.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Keempat: Akibat yang Ditimbulkan.</span><br /><br />Walaupun sesuatu itu mubah, namun bila diduga kuat mengakibatkan hal-hal yang diharamkan seperti melalaikan shalat, munculnya ulah penonton yang tidak Islami sebagi respon langsung dan sejenisnya, maka sesuatu tersebut menjadi terlarang pula. Sesuai dengan kaidah Saddu Adz dzaroi' (menutup pintu kemaksiatan) .<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Kelima: Aspek Tasyabuh.</span><br /><br />Perangkat khusus, cara penyajian dan model khusus yang telah menjadi ciri kelompok pemusik tertentu yang jelas-jelas menyimpang dari garis Islam, harus dihindari agar tidak terperangkap dalam tasyabbuh dengan suatu kaum yang tidak dibenarkan. Rasulullah saw. bersabda:<br />ْﻦَﻣ َﻮُﻬَﻓ ٍﻡْﻮَﻘِﺑ َﻪّﺒَﺸَﺗ ْﻢُﻬْﻨِﻣ<br /><br />Artinya:"Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk mereka" (HR Ahmad dan Abu Dawud)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Keenam: Orang yang menyanyikan.</span><br /><br />Haram bagi kaum muslimin yang sengaja mendengarkan nyanyian dari wanita yang bukan muhrimnya. Sebagaimana firman Allah SWT.:<br /><br />َ<span style="font-weight:bold;">ءﺎَﺴِﻧﺎَﻳ ٍﺪَﺣَﺄَﻛ َّﻦُﺘْﺴَﻟ ِّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ ِﻥِﺇ ِءﺎَﺴِّﻨﻟﺍ َﻦِﻣ َﻦْﻌَﻀْﺨَﺗ ﺎَﻠَﻓ َّﻦُﺘْﻴَﻘَّﺗﺍ ﻱِﺬَّﻟﺍ َﻊَﻤْﻄَﻴَﻓ ِﻝْﻮَﻘْﻟﺎِﺑ َﻦْﻠُﻗَﻭ ٌﺽَﺮَﻣ ِﻪِﺒْﻠَﻗ ﻲِﻓ ﺎًﻓﻭُﺮْﻌَﻣ ﺎًﻟْﻮَﻗ (32)</span><br /><br />Artinya:"Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik"(QS Al-Ahzaab32 )<br /><br />Demikian kesimpulan tentang hukum nyanyian dan musik dalam Islam semoga bermanfaat bagi kaum muslimin dan menjadi panduan dalam kehidupan mereka. Amiin.R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-1153980929605852312006-07-27T13:13:00.000+07:002006-07-27T13:15:30.186+07:00Hukum Tunangan<span style="font-weight:bold;">Hasil tanya Jawab di Syariah.com</span><br /><br />Pertanyaan:<br /><br /><br />Assalamu‘alaikum Pak Ustadz,<br />Apakah Islam mengatur tunangan? Apa ada hukumnya tentang tunangan? Apakah hal ini pernah ada di zaman Rasulullah dulu?<br />Terima kasih atas jawabannya.<br /><br />Supri<br /><br /><br />Jawaban:<br /><br />Assalamu‘alaikum warahamatullahi wabarakatuh <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Tunangan</span> bahasa Fiqihnya adalah Khitbah atau meminang. <span style="font-weight:bold;">Khitbah atau meminang</span> adalah proses selanjutnya setelah ikhtiyar dan ta’aruf. Dalam kitab hadits maupun fiqh disebutkan bahwa melihat dilakukan saat khitbah. Bab melihat pasangan dimasukkan ke dalam bab khitbah. Dan ketika yang dilihat tidak cocok maka secara spontan calon mempelai baik pria atau wanita dapat menolak secara langsung atau melalui perantara, seketika atau dalam beberapa hari setelah itu. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq:”Khitbah adalah muqaddimah (permulaan) pernikahan dan disyari’atkan Allah sebelum terjadinya aqad nikah agar kedua calon pengantin mengenali calon pasangannya satu sama lain. Sehingga ketika seseorang maju pada proses aqad nikah dia dalam kondisi telah memperoleh petunjuk dan memiliki kejelasan (tentang calonnya) “.<br /><br />Masalah melihat dan ta’aruf apakah saat khitbah atau sebelumnya, keduanya dapat dilaksanakan dan ini adalah masalah teknis, sehingga dapat dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan tradisi daerah, wilayah atau negara masing-masing. Untuk umat Islam di Indonesia yang cenderung pada perasaan, sulit menolak calon pasangannya setelah terjadi khitbah. Sehingga lebih baik proses melihat atau ta’aruf didahulukan sebelum proses khitbah. Begitu juga terkait dengan ta’aruf tentang akhlak, sifat dan prilaku sebaiknya sebelum khitbah. Sehingga ketika terjadi proses khitbah atau meminang, semua telah jelas dan tergambar tentang fisik dan akhlaknya.<br /><br />Dalam khitbah dibolehkan saling memberi hadiah. Tetapi memberi hadiah itu bukanlah suatu yang wajib. Statusnya sama seperti memberi hadiah di waktu-waktu yang lain. Ada juga tradisi yang disebut tukar cincin. Tukar cincin, merupakan tradisi Barat yang tidak dikenal dalam Islam, dimana Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam, sahabat dan salafu shalih tidak pernah melaksanakannya. <br /><br />Suatu kesalahan yang sering terjadi di masyarakat, banyak diantara mereka yang menganggap bahwa ketika sudah khitbah seolah-olah sudah menikah. Sehingga kerap kali melakukan hal-hal yang dilarang agama seperti pergi berdua, bergandengan tangan atau yang lebih dari itu. Semuanya diharamkan dalam Islam dan hendaknya calon pengantin jangan merusak kesucian pernikahan dengan segala sesuatu yang di haramkan Allah Subhanahu wa Ta’ala Khitbah adalah proses muqaddimah untuk menikah dan belum terjadi pernikahan. Oleh karena itu untuk menghindari kemaksiatan, dianjurkan agar jarak antara waktu khitbah dan aqad nikah tidak terlalu lama sehingga calon istri tidak berada dalam kondisi lama menanti. <br /><br />Wallahu A‘lam Bishawaab<br /><br />(Dijawab oleh tim Ustadz Syariah.com)R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-1153962309926305212006-07-27T07:56:00.000+07:002006-07-27T08:06:11.423+07:00Boleh Berduaan jika Terawasi...!!Kutipan dari buku Muhammad Shodiq, Wahai Penghujat `Pacaran Islami'<br />(Surakarta: Bunda Yurida, Desember 2004), Bab 3, akhir pasal ketiga:<br /><br />"`Awaslah kalian masuk ke tempat wanita.' Seorang pria Anshar bertanya, `Wahai Rasulullah! Bagaimana dengan ipar [dan semisalnya dari kalangan kerabat suami, seperti anak paman dan lainnya]?' Beliau menjawab, `Ipar itu maut.'" (HR Bukhari dan Muslim) "Janganlah seorang lelaki berduaan dengan seorang perempuan, kecuali disertai mahramnya." (HR Bukhari) "Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir janganlah ia berduaan dengan lawan-jenis yang tidak didampingi muhrimnya. Sebab, bila demikian, syetanlah pihak ketiganya." (HR Ahmad)<br /><br />Mungkin atas dasar sabda-sabda itu, sebagian orang mengharamkan segala macam aktivitas berduaan pria-wanita yang tidak ditemani muhrim. Ada yang berpandangan, ngobrol berdua dan jalan-jalan berdua merupakan "perbuatan dosa" (JNC: 173). Pergi berdua ke tempat pengajian pun, menurut mereka, tergolong "berkhalwat" yang terlarang<br />(KHP: 153). Kata mereka pula, berkencan (berjanji untuk bertemu) sudah tergolong "maksiat" (PDKI: 69).<br /><br />Kita terimakah pandangan mereka itu? Tidak! Mengapa? Karena, sebagaimana dalam persoalan ikhtilat dan asmara pranikah, pemahaman mereka terhadap hadits-hadits itu belum memadai. Kali ini, mereka belum menghimpun semua hadits (shahih dan hasan) mengenai `berduaan'.<br />Padahal, sebagaimana tersebut di bawah, ada hadits-hadits shahih lain<br />yang menunjukkan, ada kalanya berduaan itu tidak tercela.<br /><br />Dapatkah dua macam hadits yang kelihatannya bertentangan tersebut dijamak (dikompromikan)? Ya. Mengapa? Karena yang satu (yaitu yang menunjukkan larangan berduaan) bersifat `âm (umum), sedangkan yang lainnya (yaitu yang menunjukkan bolehnya berduaan) bersifat khâs (khusus). Menurut kaidah ushul fiqih, dalam penjamakan begitu, dalil yang khâs lebih diutamakan daripada yang `âm. (Lihat MTKDS: 134-146.)<br />Hasilnya, dapat kita nyatakan bahwa kita boleh berduaan dalam keadaan<br />tertentu, tetapi tidak boleh berduaan dalam keadaan lain.<br /><br />Salah satu hadits shahih yang menunjukkan bolehnya kita berduaan adalah sebagai berikut: Ada seorang perempuan Anshar mendatangi Nabi saw, lalu beliau berduaan dengannya dan berkata: <br />"Demi Allah! Sungguh kalian [orang-orang Anshar] adalah orang-orang yang paling aku cintai." (HR Bukhari dan Muslim) Melihat hadits ini, Imam Bukhari menyatakan, kita boleh berkhalwat "di dekat orang banyak" (KW2: 124).<br /><br />Maksudnya, menurut Hafizh Ibnu Hajar, Nabi saw. tidak berkhalwat dengan nonmuhrim, kecuali bila keadaan mereka berdua tidak tertutup dari pandangan mata orang lain dan suara mereka berdua dapat terdengar orang lain, walaupun orang lain itu tidak bisa menangkap dengan jelas apa yang mereka perbincangkan (FBSSB11: 246-247). Jadi,<br />bukanlah tak berdasar jika kita nyatakan: Kita boleh berduaan bila terawasi, yaitu dalam keadaan yang manakala terlihat tanda-tanda zina, yang `kecil' sekalipun, "akan ada orang lain yang menaruh perhatian dan cenderung mencegah perbuatan ini". (MCMD: 130)<br /><br />Hadits tersebut juga menunjukkan, dalam pemahaman Ibnu Hajar, bahwa ngobrol berdua dengan nonmuhrim secara rahasia (isinya tidak tertangkap orang lain) pada dasarnya tidak tercela. Sekalipun obrolan itu berisi "curhat masalah pribadi" (JNC: 43), itu pun masih tidak tercela. Apalagi, ada hadits shahih lain tentang curhat Ummu Darda<br />kepada Salman, saudara-angkat Abu Darda (suami Ummu Darda): <br />"Salman melihat Ummu Darda memakai pakaian yang sudah usang. Karena itu, ia bertanya: `Ada apa denganmu?' Ummu Darda menjawab: `Saudaramu, Abu Darda, tidak begitu peduli pada dunia.' ...." (HR Bukhari) <br />Tidak tercelanya curhat masalah pribadi dan khalwat yang terawasi itu tersirat pula dalam hadits shahih berikut ini.<br /><br />Ada seorang wanita punya persoalan yang mengganjal pikirannya. Dia [menemui Nabi saw. lalu] berkata, <br />"Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ada perlu denganmu." Nabi saw. menjawab, "Wahai Ummu Fulan! Pilihlah jalan mana yang kamu inginkan, sehingga aku bisa memenuhi keperluanmu!" Kemudian beliau pergi bersama perempuan itu melewati<br />satu jalan sampai keperluannya selesai. (HR Muslim)<br /><br />Di samping tentang curhat dan berduaan, hadits yang baru saja kita baca ini mengandung peristiwa kencan juga. Dengan demikian, kencan (saling bertemu di tempat yang disepakati) bukanlah khalwat yang terlarang. Bahkan, kendati kencan itu berlangsung antarlawan-jenis yang dilanda asmara, itu pun tidak tercela. (Lihat pula hadits yang disebut di Bab 2, yaitu yang mengisahkan percintaan seorang pemuda<br />dengan seorang gadis Hubaisy.)<br /><br />Namun, tentu saja, syarat `terawasi' harus terpenuhi. Jika tidak, maka kita harus memperhatikan nash-nash yang telah kita simak tadi, yaitu yang menunjukkan larangan khalwat. Kalau berduaan "tanpa sepengetahuan orang lain" (PIA: 37), maka khalwat itu menjadi terlarang.<br /><br />Daftar Pustaka<br /><br />FBSSB<br />Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bârî fî Syarh Shahîh al-Bukhârî<br /><br />JNC<br />Oleh Solihin dan Iwan Januar, Jangan Nodai Cinta (Jakarta: Gema Insani Press, 2004)<br /><br />KHP<br />Robi'ah Al-Adawiyah, Kenapa Harus Pacaran?! (Bandung: DAR! Mizan, 2004)<br /><br />KW<br />Abdul Halim Abu Syuqqah, Kebebasan Wanita, enam jilid, terj. Chairul Halim & As'ad Yasin (Jakarta: Gema Insani Press, 1997-1998)<br /><br />MCMD<br />Aisha Chuang, Manajemen Cinta Musim Dingin: Ada ukhuwah abang disayang, tak ada ukhuwah abang ditendang (Surakarta: Bunda Yurida,<br />2003)<br /><br />MTKDS<br />Muhammad Wafaa, Metode Tarjih atas Kontradiksi Dalil-dalil Syara',terj. Muslich (Bangil: Al-Izzah, 2001)<br /><br />PDKI<br />Abdurrahman Al-Mukaffi, Pacaran dalam Kacamata Islam (Jakarta: Media Da'wah, 2004)<br /><br />PIA<br />Abu Al-Ghifari, Pacaran yang Islami Adakah? (Bandung: Mujahid Press,2004)R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-1153960964856931572006-07-27T07:40:00.000+07:002006-07-27T07:42:47.650+07:00Apa dan Bagaimana sih Ta'aruf itu...??Ta’aruf merupakan istilah yang dirasa sangat penting sebelum memutuskan untuk menuju ke jenjang pernikahan. Secara harfiah mengandung arti berkenalan, namun yang saya maksudkan adalah ta’aruf menuju ke tahap pernikahan. Jadi jika ada orang yang mengajak kita untuk berta’aruf, sebelumnya tanyakan dulu ke dia, apakah ta’aruf untuk menuju jenjang pernikahan atau hanya sebatas berkenalan dan saling mengetahui aja.<br /><br /> Saya yakin istilah ta’aruf sudah sangat akrab di kuping setiap muslim, tapi dijalani tanpa dasar yang jelas, bahkan salah dalam mengartikan. Jadi saya ingin menjelaskan apa itu ta’aruf dan bagaimana sih dia.<br /><br />Berikut ini merupakan aturan main yang selayaknya dilakukan dalam Ta’aruf dalam pemahaman saya. Karena selama ini saya menginginkan untuk melakukannya namun belum tercapai.<br /><span style="font-weight:bold;"><br />A. Ketentuan dalam Ta’aruf :</span><br /><br /><span style="font-weight:bold;">1. Ta’aruf tidak harus berlanjut dengan Pernikahan.</span><br />Ta’aruf merupakan proses penjajakan atau pendekatan untuk saling mengenal satu sama lain. Jadi dari hal tersebut tidak harus sampai ke pelaminan. Jika Allah SWT memang mengijinkan, maka berbahagialah untuk menempuh hidup baru. Namun jika akhirnya tidak jadian ( Wah kayak pacaran nih ) diharapkan tidak kecewa dan tidak tersakiti hatinya. Yang tidak kalah penting, masing-masing pihak mampu menjaga rahasia.<br /><span style="font-weight:bold;"><br />2. Ta’aruf merupakan proses 1 – 1</span><br />Ini berarti bahwa, seorang laki-laki hanya berta’aruf dengan satu wanita dan sebaliknya. Jangan sampe satu orang berta’aruf dengan orang banyak. Hal ini dengan maksud Ta’aruf mempunyai hak eksklusif yang melekat pada masa itu seperti kebolehan melihat fisik (dari luar bukan ke dalam) dan menggali informasi sebanyak-banyaknya. Proses ta’aruf mempunyai privasi tersendiri bagi yang sedang melaksanakan. Semisal kita sedang berta’aruf dengan si A, maka urusan kita hanyalah dengan si A. Coba kalau kita berta’aruf dengan si A tapi juga dengan si B dan si A juga berta’aruf dengan si Z. Gitu aja sudah ribet, gimana kalau tiba-tiba orang yang sedang kita ajak ta’aruf dipinang/dikhitbah orang duluan?? Bisa berantakan kan??? Maka dari itu kita harus berani satu lawan satu, OK!!!<br /><br /><span style="font-weight:bold;">3. Ta’aruf berkomitmen untuk menikah, itulah yang membedakan <br /> dengan Pacaran.</span><br />Biasanya dalam ta’aruf tersimpan komitmen untuk menikah (Jika cocok). Dan kecocokan itu berasal dari perkenalan yang langsung mengoreksi keterangan masing secara detail. Lebih baiknya saat mengoreksi keterangan didampingi oleh orang tua si Target. Tentu saja dari ta’aruf ada perbedaan dengan proses perkenalan lain, seperti pacaran yang katanya untuk saling mengenal perbedaannya terletak pada data – data yang boleh diberikan. Pada ta’aruf data yang diberikan harus secara detail dari kebaikan hingga keburukan. Bukan seperti pacaran, yang dinampakkan hanya kebaikan saja ( Ga usah bohong yang udah merasakan !!!)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">4. Bersikap Jujur dan Apa Adanya.</span><br />Ini merupakan salah satu syarat penting dalam ta’aruf. Dimana ta’aruf harus mau memberikan data secara detail dari kebaikan sampe kaburukan masing – masing. Dari sikap keseharian, baik dalam berprilaku hingga saat tidur. Hal ini untuk menghindari kekecewaan di suatu hari nanti jika berlangsung dengan pernikahan.<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">B. Apa saja yang harus di Ta’aruf-kan???</span><br /><span style="font-weight:bold;"><br />1. Pemikiran.</span><br />Bagaimanapun juga, pemikiran serta pola piker itu berpengaruh pada perilaku dan tindakan. Bagaimana nantinya membangun Rumah Tangga dan mengasuh anak. Terkadang orang itu berpikir terlalu simple bahwa yang penting itu hanya akidahnya saja. Kalau cuma berpikir seperti itu, umat Islam di dunia tidak akan berperang dan mengalami perpecahan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">2. Fisik</span><br />Wah-wah, yang ini sudah sangat jelas sekali. Untuk mengetahui fisik itu tidak bisa hanya diwakili oleh selembar foto dan suara dalam kaset. Eiiitt!! Tapi jangan terburu-buru seperti cara Umar yang menyingkap pakaian wanita untuk melihat betis dan para sahabatnya yang mengintip dari atap rumah. Bisa-bisa kalau ketahuan bisa diteriaki MALING…!!!! Jadi gimana dong?? Ketemu langsung untuk mengetahui kurus atau gemuk, seberapa tinggi dsb. Tentang fisik ini juga menyakup tentang penyakit yang sedang dan pernah diderita. Yang paling penting…ketahui kekurangan fisik juga yang lainya. Misal, dia tidak punya gigi geraham,, hehe kan payah .. (^_^).<br /> <br /><span style="font-weight:bold;">3. Ibadah dan pemahaman agama.</span><br />Ini menjadi sangat penting untuk mengetahui kemampuan dan keimanan seseorang. Dari ibadah yang dia lakukan dan seberapa dalam pemahaman agamanya. Ini untuk menghindari kesalahan dalam berperilaku. Orang yang paham agama dan beriman serta bertakwa akan selalu berhati-hati dalam bertindak dan berperilaku.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">4. Akhlak yang biasa disebut Sifat.</span><br />Allah bilang kalo Muhammad itu diutus utk memperbaiki akhlak manusia. Jadi akhlak itu sgt penting utk diketahui. Ya masing2 pihak hrs tahu dong gimana sifat2 pihak lain apakah cengeng, pemarah, dermawan, suka usil, sering dengki dsb. Setuju ya??<br /> <span style="font-weight:bold;"><br />5. Kondisi keluarga</span><br />Jika ta’aruf berlanjut ke arah pernikahan. Pernikahan itu kan gak cuma menyatukan dua org anak manusia tetapi juga dua buah keluarga yg memiliki kondisi berbeda,maka selayaknya sebelum terjadi pernikahan keduanya harus saling mengetahui kondisi keluarga masing-masing. A ke B dan B ke A.<br /><br /><br />Ilmu Ta’aruf dari kitab Fiqih tentang Pernikahan. Di pahami dan dijelaskan melalui bahasa yang sederhana dan lebih mudah dipahami. Oh iya, penulis ini belom menikah loh, masih muda sih, belom banyak bekal. Kalau ada yang berminat kabari ya, biar aku tidak berlama-lama dan tidak bertambah dosanya, he he he (^_^). Wassalam, Supri.R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-1153904467269224832006-07-26T15:59:00.000+07:002006-07-26T16:01:07.486+07:00Pacaran..?? Ceweklah yang dirugikan.Saat ini sulit mencari wanita yang di usia pubertasnya tidak memiliki pasangan alias pacar. Nampaknya, wanita kita sekarang ini sudah terjangkit budaya impor barat dan hampir tidak memiliki jati diri lagi. Sangat disayangkan sekali, sebab betapa Islam begitu menjaga kehormatan wanita.<br />Dulu di masa Jahiliyyah, wanita adalah aib bagi keluarga keluarga yang melahirkannya segera menguburkannya hidup-hidup karena takut malu. Seorang isteri jadi warisan anak-anaknya sepeninggal sang ayah; mau dijadikan isteri atau dibuang saja. Wanita hanyalah sebagai pelepas dahaga seksualitas laki-laki saja.<br /><br />Setelah Islam datang, wanita demikian dimuliakan dan disanjung, ia dijadikan tempat berbakti utama bahkan di atas sang ayah, ia dijadikan nama surat dalam al-Qur'an, ia bisa menjadi tiket masuk surga bilamana sang ayah berhasil mendidiknya dengan baik....dan banyak lagi.<br /><br />Namun, setelah pengangkatan dan penghormatan yang tidak pernah diberikan oleh agama manapun, nampaknya wanita-wanita muslimah sudah lupa diri, tidak mau mensyukuri nikmat yang diberikan Allah tersebut. Mereka nampaknya ingin kembali ke dunia hina seperti dulu masa Jahiliyyah, na'udzubillah...<br /><br />Lihatlah pergaulan wanita kita sekarang ini yang sangat jauh dari prilaku orang beragama. Wanita dieksploitasi sedemikian rupa untuk kepentingan-kepentingan sesaat dan pelampiasan hawa nafsu dan materialistik belaka. Hampir di setiap tempat, wanita selalu ditemukan dalam lingkaran 'bupati' (buka paha tinggi-tinggi) atau paling tidak setingkat 'sekwilda' (sekitar wilayah dada). <br /><br />Misi musuh-musuh Islam untuk menyeret umat ini ke jurang kehancuran tidak pernah berhenti dan salah satu sasaran pentingnya adalah para remaja muslimah sebab merekalah nantinya yang akan menjadi ibu-ibu rumah tangga dan pendidik bagi generasi Islam selanjutnya...Bilamana mereka ini berhasil diorbitkan sesuai selera mereka, maka tidak mustahil Islam di negeri ini hanya tinggal nama saja.<br /><br />Kondisi memperihatinkan seputar pergaulan remaja sudah nampak sejak dari SD. Murid-murid SD sekarang tidak sama dengan murid-murid SD sekitar puluhan tahun lalu. Di samping, perkembangan postur tubuh yang lebih besar, perkembangan corak berpikir pun semakin bertambah. Kalau dulu, murid-murid SD tidak kenal apa itu 'cinta' tetapi sekarang bukan saja kenal artinya tetapi sudah melakoninya, salah satu indikatornya, apa yang terjadi terhadap seorang anak SD yang memperkosa anak SD perempuan. Nah, kalau demikian yang terjadi dengan murid SD saja, maka tentunya jangan ditanya apa yang terhadap anak SLTP, SLTA apalagi perguruan tinggi.<br /><br />Cinta, Pacaran; itulah kata yang lebih dikenal oleh para remaja kita sekarang ini ketimbang kata-kata yang menjadi bagian dari ajaran agama mereka. Dua kata tersebut seakan sudah menjadi sarapan mereka di sekolah-sekolah melebihi mata pelajaran yang seyogyanya mereka timba.<br />Kondisi ini tentunya tidak datang begitu saja, ada proses di balik itu sebab tidak mungkin ada api kalau tidak ada asapnya. Kalau sepuluh tahun lalu, misalnya, musuh-musuh Islam melakukan proyek-proyek pengrusakan (dekonstruktif) secara diam-diam dan bergerilya, maka sekarang ini mereka tidak lagi demikian. Berbagai media mereka kuasai untuk menghancurkan moral generasi muda kita, termasuklah dengan menyeponsori hal-hal yang berbau 'cinta' 'asmara' 'pacaran' dan semisalnya, mulai dari tayangan di televisi, radio ataupu koran-koran. Tanpa disadari, akibat pondasi 'aqidah remaja kita yang amat lemah dan kurangnya bimbingan agama oleh para orangtua mereka, mereka hanyut dengan permainan musuh-musuh Islam tersebut. Maka, cinta dan pacaran sudah tidak menjadi tabu lagi bahkan yang tabu adalah bila ada cewek atau cowok yang tidak suka pacaran dan tidak kenal cinta. Memang dunia sudah terbalik...<br /><br />Ternyata, benar apa yang dikhawatirkan oleh Rasulullah terhadap umat ini, yaitu bencana yang namanya 'wanita.' Beliau menyatakan bahwa tiada bencanan yang beliau tinggalkan lebih dahsyat daripada fitnah wanita. Dan, setelah sekian hampir 15 abad, apa yang beliau khawatirkan itu sudah menjadi kenyataan. Tak heran, bilamana kata 'az-Zaaniyah' (wanita pezina) didahulukan penyebutannya atas kata 'az-Zaani' (laki-laki pezina), karena pada asalnya, sumbernya adalah wanita sekalipun laki-laki juga punya peran.<br />Sebab, andaikata wanita mau mena'ati ajaran agamanya dengan berdiam di rumah dan tidak keluar kecuali untuk hal-hal yang memang diperlukan dan tidak dapat harus dilakukannya; tentu akan lain ceritanya. Wanita-wanita akan begitu terhormat di masyarakat bukan lagi sebagai pajangan murahan yang berseliweran di sana-sini; pabrik-pabrik, otomotif, jamu, modeling, resepsionis, kantor-kantor gede...<br /><br />Kembali ke masalah pacaran; sebenarnya apa untungnya hal itu bagi wanita? saya tidak menanyakannya kepada laki-laki sebab ia lebih sebagai konsumen belaka. Apakah laki-laki diuntungkan? Tentu, hitungan untung rugi tidak dapat kita takar dengan enak atau tidak enak, tetapi takaran untuk hal ini adalah dosa dan semua yang terlibat dalam pacaran adalah mendapatkan jatah dosa.<br />Tetapi masalahnya, karena takaran untung rugi itu selalu dipakai, maka dapat dikatakan bahwa yang rugi itu hanya kaum wanita...[titik]<br />Dia yang begitu suci, belum terjamah, badannya yang halus selalu dirawat dengan baik, suaranya yang merdu dan gaya berjalan yang begitu anggun, matanya belum melihat kepada hal yang diharamkan...Seharusnya, ini sudah lebih dari cukup baginya untuk menjadi incaran dan rebutan lawan jenisnya..Betapa tidak, barang 'yang tersimpan' dengan baik itu pastilah 'orisinil' dan itu adalah paling berharga bagi laki-laki yang baik, bahkan laki-laki buruk juga menginginkan itu...<br /><br />Lalu, karena godaan nafsu; uang, jabatan, harta, reputasi, cita-cita, dia yang suci itu rela sedikit demi sedikit melepaskan kesuciannya; mulai dari kerudung hingga kepada yang paling berharga, mahkotanya 'keperawanan.'<br /><br />Dia serahkan bukan pada sang kekasih yang sudah menjadi suaminya yang sah, tetapi kepada orang yang tidak tahu juntrungannya....Karena sedikit godaan; ganteng, berduit, dsb, tergodalah dan dengan mudah mau dipegangi, lalu dipeluk, lalu di....dan seterusnya meneteskan air mata tak berharga karena sudah 'direnggut.' Katanya, ingin minta pertanggungjawaban, tapi pertanggungjawaban apa? apakah laki-laki itu sudah menjadi suaminya sehingga harus bertanggungjawab?<br />Konyolnya lagi, laki-laki itu bukan hanya 'merenggut' dirinya tetapi yang lain dan yang lain....bunga-bunga lugu yang kini layu...<br />Lalu siapa yang berhak dipertanggungjawabi olehnya? A,B,C,D?<br /><br />Akhirnya, setelah itu semua terjadi, tinggallah dua pilihan; daripada tanggung-tanggung dan sudah basah, lebih baik mencebur sekalian atau frustasi dan bunuh diri...Pilihan ketiga, hanya faktor hidayah ketika dia kembali kepada-Nya...<br /><br />Setelah hilangnya 'mahkota' dia menjadi liar dan sebaliknya bukan dicari tetapi mencari.....Dia hanya mau mempermainkan setelah dipermainkan dan tidak berani serius lagi sebab tidak akan ada yang mau kecuali....<br /><br />Menyesal....Itulah kata akhir yang akan menemani hidupnya......<br />Semoga hal ini menjadi pelajaran.....<br /><br /><br /><br /><br />Apalagi sekarang ini amat gencar sekali acara-acara semacam itu ditelevisi ataupun di radio. Di TV, ada acara-acara seperti H2C, dan sebagainya yang sangat memuakkan. Tentunya, yang menjadi sasarannya adalah pemuda dan pemudi, khususnya kaum muslimin.R. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-14937193.post-1153809665568232562006-07-25T13:40:00.000+07:002006-07-25T13:47:12.560+07:00Buat Router sebagai Gateway Internet di Debian, Sederhana loh<a href="http://photos1.blogger.com/blogger/7668/1367/1600/debian-logo-portrait.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://photos1.blogger.com/blogger/7668/1367/320/debian-logo-portrait.jpg" border="0" alt="" /></a><br />Bagi seorang NewBie dalam hal Linux Server dan berkeinginan membuat router sebagai gateway internet jangan khawatir deh. Disini akan saya bantu anda membuat Router/Gateway internet menggunakan Debian Woody 3rc6.<br />Dalam tutorial ini diwajibkan menyiapkan beberapa hal yg saya sarankan, antara lain sebagai berikut : <br /><br />1. Gadis cantik, Pacar ataukah Istri anda (Very Important)<br />2. PC Router Pentium I / AMD K6, disarankan Pentium II keatas.<br />3. CD-Rom dan 2 Ethernet(minimal) yang udah nempel di PC.<br />4. 9 (sembilan)keping CD Debian Woody 3rc6.<br />5. Secangkir Kopi Susu. Dianjurkan tanpa rokok.<br /><br />Pertama-tama install debian anda dengan installan Base System. Jangan lupa menuruti permintaan Install Wizard untuk scan 9 keping CD (Penting dalam database systemnya). Maaf saya tidak menjelaskan installasi Debian secara Detail. Setelah installasi selesai, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:<br /><br /><strong>1. .:: Set IP Address eth0 dan eth1.</strong><br /><br />Pengsian berdasarkan asumsi sebagai berikut;<br />eth0 terhubung ke jaringan lokal / client internet<br />eth1 terhubung ke Modem ADSL atau WiFi dengan ip 10.1.1.1<br />Set eth0 dengan ip 192.168.0.254 dan eth1 10.1.1.2<br /><br /># vi /etc/network/interfaces<br /><br />auto eth0<br />iface eth0 inet static<br />address 192.168.0.254<br />netmask 255.255.255.0<br />broadcast 192.168.1.255<br /><br />auto eth1<br />iface eth1 inet static<br />address 10.1.1.2<br />netmask 255.255.255.0<br />broadcast 10.1.1.255<br />gateway 10.1.1.1<br /><br /><strong>2. ..::Install Bind 9 sebagai DNS server.</strong><br /><br /><strong># apt-get install bind9</strong><br /><br />setelah selesai terinstall lakukan setting:<br /><br /><strong># vi /etc/bind/named.conf</strong><br /><br />masukkan perintah ;<br /><br />// add entries for other zone below here<br /><br />zone "domain yang diinginkan" IN {<br />type master;<br />file "db.domain";<br />};<br /><br />zone "0.168.192.in-addr.arpa" IN {<br />type master;<br />file "db.ip";<br />};<br /><br /><strong>*lalu buat file db.domain dan db.ip , letak posisi file di /var/cache/bind/</strong><br /><br /><strong>.::db.domain</strong><br /><br />; chuprex.net<br />$TTL 604800<br /> @ IN SOA ns1.chuprex.net. root.chuprex.net. (<br /> 2006020201 ; Serial<br /> 604800 ; Refresh<br /> 86400 ; Retry<br /> 2419200 ; Expire<br /> 604800); Negative Cache TTL<br />;<br />@ IN NS ns1<br /><br /> ns1 IN A 192.168.0.254<br /> mail IN A 192.168.0.2 <br /> www IN A 192.168.0.254<br /> <br /><strong>.:: db.ip</strong><br /><br />; chuprex.net<br />$TTL 604800<br /> @ IN SOA ns1.chuprex.net. root.chuprex.net. (<br /> 2006020201 ; Serial<br /> 604800 ; Refresh<br /> 86400 ; Retry<br /> 2419200 ; Expire<br /> 604800); Negative Cache TTL<br />;<br />@ IN NS ns1<br />ns1 IN PTR 192.168.0.254<br />254 IN PTR ns1<br />254 IN PTR ns1.chuprex.net<br /><br />** Setting file resolv.conf , posisi di /etc/resolv.conf<br /><br />nameserver 192.168.0.254<br />domain chuprex.net<br />domain www.chuprex.net<br /><br />**setelah itu restart bind<br /><br /><strong>/etc/init.d/bind9 restart</strong><br /><br />2. ..:: Sekarang saatnya edit Routing Setting :<br /><br /><strong>**Edit file ipv4_forward untuk memForwardkan ip dari 2 eth.</strong><br /><strong>#vi /etc/network/options</strong><br /><br />ip_forward = yes<br />spoofprotect = yes<br />syncookies = no<br /><br />**Masukkan rule iptables untuk share internet dari eth1 ke eth0.<br /><br /><strong>#iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth1 -j MASQUERADE</strong><br /><br />untuk mempermanenkan rule iptables, jangan lupa menyimpannya.<br /><br /><strong>#iptables-save</strong><br /><br />Sekian aja ya, setting router sederhana sudah selesai. Ooops, ternyata ada yg tertinggal.<br /><br />**:: Restart setting network anda.<br /><br /><strong>#/etc/init.d/networking restart </strong><br /><br />Ini baru sekian.... :-)<br /><br />Semoga petunjuk ini berguna bagi anda seorang pemula yang ingin membuat Router sederhana namun stabil. Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi :<br /><br />Supriyanto<br /><br />024-70233348 / 085640677358 / 081575230708<br />chuprex@walla.comR. Supriyantohttp://www.blogger.com/profile/17370645340813667666noreply@blogger.com2